(Ibu rumahtangga)
Beberapa waktu belakangan ini, warga Bandung dan sekitarnya dibuat heboh dengan pemberitaan rencana pembangunan patung Soekarno setinggi 100 meter yang berkawasan di area Perkebunan Walini, Cikalong Wetan Bandung Barat.
Bukan hanya rencana pembangunannya saja yang membuat warga menggelengkan kepala, tetapi kisaran anggaran yang akan digelontorkan mencapai 20 trilyun rupiah, tidak kalah membuat kontroversi di tengah permasalahan publik saat ini.
Bagaimana tidak. Di tengah kondisi masyarakat saat ini yang sedang dilanda krisis ekonomi, disebabkan oleh carut marutnya sistem kapitalis yang membuat rakyat meringis, membuat warga ramai-ramai memboikot dan menolak dengan keras rencana pembangunan patung tersebut. Sebab, rencana ini dinilai sangat tidak efisien dilihat dari segi kemanfaatannya. Warga menyayangkan dana sebesar itu hanya digunakan untuk sesuatu yang sangat tidak bermanfaat. Padahal, masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk sesuatu yang lebih maslahat dan urgent bagi masyarakat. Misalnya, mengatasi masalah penganguran dengan cara membuat lapangan pekerjaan baru, penyaluran air gratis dari PDAM di tengah
-tengah musim kemarau yang sedang melanda, ataupun dapat dialokasikan untuk sarana prasarana di bidang pendidikan di wilayah pedalaman Jawa Barat.
Menurut Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, dana sebesar 20 triliun ini bukan hanya untuk pembangunan patung Soekarno saja, namun juga akumulasi investasi pembangunan perumahan atau perkantoran dan pusat bisnis.
Kebijakan ini terbukti hanya diperuntukan bagi orang-orang yang mempunyai kepentingan tertentu, bukan untuk rakyat. Hal ini tentu bertolak belakang dengan syariat Islam. Menurut aturan Islam, seorang pemimpin harus mementingkan kepentingan umat diatas kepentingan golongan apalagi pribadi.
Lalu bagaimana Islam menyingkapi masalah ini?
Di dalam aturan Islam sudah jelas bahwa perkara pembuatan patung, gambar atau lukisan makhluk bernyawa itu haram hukum nya. Alasan diharamkannya aturan tersebut, di antaranya: (1) menandingi Allah dalam mencipta; (2) dapat menjadi perantara untuk berlebih-lebihan terhadap selain Allah dengan mengagungkannya; dan (3) menyerupai orang-orang musyrik dalam membuat patung walau patung tersebut tidak di sembah.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Sesungguhnya pembuat gambar ini akan disiksa pada hari kiamat, dikatakan pada mereka "hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan". (HR Bukhari No. 2105 dan Muslim No.2017)
Dalam riwayat lain disebutkan, "Sesungguhnya orang yang paling berat siksanya disisi Allah pada hari kiamat adalah al-mushowirun (pembuat gambar)". (HR. Bukhari No. 5950 dan Muslim No. 2109)
Wallahu a'lam.