> Dampak COVID 19, 68 Juta Penduduk Asia Jatuh Ke Dalam Jurang Kemiskinan : Masih Yakin Dengan Sistem Kapitalis? - NusantaraNews

Latest News

Dampak COVID 19, 68 Juta Penduduk Asia Jatuh Ke Dalam Jurang Kemiskinan : Masih Yakin Dengan Sistem Kapitalis?


Oleh : Yuli Atmonegoro

Pegiat Literasi Serdang Bedagai

       

Meskipun sudah tidak tampak lagi korban COVID-19 dari sisi kesehatan, namun dari sisi lain, ternyata berdampak sangat buruk, seburuk dampak kesehatan yang pernah ditimbulkannya. Yaitu dari sisi ekonomi rakyat, ternyata dampak dari wabah yang sudah merenggut jutaan nyawa diseluruh dunia ini, telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian dunia, tak terkecuali di benua Asia.

       

detikNews merilis berita tentang dampak COVID pada Jum’at (25/8/2023) yang menyebabkan 68 juta penduduk Asia jatuh kedalam jurang kemiskinan, menurut laporan Bank Pembangunan Asia (ADB), diperkirakan sekitar 152,2 juta penduduk Asia hidup dibawah garis kemiskinan ekstrem. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 67,8 juta dibandingkan masa sebelum pandemi dan inflasi tinggi, tulis ADB.Kemiskinan ekstrem ini merujuk pada kelompok yang berpenghasilan sebesar USD 2,15 (setara dengan 32 ribu) perhari, atau berkisar dibawah Rp 1 juta per bulan. Angka ini belum lagi disesuaikan dengan kenaikan inflasi akibat perang di Ukraina yang telah melumpuhkan rantai suplai makanan global.Kendati secara umum pemulihan ekonomi dikawasan Asia Pasifik berjalan lancar, namun “krisis ganda ini telah mengancam upaya  pengentasan kemiskinan” kata ekonom ADB, Albert Park.

       

Data yang tertera diatas , terasa sangat mengerikan jika ini benar-benar tidak terselesaikan. Bahkan jumlah ini bisa saja bertambah, terutama dinegara kita yang memiliki hutang luar negeri yang sangat besar.  

       

Sampai saat ini belum ada hasil yang signifikan yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan ini. Dampak buruk yakni kemiskinan, menghantui rakyat Indonesia, tak hanya bagi golongan ekonomi menengah kebawah, bahkan bagi kelompok ekonomi menengah atas, juga berdampak sangat buruk. Banyak perusahaan atau usaha UMKM yang gulung tikar, dan tak mampu bangkit sampai saat ini.

     

Disistem Kapitalis yang membuahkan Demokrasi bersikukuh untuk membuktikan bahwa sistem ini mampu mengatasi buruknya perekonomian negara. Sebenarnya, bukti-bukti sudah tampak jelas, bahwa system ini tidak mampu menyelamatkan perekonomian Dunia. Contoh nyata adalah data yang tertera diatas, membuktikan bahwa Demokrasi tidak punya daya untuk mengatasi permasalahan ini.

       

Contoh lain, Liputan6 Jakarta menulis bahwa Perekonomian Amerika Serikat menunjukkan perlambatan dalam tiga bulan pertama tahun ini, karena bisnis mengurangi investesi dengan tingginya biaya pinjaman. Melansir laman BBC, pada Jum’at (24/4/2023) Departemen Perdagangan AS mengungkapkan bahwa ekonomi negara itu tumbuh hanya 1,1 persen yoy di kuartal pertama 2023.

       

Negara Adidaya yang mengaku kuat dan merupakan kiblat Kapitalis dengan Sistem Demokrasi ini pun tidak mampu mengatasi buruknya system perekonomian yang ditimbulkan oleh Pandemi. 


Seharusnya ini membuka mata kita untuk dapat lebih jeli dalam menelaah dan memahami bahwa system Kapitalis tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan umat. Karena system ini adalah system yang cacat, yang mana, system ini dibuat dengan kekuatan akal manusia yang lemah. Allah telah menyediakan system yang sempurna , yang mana Allah sendiri yang sudah menciptakan system ini, yang pastinya sempurna karena dibuat oleh Zat Yang Maha Sempurna.

       

Sepanjang sejarah Sistem Kapitalis, yang masih berumur kurang lebih 100 tahun sejak runtuhnya Kekhilafahan Turki Utsmani pada tanggal 24 Maret 1924, sudah menampakkan titik-titik kelemahannya dalam menyelesaikan permasalahan umat, khususnya disektor perekonomian. Kemiskinan tak kunjung dapat diselesaikan. Bukan bertambah baik, malah semakin mengkhawatirkan.

       

Inikah yang akan kita pertahankan untuk  kita jadikan Sistem dalam mengatur kelangsungan perekonomian kita?

Wallaahu A’laam bish showaab

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.