Ombudsman menemukan adanya anak pejabat dan anak pengusaha besar yang menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM) untuk masuk sekolah negeri saat pendaftaran peserta didik baru atau PPDB 2023 di Banten. Temuan itu didapat Ombudsman perwakilan Banten selama mengawasi pelaksanaan PPDB 2023 di tingkat SD/MI, SMP/MT, SMA/SMK/MA dan SKh (Beritasatu/12/7/2023).
Penuh Manipulasi
Kisruh PPDB Diberbagai daerah terus terjadi dan ini jelas menjadi bukti jika kebijakan yang ditelah ditetapkan saat ini tidak tepat bahkan mendorong sebagian masyarakat termasuk pejabat berbuat curang agar anaknya bisa masuk kedalam sekolah yang anak mereka mau.
Sejumlah masyarakat yang berduit, anaknya bisa masuk kedalam sekolah unggulan dengan menyogok sekolah seakan-akan memperlihatkan kepada kita bobroknya sistem pendidikan saat ini yang telah gagal siapkan generasi penerus kita yang berkepribadian Islam.
Bukan hanya itu banyaknya kasus anak sekolah yang berani menentang atau bahkan berani bertingkah kurang sopan kepada gurunya sangat memprihatinkan di dunia pendidikan.
Didapati calon siswa dengan status anak pejabat dan pengusaha besar yang mencoba mendaftar melalui jalur afirmasi menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM) ternyata bukan hanya satu, namun banyak anak pejabat yang masuk kedalam sekolah memakai SKTM ( surat keterangan tidak Mampu).
Padahal SKTM hanya diberlakukan sekolah kepada murid yang memang membutuhkan bantuan pendidikan karena melihat kondisi keuangan yang kurang mampu tapi keadaannya terbalik ketika kekuasaan ditangan para pejabat kapitalis yang hanya mementingkan urusan pribadinya tanpa mempedulikan orang lain.
Pendidikan saat ini mulai diwarnai dengan aksi kecurangan diberbagai daerah dan banyak sekali modus yang dilakukan mereka agar siswa dapat diterima disekolah favorit walaupun melalui jalur zonasi dan ini merugikan banyak siswa-siswi yang lain yang ingin juga bersekolah tapi minim dana dan memudahkan bagi mereka yang berduit.
Inilah wajah pendidikan kita yang semakin menekan dan merugikan rakyat kecil sehingga banyak anak-anak diluar sana yang sampai tak bisa bersekolah karena dipersulit oleh oknum yang rela menjual ilmu demi materi semata.
Disamping itu banyaknya anak-anak yang putus sekolah dan memilih untuk mendapatkan uang meski bekerja sebagai pemulung, membantu orang tua serta dinikahkan pada usia dini tanpa mempedulikan pendidikan.
Kapitalisme pendidikan telah menghancurkan masa depan generasi. Pendidikan tak ubahnya lahan bisnis, jauh dari cita-cita mencerdaskan bangsa.
Pendidikan Dalam Sistem Islam
Dalam sistem Islam, pendidikan adalah kebutuhan dan hak bagi setiap rakyat yang harus ditanggung penuh oleh pemerintah dengan konsep pelayanan yang baik dan juga murah bahkan gratis.
Pendidikan harus berlandaskan akidah Islam sehingga para tenaga pendidik akan takut jika mereka tidak melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya.
Negara juga akan menerapkan sistem ekonomi Islam agar anggaran untuk pendidikan islam dikelola oleh orang yang bertanggung jawab penuh akan amanahnya demi menciptakan pendidikan yang berkualitas dengan murah bahkan gratis sehingga masyarakat akan terdidik dengan akidah dan syariah Islam karena cara yang dilakukan juga benar.
Khilafah akan membangun sekolah yang berkualitas baik dan tenaga pendidik yang berkualitas untuk rakyat karena dengan pendidikan yang terbaik maka akan melahirkan anak yang terdidik yang berakidahkan Islam tidak lepas juga dari kurikulum terbaik dan pengelolaan yang terbaik pula.
Maka tak heran jika sistem pendidikan dimasa kejayaan Islam banyak melahirkan para ulama yang berkualitas yang memiliki ilmu yang luar biasa itu semua karena mereka terdidik dengan pendidikan yang berlandaskan Islam yang ditopang oleh sistem Islam yang pernah melahirkan peradaban Islam pada masa kejayaannya sehingga Barat pun ingin mengirimkan generasi muda mereka menempuh pendidikan di Daulah Islam dan akhirnya siswa yang mereka kirim untuk belajar dan menjadi siswa yang luar biasa.
WalLâhua'lam