Konsep Pendidikan Dalam Islam

Oleh : Suciyati

Mendikbud Nadiem telah meluncurkan empat pokok kebijakan pendidikan dalam Program "Merdeka Belajar" meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Ujian Nasional (UN) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi. Nadiem memaknai merdeka belajar=merdeka berfikir dimulai dari guru yang diturunkan untuk ditanamkan ke siswa. Apa makna nya di tengah kampanye massif melawan radikalisme dan intoleransi? Sementara sdh jelas cap radikal ditujukan pd muslim manapun yg terikat ketaatan untuk menjalankan tuntunan agamanya.

Merdeka berfikir tidak lain memberikan kebebasan (liberal) dalam memaknai materi pelajaran dan berujung pada perilaku dan karakter liberal tanpa dikungkung batasan (agama Islam). Memang dunia pendidikan tidak boleh menghasilkan SDM yg hanya pandai menghafal tanpa memahami makna dan menginternalisasi pemahamannya, namun dunia pendidikan hanya akan menghasilkan generasi  materialistik dan egois bila pemahaman diisi oleh insan berliterasi dan berkarakter universal lepas dari tuntunan wahyu berbeda hal-nya dengan pendidikan dalam Islam bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai insan yang bertakwa. Sebab takwa merupakan sebaik-baik bekal untuk menghadapi hari esok. Tanpa takwa manusia akan merasakan kesengsaraan yang amat pada hari mendatang.

Inilah output sesungguhnya dari pendidikan dalam Islam. Takwa yang memiliki maka berusaha untuk melaksanakan apa yang Allah perintahkan sesuai dengan kemampuan hamba-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya sekuat tenaga inilah tujuan utama. Sebab, jika seseorang sudah memiliki sifat taqwa, berarti pendidikan terhadapnya telah berhasil.

Menurut konsep Islam, proses tarbiyah (pendidikan) mempunyai tujuan untuk melahirkan suatu generasi baru dengan segala ciri-cirinya yang unggul dan beradab. Penciptaan generasi ini dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan yang sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah SWT melalui proses tarbiyah. Melalui proses tarbiyah inilah, Allah SWT telah menampilkan peribadi muslim yang merupakan uswah dan qudwah melalui Muhammad SAW. Peribadinya merupakan manifestasi dan jelmaan dari segala nilai dan norma ajaran Al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW. Islam menghendaki program pendidikan yang menyeluruh, baik menyangkut aspek duniawi maupun ukhrowi. Dengan kata lain, pendidikan menyangkut aspek-aspek rohani, intelektual dan jasmani. Maka hal ini, proses pendidikan sangat didukung banyak aspek, terutama guru atau pendidik, orang tua, dan juga lingkungan. 

Sejalan dengan pandangan di atas, maka pendidikan sesuai dengan fungsi dan perannya diharapkan mampu melahirkan manusia dan masyarakat yang memiliki kemampuan spritual, berilmu, bermoral, memiliki kemampuan profesional, kemampuan inovasi dalam membangun dan menata kehidupan dunia yang rahmatan lil ‘alamin. Usman Abu Bakar, menyatakan bahwa output pendidikan Islam sekurang-kurangnya diharapkan mampu melahirkan manusia yang memiliki kemampuan spritual ilahiyah yang tinggi, ketinggian ilmu, memiliki komitmen terhadap profesionalisme, memiliki akhlak al-karimah, yaitu akhlak terhadap dirinya, akhlak terhadap Allah Sang Pencipta-Nya dan akhlak terhadap makhluk-Nya yang mencerminkan “keanggunan moralitas” manusia dalam keluarga, masyarakat dan berbangsa. Manusia dalam menjalankan hidupnya merupakan pengabdian kepada Allah semata [QS.51: 56], karena Islam mengajarkan hidup dan seluruh aspeknya harus diniatkan sebagai pengabdian [ibadah] kepada Allah.

Cara terbaik untuk mendapatkan prestasi dalam hidup ini adalah dengan mempunyai ilmu dan memiliki etos kerja yang tinggi. Rasulullah Saw, bersabda yang artinya: “Barang siapa menghendaki kebahagian kehidupan dunia haruslah dengan ilmu dan barang siapa menghendaki kebahagian akhirat haruslah dengan ilmu dan barang siapa menghendaki kebahgian keduanya haruslah dengan ilmu pula” [al-Hadis]. Berorientasi ke masa depan, kerja keras, teliti, hati-hati, menghargai waktu penuh rasa tanggungjawab dan berorientasi pada prestasi [achievement oriented] dan bukan prestige semata.

Post a Comment

Previous Post Next Post