Yon Alnis Tuangku Malin Bagogo Nan Runciang Ungkapkan Keprihatinannya : Antara Ideologi Partai dan Pragmatisme Politik



Nusantaranews.net, Payakumbuh - Seperti kita ketahui Lembaga Pelaksana Pemilihan Umum KPU saat ini telah mengumumkan daftar pemilih sementara (DPS) yang akan menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2024 mendatang. Tahap demi tahap pelaksanaan pesta demokrasi akan menuju puncaknya dalam hitungan bulan.

Pemerhati politik Luak Limopuluah, Ir. Yon Alnis Tuangku Malin Bagogo Nan Runciang saat diwawancada media di Bara Coffee Nagari Koto Nan Godang, Kecamatan Payakumbuh Utara, Rabu (12/4) angkat bicara terkait indikator yang perlu diperhatikan selain pemilih. 

Pertama, Yon Alnis menyebut untuk kualitas calon legislatif yang dilihat sampai saat ini, orangnya banyak yang masih itu ke itu juga, ada calon yang mengulang kembali, tapi di lain partai. Ada juga kandidat yang baru yang telah banyak mengerti politik, kualitasnya tidak dipersoalan lagi, dan interaksi sosialnya bagus.

"Hal ini menjadi sebuah daya dorong untuk partai dalam meraih kursi di Gedung Gonjong Nan Limo Koto Nan Ompek," ujarnya.

Yon Alnis mengungkapkan keprihatinannya dengan keadaan sekarang ini dimana partai agak kurang melakukan pematangan calon dalam bentuk pengkaderan. Agar ideologi partai melekat kepada calon tersebut dan pada akhirnya jiwa militansinya akan terbentuk. 

"Kita berharap kepada pimpinan partai sudah harusnya mengumpulkan lagi kader-kader ini, diberi pemahaman tentang bagaimana doktrin perjuangan pada partainya. Artinya ketika calon legislatif masuk partai, tapi tidak mengerti ideologi partai, akhirnya nanti setelah duduk akan muncul polemik kepentingan di kemudian hari, dan merugikan konstituen, anggota dewan, dan partai itu sendiri," ungkapnya.

Menurutnya, ideologi partai itu penting bagi para calon legislatif yang ingin maju melalui partai tersebut. Karena secara sosial apabila dia menjadi anggota dewan maka dia bertanggung jawab kepada konstituen atau pemilih, dan secara politik bertanggung jawab kepada partai.

"Bila ini diterapkan, akan memudahkan caleg berkampanye kepada konstituen. Caleg bila sudah tahu ideologi partainya, dia tahu apa yang akan diperjuangkannya. Kalau dulu basis politik adalah ideologi, tapi kini kita melihat basis politik cenderung ke pragmatis," ulasnya.

Yon Alnis menambahkan, dengan membawa ideologi partai ke tengah-tengah masyarakat, seorang caleg akan dapat memacu potensi konsituennya, tapi bila cara pragmatis diterapkan juga, akan memberikan dampak buruk terhadap citra seorang dewan nantinya.

"Doktrin perjuangan partai harus melekat pada seorang calon legislatif, ini menjadi PR bagi parpol yang akan berlaga pada 2024 mendatang," pungkasnya. (Rstp)

Post a Comment

Previous Post Next Post