Semrawutnya penataan kabel di DKI Jakarta kembali memakan korban,seperti yang tengah ramai diberitakan, seorang pengemudi ojek online (Vadim 38 THN),tewas setelah mengalami kecelakaan lalu lintas akibat terjerat kabel optik di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat,pada 28 Juli 2023,sekitar jam 23.00 WIB. Korban sempat dilarikan ke RS Pelni Jakarta dan mendapatkan perawatan,tetapi nyawanya tak tertolong.Sebelumnya juga pernah ada kejadian serupa yang dialami seorang mahasiswa bernama Sultan Rif'at Alfatih yang mengendarai sepeda motor di jalan Antasari, Jakarta Selatan,pada 5 Januari 2023, terjerat kabel optik yang menjuntai di jalan tersebut.Akibat peristiwa tersebut,Sultan terluka pada bagian leher dan kini tidak bisa bicara.
Menanggapi kejadian tersebut Pj Gubernur DKI Jakarta,Heru Budi Hartono,mengucapakan prihatin dan berbela sungkawa kepada keluarga korban serta berjanji akan memberikan bantuan dan memberikan sanki kepada pihak penyedia jasa atau provider telekomunikasi dengan melakukan pemotongan kabel listrik yang terlalu rendah, Assisten Pembangunan (Asbang) dan jajarannya juga mengundang semua pemilik kabel fiber optik untuk supaya dirapikan agar tidak menggangu ketertiban umum.
Kabel fiber optik adalah jenis kabel yang fungsinya untuk mengirim data dalam jumlah besar dengan cepat dan aman, dan kabel ini dibutuhkan untuk kemajuan teknologi, jaringan komputer dan juga industri medis.Di era yang serba digital sangat ini,tentulah pembangunan kabel ini sangat dibutuhkan,dan negara yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur telekomunikasi bagi rakyatnya dan ini membutuhkan perencanaan yang teliti agar tidak membahayakan nyawa manusia apalagi sampai memakan korban.
Abainya penguasa dalam penyediaan infrastruktur yang layak bagi rakyatnya adalah karena diterapkannya sistem kapitalisme oleh negara dimana yang menjadi tolak ukur penguasa adalah untung dan rugi,negara hanya berperan sebagai regulator dan yang menjadi pelaku dalam penyediaan infrastruktur adalah pihak swasta, karena investasi infrastruktur ini bersifat jangka panjang maka pihak swasta ini saling berbagi infrastruktur, Dalam pembangunan kabel fiber optik ini terjadi perebutan pangsa pasar sehingga terjadilah penumpukan kabel pada satu tempat dan pemandangan inilah yang kerap kita lihat di pusat kota, jadi bukan hanya di Jakarta.Dan karena materi yang menjadi tujuannya sehingga terjadilah kasus seperti diatas ,yang mana rakyat menjadi korban karena penguasa sibuk mengurusi swasta yang menjadi investor dari infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur adalah tugas negara agar rakyatnya dapat melakukan aktivitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti sekolah,rumah sakit,pasar, jalan-jalan dan lain sebagainya.Hal ini dilakukan karena fungsi negara sebagai "pengurus urusan umat ", melayani rakyat agar tidak terjadi ketimpangan sosial, ekonomi,dan agar terhindar dari segala bentuk kekerasan.Begitulah tugas utama negara menurut Islam, bukan malah menjajakan pembangunannya kepada swasta, seperti yang dilakukan oleh para penguasa kapitalis saat.Alhasil rakyat bukanlah yang jadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur saat ini malah menjadi korban dan yang diuntungkan adalah investor asing ataupun swasta.
Syariat Islam telah menetapkan negara sebagai penyedia infrastruktur secara independen dan tidak boleh tergantung pada asing atau swasta, dan yang menjadi dasar dari pembangunan infrastruktur adalah kemaslahatan rakyat,jadi harus tepat guna sesuai kebutuhan rakyat dan negara.Dalam Islam infrastruktur merupakan salah satu pilar pembangun peradaban,karena merupakan bentuk pelayanan negara pada masyarakat dalam kegiatan ekonomi demi upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat sangat tergantung pada infrastruktur yang ada.
Dalam hal pembangunan infrastruktur termasuk juga pembangunan kabel fiber optik,akan dilakukan sesuai aturan Islam,yakni akan dikelola oleh negara sehingga rakyat dapat menikmatinya dengan nyaman,aman dan tenteram.Tidak seperti penguasa saat ini yang tidak merasa bersalah atas kecelakaan yang menimpa rakyatnya karena kegagalannya dalam mewujudkan infrastruktur yang baik,Walhasil hanya dalam Islam kita dapat temukan betapa sedihnya seorang pemimpin yang menangis tatkala seekor keledai terperosok kedalam lubang,Inilah yang terjadi kepada Khalifah Umar bin Khattab yang menangis tersedu-sedu disaat itu,karena beliau menganggap hal itu terjadi akibat kelalaiannya sebagai pemimpin. Jangankan nyawa muslim yang oleh Nabi SAW. disebut lebih berharga ketimbang hancurnya Ka’bah, bahkan terhadap hewan yang terperosok pun Umar takut kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Masihkah kita berharap dari sistem yang kufur?
Wallahu a'lam bishowwab.