(Aktivis Muslimah)
"Andai seorang mukmin tidak boleh memberikan nasehat kepada saudaranya kecuali setelah mampu mengontrol dirinya (sempurna) niscaya hilanglah para pemberi nasehat dan minimlah orang-orang yang mengingat kan" (Al Hasan Al Bisri : Tafsir Qurthubi 1/410)
Terkadang kita merasa belum pantas dalam hal menasehati sesama lantaran merasa diri ini belum baik, masih baru belajar memahami islam, ilmunya masih sedikit, malu, tidak Pede dengan apa yang di sampaikan, takut di benci, takut dijauhi, dicap sok pinter, sok suci, dll.
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr).
Dalam surat ini Allah SWT menegaskan kan bahwasanya hendaknya manusia beriman, beramal sholih, berdakwah dan bersabar atas semua hal itu. Jadi jelas bahwa mereka yang tidak mau berdakwah termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi. Dan bagi mereka yang sudah berdakwah hendaknya tetap bersabar menapaki jalan dakwah. Karena terkadang jalan dakwah tidak semulus jalan tol yang tidak ada batu krikil sebagai penghalang.
Aktifitas dakwah terkadang hanya di identikan dengan seorang kiyai atau ustadz di atas mimbar atau dalam forum pengajian yang menyerukan serta mengajak kepada kebaikan. Lebih dari itu dakwah tidaklah sebatas kewajiban seorang kiyai atau ustadz saja, serta tidak sebatas di atas mimbar atau forum-forum pengajian. Sebab dakwah adalah kewajiban bagi tiap individu muslim dan tanpa ada batasan tempat ataupun waktu.
Di zaman serba modern dan canggih seperti saat ini, aktifitas dakwah pun semakin mudah bahkan sangat mudah di bandingkan pada zaman Rosulullah SAW dan para sahabat pada saat itu. Yang mana kala itu dakwah ke tempat yang jauh dari tempat tinggal memerlukan waktu beberapa hari untuk sampai ke tempat tujuan dengan hanya berkendara kuda dan unta.
Berbeda dengan zaman sekarang, dengan berbagai macam kecanggihan teknologi, berdakwahpun bisa melalui media sosial,seperti fb, ig, telegram, WA dll sosial media lainnya. Tinggal kita saja bagaimana memanfaatkan semua kemudahan itu dengan sebaik-baiknya.
Tidak perlu menunggu kita sempurna untuk berdakwah, saat kita mengetahui satu tentang pengetahuan agama hendaknya kita juga menyampaikan kepada orang lain, sebagaimana Rosulullah SAW bersabda:
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَة
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari no. 3461).
Yang dimaksud dengan hadits ini adalah sampaikan kalimat yang bermanfaat, bisa jadi dari ayat Al Qur’an atau hadits. Berupa Aqidah dan syariah sebagaimana penjelasan para ulama. Asalkan yang disampaikan itu benar, bukan yang asal-asalan maka sampaikanlah. Dan hendaknya hadist ini di jadikan prinsip oleh individu muslim untuk segera berdakwah sembari belajar memperbanyak tsaqofah.
Momen ramadhan ini adalah momen terbaik untuk meningkatkan keimanan sekaligus dalam berdakwah menegakkan agama Allah. Teruslah bergerak. Teruslah berjuang. Sesungguhnya dalam kemuliaan bulan ramadhan, ada hajat yang dipenuhi, ada doa yang dikabulkan dan perjuangan yang bernilai berlipat ganda. Maka bersegeralah berlomba-lomba dalam memperjuangkan agama Allah yang sudah pasti akan kita menangkan. Waallahu a'lam bi showab.