> Potret Masyarakat Modern dalam Sistem Kapitalis - NusantaraNews

Latest News

Potret Masyarakat Modern dalam Sistem Kapitalis



Oleh Desy Waliani

Aktivis Muslimah 


Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi atau bergaul dengan kepentingan yang sama. Terbentuknya masyarakat karena manusia menggunakan perasaan, pikiran dan keinginannya memberikan reaksi dalam lingkungannya.


Dilansir dari Tempo, Kasubdit 4/Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Samian menyatakan, pihaknya telah memeriksa 10 saksi sehubungan dengan kasus penemuan mayat tinggal kerangka di kawasan Cinere, Depok. Menurut dia, dua dari 10 saksi itu berinisial S dan K. Nama dan nomor telepon dua saksi ini tertulis dalam secarik kertas yang ditemukan polisi di lokasi kejadian. "Kurang lebih 10 saksi sudah kami proses, dari keluarga, dari lingkungan, dan juga dari masyarakat," kata Samian di lokasi kejadian, Depok, Sabtu, 9 September 2023.


Sebelumnya, ditemukan dua jasad tinggal kerangka di salah satu rumah di Perumahan Bukit Cinere Indah, Jalan Puncak Pesanggrahan VIII Nomor 39, Kecamatan Cinere, Depok pada Kamis, 7 September 2023. Dua jasad tersebut adalah seorang ibu berinisial GAH (64 tahun) dan anaknya DAW (38 tahun). Mayat keduanya diduga sudah lama membusuk di dalam kamar mandi. Polisi sebenarnya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sejak mayat ditemukan. Namun, perkara ibu-anak tewas tersebut dilimpahkan ke Polda Metro Jaya dan digelar olah TKP lanjutan hari ini. 


Dari kejadian di atas sudah jelas bahwa masyarakat zaman sekarang atau bisa dikategorikan masyarakat modern telah melupakan arti dan fungsi dari masyarakat itu sendiri. Mereka sibuk dengan urusannya masing-masing, mereka bersikap apatis terhadap lingkungannya. Inilah yang disebabkan oleh sistem saat ini yaitu sistem sekuler kapitalis. Mereka lupa bagaimana adab bertetangga, lupa bagaimana bersikap yang baik dengan masyarakat sekitar.


Berbeda dengan pandangan Islam. Menurut Islam, Masyarakat Islam adalah kelompok orang yang menyatakan dirinya sebagai pemeluk Islam yang menjadikan Al-Qur'an dan Hadis sebagai kerangka acuan dalam kehidupannya. Masyarakat ini mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang diikat oleh agama Islam.


Menurut Q.S Al Isra ayat 7

ان أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ   ۖ وَ إِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا   ۚ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ الْأَاخِرَةِ لِيَسُۥٓئُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا


in ahsangtum ahsangtum li-angfusikum, wa in asa-tum fa lahaa, fa izaa jaaa-a wa'dul-aakhiroti liyasuuu-uu wujuuhakum wa liyadkhulul-masjida kamaa dakholuuhu awwala marrotiw wa liyutabbiruu maa 'alau tatbiiroo.


Artinya: "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai." (QS. Al-Isra: 7)


Dalam ayat ini, Allah menyerukan kepada manusia untuk perbanyak berbuat baik dan saling menghargai kepada sesama manusia. Jika kita berbuat jahat, maka kejahatan itu akan berbalik pada diri sendiri. Namun, jika kita berbuat baik kepada sesama, maka Allah-lah yang akan membantu dan mempermudah hidup kita.


Wallahualam bissawab

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.