> Penerapan Syariah Islam Kaffah, Kejayaan Masa Kini atas Masa lalu - NusantaraNews

Latest News

Penerapan Syariah Islam Kaffah, Kejayaan Masa Kini atas Masa lalu



Oleh : Nina Iryani S.Pd


Islam kaffah diterapkan dengan seluruh syariah nya adalah harapan seluruh umat Islam diseluruh penjuru dunia, hanya saja waktu dan geliat umat belum bangun, masih tersekat nasionalisme, kepentingan politik, rasa takut terhadap penjajah dunia dan penyakit Al-Wahn (cinta dunia dan takut mati) masih menghantui umat Islam saat ini. 


Islam tidak pernah tercela sejak berdirinya hingga saat ini, selalu mulia baik keberadaannya maupun penerapannya. Islam selalu jadi tumpuan dan rujukan bahkan ditakuti di masa kejayaannya. Namun Islam mengalami kemunduran dan kelalaian yang berlarut-larut hingga kini. Yang sebentar lagi akan kembali bangkit dan berjaya seperti janji Allah.


Suatu ketika seseorang bertanya kepada Dr Muhammad Imarah, seorang pemikir besar di Mesir dengan pertanyaan yang sedikit mengejek dan mengolok. "Saya dengar, anda ingin sekali syariah Islam ini diterapkan, apakah anda ingin membawa kami mundur ke belakang, pak.?"


Mendapat pertanyaan bernada merendahkan itu, beliau pun menjawab dengan balik bertanya.


Ke belakang yang mana maksud anda?

Apakah belakang yang anda maksud adalah 100 tahun yang lalu, saat Islam menguasai separuh dunia selama 500 tahun?


Atau maksud anda lebih jauh lagi ke belakang saat dimana Dinasti Mamalik (mamluk) menyelamatkan dunia dari ganasnya serbuan Mongol dan Tatar?


Atau lebih jauh lagi ke belakang saat Dinasti Abbasiyyah menguasai separuh dunia ?


Atau ke belakang sebelumnya, di masa Dinasti Umayyah, atau sebelumnya lagi saat Umar bin Khattab menguasai banyak kawasan di dunia ini? 


Atau dimasa Khalifah Harun Ar-Rasyid, saat beliau mengirim surat ke penguasa Imperium Romawi kala itu, Naqfur beliau menulis:

"Dari Harun Ar-Rasyid Amirul Mukminin, kepada Naqfur guguk Romawi"


Atau ke belakang saat Abdurrahman Ad-Dakhil bersama pasukannya berhasil menaklukan Italia dan Prancis? Itu jika dalam bidang politik. 


Atau maksudmu kebelakang adalah dalam bidang keilmuan ketika ulama Arab seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Khawarizmi, Ibnu Jabir, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun dan lain-lain mengajarkan dunia Arab dan dunia barat tentang ilmu kedokteran, farmasi, arsitektur, Falak dan sastra? 


Atau ke belakang maksudmu dalam hal kehormatan? 

Ketika seorang Yahudi kafir mengerjai seorang muslimah hingga terlepas baju abaya nya sampai ia berteriak histeris, maka Khalifah Al-Mu'tashim, mengirim pasukan untuk membalas apa yang ia lakukan dan mengusir orang Yahudi dari negaranya. Sementara hari ini, para muslimah diperkosa sedangkan pemimpin negri muslim hanya diam tak bisa berbuat apa-apa?


Atau ke belakang maksudmu saat kaum muslimin membangun Universitas pertama di Spanyol yang menggemparkan Eropa kala itu?


Sehingga sejak itu, pakaian jubah longgar besar dari Arab itu menjadi pakaian wisuda hampir semua Universitas dunia? dan dibagian atasnya ada topi yang datar dimana dahulu dijadikan tempat meletakkan Al-Qur'an saat acara wisuda?


Atau maksudmu ke belakang saat Kairo menjadi kota paling indah di dunia?


Atau ketika 1 Dinar Iraq setara dengan 483 dollar? 


Atau maksudmu ke belakang, saat orang-orang melarikan diri dari Eropa yang dilanda kemiskinan dan pergi menyelamatkan diri menuju Aleksandria (di Mesir), atau ketika Amerika meminta bantuan Mesir untuk menyelamatkan Eropa dari kelaparan?


Tolong beritahukan padaku, mundur ke belakang mana yang kamu maksudkan? 


Dan si penanya hanya bisa diam, membisu tak tahu apa yang mau di ucapkan. 


Percakapan di atas disampaikan dengan apik oleh tokoh aktivis dakwah yakni Al-Ustadz Muhammad Ismail Yusanto.


Mencermati hal tersebut, patut kiranga kita kembali membuka ayatullah Al-Qur'an Al-Kariim.


Allah SWT berfirman :


"Dialah (Allah ta'ala) yang mengutus Rosul-Nya (dengan membawa) petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya (agama itu), atas semua agama (lainnya) walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya." 

(TQS. At-Taubah ayat 33 dan TQS. Ash-Shaff ayat 9).


Disisi lain, Allah SWT berfirman :


"....Padahal kemuliaan itu hanyalah milik Allah, dan Rosul-Nya dan milik orang-orang yang beriman, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahaminya."

(TQS. Al-Munaafikuun ayat 8)


Dan juga firman-Nya :


"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu lah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu (benar-benar) beriman."

(TQS. Ali Imron ayat 139).


Dan dalam firman-Nya :


"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang sholeh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, mereka senantiasa menyembah-Ku (semata-mata) dan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang yang fasik." 

(TQS. An-Nur ayat 55).


Disamping itu, Allah SWT berfirman :


"(Sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

(TQS. Ar-Rum ayat 6).


Dan juga firman-Nya:


"Dan siapakah yang lebih benar perkataan (nya) dari pada Allah?."

(TQS. An-Nisa ayat 87).


Berikut firman Allah ta'ala :


"Sesungguhnya Allah pasti akan menolong orang yang menolong-Nya, sesungguhnya Allah maha kuat lagi maha perkasa."

(TQS. Al-Hajj ayat 40).


Demikian pula Allah SWT berfirman :


"Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut/gentar (mengahadapi orang-orang beriman), disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim."

(TQS. Ali-Imran ayat 151).


Firman Allah ta'ala berikutnya :


"Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (wahai kaum mu'minin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu ketika kamu merasa bangga dengan banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai. Kemudian Allah memberi ketenangan kepada Rosul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tidak melihatnya dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikian pembalasan kepada mereka."

(TQS. At-Taubah ayat 25-26).


Berfirman Allah SWT :


"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya (menancap) kokoh (kedalam tanah) dan cabangnya (menjulang) ke langit."

(TQS. Ibrahim ayat 24).


Bahkan Allah SWT berfirman:

"Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar)."

(TQS. Ar-Rum ayat 41).


Demikian Allah jelaskan betapa mulianya bersama Islam. Karena Islam adalah satu-satunya agama sempurna paripurna yang lengkap aturannya mulai dari masuk WC sampai urusan negara. 


Islam rahmatal lil'alamiin dengannya agama lain pun mulia dibawah naungan Islam dengan sebutan kafir zimmi (kafir yang tunduk pada aturan Islam).


Saatnya kembalikan kejayaan Islam. Campakkan sistem kapitalis batil, buang jauh-jauh nation state, nasionalisme, penyakit Al-Wahn (cinta dunia dan takut mati) dan sekat-sekat antara kita umat Islam. Mari bersatu dalam naungan Islam kaffah dengan satu kepemimpinan. 


Wallahu'alam bissawab.

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.