> Hari Santri, Saatnya Kembalikan Semangat Melawan Penjajah - NusantaraNews

Latest News

Hari Santri, Saatnya Kembalikan Semangat Melawan Penjajah

 



Oleh: Endah Ratnasari

Aktivis Dakwah

 

Pernyataan Presiden Jokowi dalam peringatan Hari Santri, 20 Oktober 2023 lalu patut diapresiasi. Pasalnya merujuk kepada resolusi jihad yang disampaikan oleh Kiai Haji Hasyim Asyari selaku Rais Akbar Nahdlatul Ulama pada masa kemerdekaan Indonesia, ia menyampaikan bahwa melawan penjajah itu fardu ain, dan tewas, meninggal melawan musuh itu hukumnya mati syahid. Selain itu, ia menyebut bahwa Indonesia memiliki jumlah penduduk Muslim yang besar dan lebih dari 36.000 pondok pesantren sebagai potensi yang besar dalam menentukan masa depan bangsa.

 

Dilihat dari fakta di atas bahwa wadah untuk mencetak generasi umat terbaik sudah semakin banyak. Dengan adanya pernyataan dari presiden RI saat ini. Dunia mencatat Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia. Pernyataan di atas bukan semata hanya kata-kata biasa yang sembarang diucap. Pasalnya, ucapan Kiai Haji Hasyim Asy’ari dapat menggentarkan jiwa jiwa para pejuang Islam saat itu, untuk mengalahkan penjajahan yang ada di Indonesia. Untuk berani maju ke medan peperangan menghilangkan penjajahan yang menyengsarakan rakyat.

 

Kobaran api semangat juang inilah yang menjadikan Indonesia saat ini menjadi merdeka. Akan tetapi perjuangan santri dan kaum Muslim lainnya saat ini belum selesai, di tengah-tengah teknologi yang sudah semakin modern. Gempuran perang pemikiran pun semakin hebat.

 

Sejarah telah mencatat motivasi para santri dalam sejarah perjuangan di negeri ini begitu luar biasa. Namun hari ini, yang terjadi adalah pembajakan dan degradasi peran santri dalam kehidupan. Para santri dibiarkan abai dengan perannya sebagai generasi terbaik umat untuk menyampaikan amar ma’ruf nahi mungkar. Kejahatan di depan mata seolah terbiasa, justru kebaikan menjadi musuhnya.

 

Di tengah berbagai problem kehidupan yang terjadi pada tingkat global, regional maupun nasional, sangat relevan mengembalikan kembali spirit resolusi jihad dalam makna yang sebenarnya sebagaimana awalnya. Oleh karenanya jika pemerintah hanya menjadikan ghirah para pejuang terdahulu hanya untuk kenangan semata dan dijadikan hari peringatan saja, tak akan mungkin terwujud semangat juang generasi muda.

 

Dilihat lebih dalam bukan itu yang ingin disampaikan pada penerus generasi saat ini. Melainkan tetap menjaga kobaran api perjuangan untuk selalu hidup membara di hati para pejuang. Dengan adanya semangat juang dari generasi muda akan mudah mengusir para penjajah dan antek-anteknya.

 

Semangat inilah yang harus dipertahankan. Semangat juang untuk mengembalikan aturan Islam ke tengah-tengah umat untuk diterapkan sehingga semua bentuk penjajahan akan hilang di negeri tercinta ini. Karena aturan Islamlah yang terbaik, mengembalikan kemuliaan kaum Muslim di mata para pembencinya. Dengan mendorong setiap Muslim terlebih para santri untuk berperan dalam kehidupan sesuai tuntunan Islam. Rela berjuang dengan semangat membara tanpa ada keraguan dan ketakutan menghadapi penjajah.[]

 

 

 

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.