Dikatakannya, kondisi pada saat itu, hanya sekitar 10 meja dan kursi saja yang belum ada. Bukan satu lokalnya. Dan untuk mengantisipasinya, Ia telah berupaya agar seluruh anak-anak di satu lokal tersebut, di arahkan ke ruang labor dalam proses belajar dan mengajar.
BERITA TERKAIT :
Kondisi Bangunan SMP Negeri 36 Padang Membahayakan, Bahkan Siswa Belajar Menyatu Dengan Lantai
Ini ditegaskan Agus Rindo yang saat ini telah pindah menjadi Kepala Sekolah SMP N 38 Kelurahan Tarantang Kota Padang, kepada wartawan hari ini.
Ia pun menceritakan, semenjak dipercaya menjadi kepala sekolah di SMP Negeri 36 Kecamatan Bungus Teluk Kabung, pada bulan Februari tahun 2022 lalu, kondisi sekolah baik mobiler ataupun fasilitas sekolah, memang sangat memiriskan dan apa adanya, bahkan terkesan menyeramkan. Hal ini dipengaruhi keberadaan dua buah pohon besar di sekolah.
Tentu kondisi demikian tidak bagus terhadap kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Dan sebagai kepala sekolah yang baru, Ia belum bisa, darimana mengalokasikan penganggaran untuk penebangan pohon tersebut.
Pada saat itu, Ia belum mendapat solusi. Akhirnya Ia pun mengeluarkan uang saku sendiri sebesar Rp. 4 juta rupiah, untuk membayar jasa orang yang menebang ke dua pohon dimaksud. Meski uang tersebut akan diganti melalui dana BOS.
Ia juga mengakui, untuk bayar listrik saja, Ia harus meminta anggaran ke Dinas Pendidikan Kota Padang.
Dan Ia mengakui telah banyak melakukan perubahan, perubahan dimaksud lebih banyak berupa pendidikan karakter anak, bukan fasilitas fisik sekolah.
Sehubungan dengan fasilitas sarana dan prasarana sekolah, diakuinya, bahwa Ia sudah pernah mengajukan proposal ke Kabid Sarana dan Prasarana (Sapras) Diknas Kota Padang pada tahun 2022. Dan pada saat itu, Ia mendapat jawaban, disuruh sabar dan menunghu, bahwa kelengkapan fasilitas sekolah akan dimasukan kedalam anggran tahun 2002 lalu.
Dan sebagai bawahan, tentu Ia hanya bisa menunggu hasil dari proposal yang pernah Ia masukan. Namun setelah pindah beberapa bulan lalu, Ia tidak mengetahui lagi perkembangan proposal itu.
Sehubungan dengan penggunaan dana BOS, Ia tidak bisa menjelaskan secara rinci, karena arsip pengelolaan dana BOS tersebut tidak ada padanya saat ini. Namun semua laporan tersebut, ada pada dasboard dinding sekolah, ucapnya.
Sedang peran dari komite, selama ia memimpin belum ada sama sekali dukungan yang berarti terhadap pembangunan fisik sekolah. Dan memang ada ada proposal diajukan ke partai PPP pak Budi, dan belum ada cair sama sekali. Katanya tahun 2024 akan dicairkan, jelasnya.
(Hingga berita ini tayang, redaksi masih berupaya melakukan konfirmasi pada pihak-pihak terkait lainnya).