Tilik Linguistik FIB Unand, Hadirkan Dua Judul Keren


Kaprodi Magister Linguistik FIB Unand Dr. Rina Marnita


Makalah berjudul “Mengulik Misteri Patura Uma Saureinu” dan  “Thematic Sructures in Expressions of Natural Disaster Survivors in Online Journalistic Texts” disajikan oleh, masing-masing, Christi Yolanda dan Maharaniguna Yusda, dalam agenda seminar mahasiswa Magister Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Andalas (Unand), baru-baru ini, di Gedung Pascasarjana, Unand, Padang. Dua tulisan ilmiah ini memaparkan secara deskriptif proses dan hasil riset yang dilakukan oleh dua orang mahasiswa program Magister Linguistik tersebut. 


Dalam kegiatan Tilik Linguistik, yang merupakan agenda rutin Program Studi (Prodi) Linguistik tersebut, dua pembahasan ini mengundang diskusi yang sangat hangat dan ilmiah. Masing-masing topik pembahasan memancing para peserta berd untuk berdiskusi, mengeksplorasi, dan memberikan argumentasi, yang membuat kajian menjadi dalam. 


Pada pembahasan “Mengulik Misteri Patura Uma Saureinu”, terlihat eksplorasi linguistik dari berbagai sudut pandang  mikro dan makro, seperti semantik, antropolinguistik, sosiolinguistik, hingga ekolinguistik. Unsur-unsur kedaerahan, kultur, kearifan lokal di satu wilayah di Kepulauan Mentawai menyajikan keunikan dan keistimewaan tersendiri, yang membuka mata peserta diskusi dalam forum tersebut. Bagaimana permainan teka-teki disajikan secara sosial budaya, bagaimana latar belakang geografis dan sosial memberi pengaruh dalam permainan Patura, dipaparkan oleh penyaji dari sudut pandang Antropolinguistik. 


Sementara itu, pembahasan yang mengusung judul “Thematic Sructure in Expressions of Natural Disaster Survivors in Online Journalistic Texts” memperlihatkan bahwa ungkapan-ungkapan penyintas bencana alam yang menjadi bahan penelitian kemudian berakhir pada hasil riset yang  bisa menciptakan narasi publik dan pemahaman bersama, yang muaranya juga bisa membawa kepada kewaspadaan publik terhadap antisipasi bencana. 


Seperti dikatakan oleh dosen Linguistik, yang saat itu menghadiri kegiatan tersebut,  Zulprianto, Ph.D, makalah yang disajikan oleh Maharaniguna Yusda akan mampu menggiring pada hadirnya narasi publik dan memori kolektif, yang bisa kemudian membangun kewaspadaan terhadap bencana alam.  


“Misalnya, di Simeulue di Aceh , masyarakat memiliki kata asli untuk menyebut tsunami, yaitu “Semong”. Pada waktu terjadinya gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, menurut berbagai laporan, warga bergegas menyelamatkan diri begitu mendengar teriakan 'semong',  sehingga jumlah korban  berkurang. Dari narasi publik itu tercipta kearifan lokal. Penelitian yang ditulis Rani ini, bisa juga ke depan memberi sumbangsih ke arah mitigasi bencana. Bahkan, bukan tak mungkin juga,  berkontribusi  pada kebiijakan dan aplikasi praktis,” sebut Zulprianto. 


Dalam kesempatan yang sama, Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Linguistik FIB Unand Dr. Rina Marnita menjelaskan, kegiatan Tilik Linguistik merupakan salah satu upaya  untuk  menciptakan atmosfer akademik di kalangan mahasiswa di kampus. Tilik Linguistik dilaksanakan secara rutin oleh mahasiswa, kali ini merupakan Tilik Linguistik keempat yang digelar. 


“Melalui Tilik Linguistik, mahasiswa Magister Linguistik FIB Unand  belajar mengelola kegiatan seminar, menjadi nara sumber seminar, sekaligus menjadi peserta seminar, dan semua elemen yang terlibat. Pengalaman ini membantu membangun suasana akademik, mendorong mahasiswa Magister Linguistik mengembangkan daya pikir kritis dan kemampuan argumentatif,  disamping memperluas wawasan keilmuan mereka dalam berbagai bidang bahasa dan budaya” jelas Rina. 


Sebelumnya, sejumlah tulisan ilmiah yang pernah dibahas dalam seminar rutin mahasiswa Magister Linguistik FIB Unand ini antara lain adalah “Mengomentari Kebijakan Politik dengan Linguistik” (Febi Rahmad Putra), “Diftongisasi dalam Bahasa Minangkabau Isolek Koto Tinggi” (Husni Mardhyatur R.), “An Analysis of Cooperative Principles on Asumsi.co’s Interview with Denis Tetyushin” (Hafiz Alfandi Rizqy), “Fenomena Fusional Bahasa Batak Angkola: Kajian Tipologi Morfologi” (Khofifah Aisah Amini), dan “Analisis Genre Wacana Surat Penyesalan Pembunuhan Berencana Heru Prasetyo” (Kamelia Sari), yang kesemuanya dihadirkan melalui kegiatan berkonsep dari, oleh, dan untuk mahasiswa program Magister Linguistik FIB Unand, dalam Tilik Linguistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post