Potret Buram Maraknya Geng Motor



Oleh: Ida Istikhomatul Khoiriyah
Alumni Universitas Pancasila


Aksi geng motor kembali bereaksi tidak hanya di kota-kota besar saja namun sudah meluas hampir ke seluruh Indonesia. Anggotanya pun mayoritas adalah anak-anak remaja. Anak-anak muda masih memiliki jiwa semangat tinggi untuk meningkatkan potensi yang ada pada dirinya dan sedang mencari jati diri, namun karena mereka salah dalam pergaulan sehingga melakukan sesuatu yang tidak semestinya. Pergaulan yang buruk dapat membuat anak melakukan hal negatif. Sebaliknya jika pergaulannya baik, maka anak akan melakukan hal positif dan lebih dapat mengembangkan bakatnya. 

Remaja juga dapat diberikan pemahaman tentang bahayanya keberadaan geng motor. Kebanyakan anggota geng motor adalah remaja yang memiliki kendaraan roda dua namun sudah dimodifikasi tidak sesuai standar produksi pabrik.

Dari sisi suara kendaraan yang dikendarai geng motor itu sudah mengganggu masyarakat karena sangat bisingnya suara knalpot. Cara dia mengendarai di jalan raya juga tidak hati-hati ,kebut-kebutan, balap liar,  bahkan geng motor tersebut membawa senjata tajam untuk melukai sembarangan orang, bahkan orang tersebut tidak memiliki masalah apa pun dengan mereka dari membacok sampai membunuh.

Meskipun polisi telah melakukan patroli malam hari dan melakukan penangkapan di tempat geng motor biasanya berkumpul, namun masih banyak geng motor yang berkeliaran. Ini seperti tantangan bagi mereka untuk menghindari polisi dan memperkuat posisi untuk lebih di kenal lagi.

Dari sisi masalah keluarga, apabila di dalam keluarga tidak kondusif maka akan menyebabkan tidak nyaman untuk di tempati sehingga anak-anak akan mencari pelampiasan salah satunya dengan kebut-kebutan di jalan dan melakukan tawuran. Sudah seharusnya keluarga menciptakan kenyamanan, kedamaian di dalam rumah sehingga anak itu betah di rumah. Tidak mencari ketenaran dil uar yang mengakibatkan kegaduhan apalagi sampai dengan kematian.

Oleh karenanya, wajib bagi keluarga Muslim menanamkan keimanan  sehingga akidah dalam diri anak-anak menjadi kuat.  Apabila anak-anak tersebut ingin dilepas di luar rumah untuk sekolah atau apa pun kegiatannya mereka akan melakukannya sesuai dengan hukum syara'. Dia akan menghindari hal-hal yang sekiranya melanggar hukum syara.

Sistem pendidikan yang sekarang berlaku juga belum mengatur semua aspek, apalagi aturan yang dipakai dan diterapkan saat ini bukan bersumber dari hukum Islam, melainkan aturan sekuler kapitalis. Eksistensi anak-anak muda yang ingin dicapai saat bukan mengarah ke bidang yang benar, tapi yang ingin di capai hanya eksistensi tanpa melihat apakah itu hal yang benar atau salah. Kurikulum yang di terapkan sekarang juga bukan mengacu pada cara pandang Islam mengenai dunia pendidikan. Sehingga menghasilkan generasi-generasi yang tidak islami atau jauh dari Islam.

Negara perlu membina generasi-generasi penerus bangsa, dengan cara membina, memberikan fasilitas pendidikan yang bagus sehingga remaja atau pemuda-pemuda bisa memberikan kontribusi positif kepada negara. Dan juga negara perlu menjamin keamanan masyarakat dengan mempertegas kembali aparat keamanan dalam menjaga keamanan warga.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post