Rusaknya Moral Generasi dalam Sistem Kapitalisme



Oleh Tsaqifah N.A., S.Pd

Ibu Rumah Tangga


"Pendidikan kita belum memenuhi tuntutan pendidikan karakter. Masih ada kekerasan di sekolah dan rumah, kurikulum semakin padat, dan cara mengajar yang belum ramah anak" ( Seto Mulyadi, Psikolog Anak)


Santer diberitakan tentang berbagai kasus yang terjadi di dunia pelajar, mulai dari perundungan hingga kekerasan yang memakan korban. Terjadi pula kasus lain di Lampung Utara, seorang siswi SMP berusia 15 tahun ditemukan dalam kondisi mengenaskan akibat disekap dan dirudapaksa selama tiga hari oleh 10 pria di sebuah gubuk di Desa Tanjung Baru. Dari 10 pelaku tersebut, tiga di antaranya masih berusia di bawah umur. Kejadian tersebut bermula pada Rabu 14 Februari 2024. Menurut keterangan Kabid Humas Polda Lampung Umi Fadilah, korban disekap selama tiga hari, tanpa diberi makan, dan mengalami kekerasan seksual (regional.kompas.com, 15/03/2025).


Di Kabupaten Bekasi pada Jumat, (15/03/2024) terjadi perang sarung sesama pelajar yang berakhir memakan satu korban jiwa berusia 17 tahun. Korban tewas akibat seorang lawan yang membawa dan mengayunkan kunci shock ke kepala korban sebanyak tiga kali hingga luka dan tak sadarkan diri (cnnindonesia.com, 16/03/2024).


Hal serupa terjadi di daerah Pangkalpinang pada Sabtu (16/03/2024). Dalam semalam terdapat perang sarung antar pelajar (SMP dan SMA) yang terjadi di tiga tempat berbeda. Jajaran Polres Pangkalpinang dan Polda Kab. Bangka Belitung berhasil mengamankan 22 remaja pelaku dari tiga lokasi berbeda setelah mendapatkan laporan dari warga. (bangka.tribunnews.com, 17/03/2024)


Seperti yang diketahui, pemuda adalah generasi penerus peradaban. Sebagai aset, pemuda seharusnya dijaga, dilindungi dan dibina sehingga mereka memiliki pola pikir dan pola sikap yang benar. Sayangnya hari ini, pola pikir dan sikap generasi mengalami kerusakan yang sangat parah. Kerusakan tersebut tentunya tidak bisa dilepaskan dari peran pendidikan. Sebagaimana yang dirasakan bersama, perubahan-perubahan kurikulum yang terjadi nyatanya tidak mampu untuk melahirkan generasi muda dengan pola pikir dan sikap yang benar. 


Hal itu dikarenakan, sistem pendidikan hari ini dibentuk dalam rahim peradaban sekularisme, yakni paham yang memisahkan antara kehidupan dengan agama. Sistem kehidupan sekular ini membuat pola hidup manusia menjadi liberal, permisif, hedonis,individualis, dan sebagainya. Standar hidup tidak lagi berpegang pada agama (Islam), melainkan berorientasi hanya untuk mencari kesenangan dan keberhasilan yang bersifat materi. Sehingga generasi semakin jauh dari nilai ketaatan pada Penciptanya. 


Di sisi lain, menjadi bukti bahwa kurikulum pendidikan yang lahir dari sistem sekularisme ini telah gagal dalam mencetak generasi yang berkualitas. Selain itu, lingkungan yang rusak akibat diterapkannya sistem yang memisahkan agama dari semua lini kehidupan hari ini juga berpengaruh dalam membentuk kepribadian generasi, termasuk maraknya tayangan dengan konten kekerasan dan seksual. 


Hal ini, diperlukan adanya perombakan dan evaluasi besar yang bukan hanya pada guru, orang tua, atau lembaga, melainkan sistem yang diterapkan, yakni sistem sekuler kapitalisme. 


Secara aspek kecerdasan bisa saja sistem hari ini berhasil mencetak generasi cerdas dalam ilmu sains teknologi, namun sejatinya gagal besar dalam mencetak generasi berkepribadian mulia. 


Generasi unggul yang kita harapkan hanya bisa terwujud ketika sistem pendidikannya bertujuan membentuk manusia-manusia cerdas iptek dan kaya imtak (iman takwa). Hal itu hanya dapat dilaksanakan dalam sistem pendidikan berbasis akidah Islam. 


Sistem Islam terbukti sukses mencetak manusia unggul dari aspek pola pikir dan pola perilaku. Tidak hanya melahirkan sosok ilmuwan cerdas, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik. Keilmuan yang dimiliki digunakan untuk menciptakan berbagai hal yang bermanfaat bagi rakyat dan negara. 

Sehingga untuk mewujudkan generasi unggul tersebut membutuhkan sistem yang mendukung, yakni dengan penerapan sistem Islam secara bernegara dan menyeluruh pada seluruh aspek kehidupan. 


Wallahu a'lam bishshawab

2 Comments

  1. Wah ngeri banget ya generasi yg dilahirkan dari rahim kapitalisme sekuler, smg keluarga muslim menyadari dan sgr beralih ke sistem kehidupan Islam yg diturunkan Allah al Khalik al Mudabbir, jelas sempurna dan pasti membawa Rahmat bg semua

    ReplyDelete
  2. Jazakillah khayran jazaa tulisan yg sangat berguna utk menyelamatkan generasi muslim

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post