> Palestina Memanas Butuh Solusi Tuntas - NusantaraNews

Latest News

Palestina Memanas Butuh Solusi Tuntas


Oleh: Rina Rusaeny 
(Aktivis Mahasiswa)


Sudah lebih dari sebulan kaum muslimin merasakan kesedihan yang mendalam karena bagian tubuh kita sedang dalam keadaan sakit, terdzolimi, menderita yaitu saudara-saudara kita yang berada di Palestina di jalur Gaza sedang mengalami kedzoliman massif yang dilakukan oleh entitas Yahudi yang melakukan genosida secara brutal. Perang antara zionis penjajah dengan kelompok mujahidin Hamas telah menewaskan ribuan anak-anak yang tak bersalah di Gaza.


Duta besar Riyaoud Mansour, mengatakan bahwa satu anak Palestina terbunuh setiap lima menit di Gaza akibat serangan udara zionis penjajah. Kaum zionis penjajah dengan buta mata dan telinga yang tuli mereka menolak seruan internasional bahkan untuk memberikan kesempatan agar bantuan internasional bisa masuk. Justru sebaliknya mereka melakukan serangan udara di Gaza dengan sengaja menargetkan tempat-tempat publik yang sangat padat penduduk sipil yang tidak bersalah seperti rumah sakit, pemukiman, pengungsian hingga tempat ibadah. Alhasil kita bisa melihat korban rakyat sipil tak berdosa adalah jumlah korban terbesar yang kita saksikan. 


Permasalahan Palestina yang terus dibombardir mendorong dunia untuk bersikap. Hampir mayoritas negara dunia mengecam dan mengutuk. Berbagai upaya dilakukan PBB yang berperan sebagai dewan perjanjian dan keamanan internasional  menawarkan solusi perjanjian damai. Masyarakatpun turun ke jalan melakukan aksi untuk menyadarkan penguasa dan sesama kaum muslimin terhadap akar persoalan di Palestina dan solusi tuntas atas persoalan tersebut. Aksi turun ke jalan tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan datang dari berbagai belahan dunia diantaranya negara-negara Eropa seperti AS, Australia, England, dan negeri-negeri muslim seperti Turkey, Malaysia, dan lain-lain. 


Solusi berupa bantuan-bantuan sosial kemanusiaan dikumpulkan baik berupa logistik pakaian, selimut, obat-obatan, medis ataupun dan do’a bersama untuk saudara kita di Palestina. Mengapa berbagai solusi diatas seakan tak cukup menghentikan serangan Israel-Palestina selama 75 tahun lamanya? Apa akar masalah yang sesungguhnya terjadi?


Tak Cukup Kecaman


Masalah Palestina tak cukup hanya diselesaikan dengan kecaman saja, karena tak menurunkan arogeansi entitas Yahudi laknatullah. Ribuan kecaman tak akan mengubah status Palestina sebagai negara Merdeka. Bagaimana tidak PBB justru tak berperan apa-apa. Meskipun organisasi tersebut mengklaim dirinya sebagai organisasi perdamaian nyatanya hanyalah omong kosong. 


Sejarah mencatat deklarasi PBB pada ahun 1948 yang menyatakan negar Israel “resmi" berdiri diatas tanah Palestina inilah yang memicu penjajahan dan penduduk entitas yahudi atas tanah palestina. Mereka juga menawarkan solusi semu yaitu two state solution sebagai dasar pembagian tanah Palestina untuk bangsa Arab dan Yahudi. Yang mana solusi ini tidak akan membuat Palestina Merdeka. Itu hanyalah akal-akalan AS sebagai sekutu abadi entitas Yahudi untuk memberi ruang bagi Israel mendominasi wilayah Palestina.


Masalah Palestina sejatinya berakar pada berdirinya Israel dibumi para Nabi. Mereka mencuri Palestina dari pemiliknya yaitu kaum muslim. Inilah yang harusnya dipahami umaat bahwa Palestina tidak hanya selesai jika solusi yang ditawarkan hanya dengan kecaman, kutukan, bantuan sosial, dan berdoa. Karena sesungguhnya yang terjadi adalah penjajahan dan pendudukan Israel atas Palestina. Solusi satu-satunya atas masalah tersebut adalah dengan mengusir Israel dari Palestina. 


Solusi Tuntas Palestina


Keberadaan Zionis Yahudi Israel tidak lain hanyalah sebagai penjajah yang menjarah tanah kaum muslimin sehingga adalah sebuah kewajiban bagi kaum muslimin untuk mengusir penjajahan Israel dari tanah Palestina. Sebagaimana firman Allah SWT 

وَاقۡتُلُوۡهُمۡ حَيۡثُ ثَقِفۡتُمُوۡهُمۡ وَاَخۡرِجُوۡهُمۡ مِّنۡ حَيۡثُ اَخۡرَجُوۡكُمۡ‌ وَالۡفِتۡنَةُ اَشَدُّ مِنَ الۡقَتۡلِۚ وَلَا تُقٰتِلُوۡهُمۡ عِنۡدَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ حَتّٰى يُقٰتِلُوۡكُمۡ فِيۡهِ‌ۚ فَاِنۡ قٰتَلُوۡكُمۡ فَاقۡتُلُوۡهُمۡؕ كَذٰلِكَ جَزَآءُ الۡكٰفِرِيۡنَ


“Bunuhlah mereka di mana saja kamu temui mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu.  (QS. Al-Baqarah:191) 


Dari ayat ini jelas Allah SWT memerintahkan kepada kaum muslimin untuk mempertahankan diri dengan memerangi siapapun yang merampas menjajah dan mengusir kaum muslimin dari tanah mereka. Inilah yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin umat Islam terdahulu seperti Panglima Shalahuddin Al-Ayyubi yang membebaskannya kembali tanah Palestina dari tentara salib.


Allah SWT telah menjadikan tanah Palestina sebagai tanah yang diberkahi melalui kepemimpinan Khalifah Umar bin khatab pada tahun 15 Hijriah Palestina dibebaskan dari kekuasaan Romawi dan ditetapkan pemilik Tanah ini tidak lain adalah kaum muslimin.


Khalifah Umar langsung menerima tanah Palestina dari Sophronius diatas sebuah perjanjian yang dikenal dengan perjanjian al-Uhda al-Umariyyah di antara isinya yang berasal dari usulan orang-orang Nasrani adalah agar orang Yahudi tidak boleh tinggal di dalamnya Sejak saat itu tanah Palestina berdasarkan hukum Islam termasuk Tanah Kharajiah.

Khalifah Umar bin Khatab juga mengatakan jika tanah Palestina adalah tanah wakaf bagi umat muslim yang artinya adalah tanah Palestina tidak boleh dijual atau diserahkan ke orang selain muslim. Begitu juga sikap tegas Sultan Abdul Hamid II yang menyebabkan jihad untuk menjaga Palestina dari kompromi Theodor Herzl yang menginginkan etnis Yahudi tinggal di Palestina. Dengan demikian bantuan-bantuan sosial kemanusiaan baik berupa logistik, pakaian, selimut obat-obatan medis ataupun aksi solidaritas dan doa bersama untuk saudara kita di Palestina sejatinya tidak cukup dan tidak menyentuh akar persoalan. 


Bantuan tersebut memang diperlukan untuk menolong saudara kita yang menjadi korban serangan Israel. Namun selama eksistensi Israel masih menduduki dan leluasa melakukan serangan-serangan kepada kaum muslimin Palestina kaum muslimin akan senantiasa menjadi korban. Maka solusi untuk mengakhiri penderitaan saudara kita di Palestina memang tidak lain adalah mengirimkan pasukan pasukan militer untuk mengusir penjajah Israel dari tanah Al-Quds dan yang bisa melakukan kemampuan ini adalah kekuatan tunggal yang tidak mengenal batas nation-state. Kepemimpinan ini akan menjadi pelindung bagi kaum muslimin sehingga bagi siapapun yang ingin menyerang kaum muslimin akan berpikir ulang menghadapi kekuatan kaum muslimin yang ada di satu kekuatan kepemimpinan.


Sebagaimana hadits Rasulullah SAW

“Sesungguhnya Imam (Khalifah) itu laksana perisai; dimana orang-orang akan berperang di belakangnya mendukung dan berlindung dari musuh dengan kekuasaannya.” (HR. Muslim)

Oleh karena itu, umat Islam butuh perisai untuk melindungi  darah, harta, dan kehormatan mereka di berbagai belahan dunia manapun.

Wa’llahu’alam Bishawab

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.