(Aktivis Dakwah)
Generasi muda memiliki peranan sangat penting dalam suatu negara. Karena pemuda atau generasi muda lah yang selalu menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan Keadilan dan melawan kebatilan serta generasi mudalah yang nantinya diharapkan melanjutkan kepemimpinan atas umat.
Namun, saat ini harapan tersebut menjadi sangat buram dikarenakan banyak dari generasi muda malah bergaya hidup bebas atau pergaulan yang begitu bebas Hal ini yang terjadi pada gadis ABG berusia 16 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) tega menggorok leher bayinya yang baru dilahirkan di kamar mandi. Gadis ABG tersebut tega menganiaya bayinya karena takut ketahuan hamil di luar nikah oleh orang tuanya.
Aksi sadis gadis ABG tersebut terjadi di Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda pada Selasa (12/9) sekitar pukul 03.30 Wita. Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli mengatakan gadis ABG itu menggorok bayinya menggunakan pisau cukur alis.
Penyebab Utama
Perilaku dan gaya hidup bebas memang menjadi hal yang paling berperan terhadap perilaku negatif serta tidak bermoralnya generasi tentunya ada beberapa faktor yang memicu terjadinya hal tersebut diantaranya :
1. karena kesalahan dalam pola asuh orang tua,
2. kondisi keluarga yang tidak harmonis,
3. Lingkungan tempat tinggal yang individualis dan abai ketika terjadinya perilaku gaul bebas,
4. Pertemanan yang kurang baik,
5. Serta keadaan ekonomi sulit.
Namun, dari kelima faktor tersebut persoalan yang paling utama dari banyaknya kasus akibat pergaulan bebas pada generasi muda adalah karena menerapkan sistem kapitalisme sekuler yang memisahkan dan menjauhkan agama dari kehidupan.
Kapitalisme menciptakan lingkungan pergaulan serba boleh dan terkesan bebas sehingga mengaburkan peran agama dalam kehidupan dan bersosial. Padahal, Islam menggariskan jalan hidup dengan aturan yang menjaga kemuliaan generasi muslim yang didasarkan dari Al-Qur’an dan Hadis Rasulullah saw.
Kapitalisme juga yang memupuk pergaulan bebas dan menjadikannya subur dengan ide kebebasan berperilaku dan bertingkah lakunya. Bahkan, saat ini anak SD pun sudah mengenal istilah pacaran. Mirisnya, anak-anak usia SD dan SMP sering membagikan momen percintaan mereka di media sosial sehingga tidak jarang mencuri perhatian dari netizen karena berbagai posting mereka.
Kondisi generasi yang sangat jauh dari islam inilah yang sangat membahayakan dan Jangan heran kalau sebagian generasi yang melakukan pergaulan bebas itu juga adalah seorang muslim yang memang tidak kenal aturan agama.
Kondisi hari ini menjadi faktor utama hancurnya moral dan akhlak generasi. Mereka kehilangan arah tidak punya prinsip dan tujuan dalam kehidupan dan kehilangan spirit, semangat, serta cita-cita hidup. Kehancuran yang semakin nampak akan terjadi jika kita tidak mencari solusi yang mendasar dari permasalahan ini.
Dan disinilah peran negara sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga menjaga akhlak dan kepribadian generasi muda. Tidak hanya terjaga jasmaninya, tetapi juga terjaga akal atau pemikirannya. Negaralah yang memiliki peran dalam menerapkan Al-Qur’an dan Hadis dengan benar dengan wujud nyata agar lahir generasi taat dan yang mulia, terhindar dan bersih dari hitamnya pergaulan bebas yang carut - marut.
Islam Menjaga Generasi
Islam memiliki aturan dalam kehidupan peraturan hidup yang diterapkan dalam Islam adalah peraturan secara menyeluruh dan mampu menanggulangi pergaulan bebas.
Terdapat tiga asas dalam sistem Islam, yaitu ketakwaan individu, kontrol sosial, dan peran negara.
Pertama, negara akan menciptakan suasana kondusif dan islami untuk warganya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Sehingga dorongan mereka mematuhi aturan negara adalah ketakwaan, sukarela, dan tanpa terpaksa dilakukan dengan kesadaran.
Negara akan menjaga kesucian jiwa warganya dengan memproteksi tayangan-tayangan yang mengumbar aurat atau merangsang syahwat. Dan Tentunya, negara akan melarang peredaran atau tayangan pornografi/pornografi.
Islam memberikan ajaran - ajaran menjaga akhlak seperti menundukan pandangan, melarang berdua- duaan dengan lawan jenis khalwat dan bercampur baur antara laki - laki dan perempuan sehingga akan terlaksana dengan penuh kerelaan karena sadar bahwa hal itu adalah merupakan perintah Allah Swt.
Asas kedua, negara melakukan kontrol masyarakat dari segi pergaulan masyarakatnya. Jika ada yang melakukan pelanggaran semacam zina, aborsi, dan sejenisnya, masyarakat pun turut aktif menegur dan mengingatkan serta mencegah penyebarannya
Asas ketiga, Negara Islam memiliki aturan dalam sistem pergaulannya yang dapat dan mampu untuk mencegah pergaulan bebas pada generasi muda. Hal ini dikarenakan Islam juga mengharamkan aktivitas pacaran karena hal tersebut termasuk perbuatan yang mendekati zina. Allah Swt. berfirman, “Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra’: 32).
Dan sinerginya ketiga asas tersebut menghasilkan generasi yang bertakwa dan takut untuk melanggar aturan Allah SWT. Tidak hanya itu juga diperkuat dengan adanya aturan Islam yang juga mampu untuk memberantas segala penyakit sosial yang akan muncul sebagai akibat dari pergaulan bebas dengan sistem sanksi Islam yang tegas.
Bagi para pelaku zina yang sudah di hukum syariat dan belum menikah, negara akan menerapkan sanksi berupa sanksi cambukan 100 kali dan disertai pengasingan selama dua tahun ke tempat yang sangat jauh. Hukuman ini diberlakukan demi untuk menjaga generasi agar tidak ada yang melakukan hal serupa dan menimbulkan efek jera di kalangan remaja.
Dari sistem inilah yang nantinya akan memunculkan generasi tangguh seperti yang dicatatkan dalam sejarah dikalangan umat terdahulu yang memunculkan sosok - sosok hebat seperti seperti Hasan ra. dan Husain ra. yang gemar mencari ilmu ketika masih anak-anak, Umair bin Abi Waqqash ra. yang mencari cara agar bisa ikut Perang Badar dan akhirnya syahid, Abu Sa’id al-Khudri ra. yang pantang meminta-minta, Rafi’ bin Khadij ra. sang pemanah andal, Jabir bin Abdullah ra. yang menyertai Perang Hamra’ul Asad, adalah bukti kegemilangan peradaban Islam.
Tentunya kita harus bangga dengan syariat islam yang luar biasa dan mampu mencetak generasi unggul dan mau segera untuk menerapkanya dalam kehidupan kita. Sehingga kita bersegera meninggalkan sistem yang sekuler menuju islam yang secara menyeluruh atau islam kaffah agar generasi unggul harapan umat akan terwujud.
wallahu a'lam bishawab