Oleh : Ummu Alvin
Beberapa kasus penghinaan,pelecehan bahkan kekerasan terus saja terjadi berulang kali yang kerap menimpa simbol agama Islam bahkan pengikutnya.Tidak hanya di dalam negeri bahkan diluar negeri banyak sekali serangan yang dilakukan sekelompok individu atupun politisi untuk memadamkan cahaya Allah.Peristiwa yang terjadi di India,yang menewaskan seorang imam masjid, setelah segerombolan umat Hindu sayap kanan membakar dan melepaskan tembakan kesebuah masjid di Gurgaon,New Delhi,bukan kali pertama terjadi Islamphobia di negara itu.Kelompok sayap kanan tersebut juga telah bersekutu dengan Partai Bharatiya Janata (BJP) ,yang notabene nya sangat membenci Islam ,untuk berkampanye menentang salat Jum'at di Gurugram.Kondisi India semakin mencekam menyusul tewasnya lima orang akibat bentrokan antara umat Hindu dan Muslim yang meletus pada Senin (31/7/2023) tak jauh dari New Delhi.
Begitu pula aksi pembakaran Al Qur'an yang kerap terjadi di negara Swedia dan Denmark,dua negara ini memberikan pengamanan atas kegiatan yang menistakan kitab suci Al-Qur'an,kasus terbaru di Swedia dilakukan oleh imigran asal Irak,Salwan Momika didepan Parlemen Swedia,Senin (30/7/2023) dan itu merupakan penistaan yang ketiga kalinya dia lakukan.Kemudian di Denmark juga aksi pembakaran Al Qur'an dilakukan selama tiga hari berturut-turut oleh kelompok anti Islam,Danske Patrioter dan aksi itu mereka lakukan didepan kedutaan Turki di Kopenhagen.Swedia dan Denmark adalah salah satu negara yan paling liberal dan sekuler di dunia ,yang mengabadikan kebebasan berbicara dalam konstitusi mereka,bahkan kedua negara ini tidak memiliki Undang-undang penodaan agama, walhasil menodai Al Qur'an atau membakar Al Qur'an bukanlah tindakan ilegal disana,
Akibat dari kejadian tersebut diatas, para pemimpin muslim menyerukan pemboikotan terhadap produk Swedia, diantaranya Menteri Perindustrian dan Perdagangan Yaman, Muhammad Sharif al-Mutahar dan Mohsen Razaei , sekretaris Dewan Tertinggi Kordinasi Ekonomi Iran,untuk negara Denmark, beberapa negara telah memanggil duta besar negara Nordik tersebut untuk dimintai penjelasan,bahkan patron negara muslim Timur Tengah dan Arab Saudi juga meminta Kopenhagen segera menghentikan aksi yang memicu kebencian antar agama.Kementerian Luar Negeri Turki pun melayangkan protes keras terhadap Pemerintah Denmark atas peristiwa itu. Mereka meminta agar Denmark mengambil tindakan supaya kebencian terhadap umat Islam di negara itu dapat segera dicegah dan dihentikan.
Sejatinya,sejak Islam hadir dimuka bumi memang telah dibenci oleh orang kafir,berbagai cara dan propaganda yang dilakukan agar orang-orang jauh dari Islam, takut kepada Islam dan bahkan Rasulullah SAW tak luput dari propaganda yang dilancarkan Abu Jahal dan kawan-kawan agar Islam tidak tersebar ke seluruh dunia, tujuan mereka tak lain adalah ingin memadamkan Cahaya Allah.Kafir barat merancang dengan baik strateginya untuk menyebarkan islamophobia ditengah-tengah pengikutnya.
Ketiadaan pemimpin yang melindungi umat Islam,membuat Islam diserang terus dari berbagai sisi, walaupun banyak negara-negara muslim yang mempunyai kekuatan untuk melawan kedzaliman kaum kafir tapi tidak ada yang mampu menyelesaikannya secara tuntas,hal ini dikarenakan sistem yang diemban oleh masing-masing negara saat ini adalah kapitalis liberal,yang mengagungkan kebebasan serta terpecah-pecahnya umat Islam dalam sekat nasionalisme.Pemimpin Islam saat ini hanya mampu mengecam tanpa ada kepastian hukum dalam menuntaskan kasus ini, hingga kejadian serupa terus berulang lagi dan lagi.
Atas nama kebebasan, kaum kafir dapat dengan leluasa untuk melakukan apapun termasuk untuk berekspresi untuk menyerang ajaran Islam,bahkan penetapan hari Islamophobia oleh PBB juga tidak mampu mencegahnya, selama HAM dan kebebasan dibiarkan menjadi asas dalam kehidupan.HAM yang hanya didesain untuk menentang hukum syara',dan diperuntukkan bagi orang yang ingkar kepada Allah SWT,tapi tidak bagi muslim yang taat.Jadi jangan pernah berharap pada sistem yang kufur ini , berharap lah hanya kepada sistem yang shahih yang berasal dari Sang Pencipta yang Maha Adil dan Bijaksana yaitu Allah SWT.
Keterpurukan umat Islam saat ini karena tidak ada pemimpin yang menerapkan Islam secara kaffah, pemimpin negara mayoritas Islam sekalipun telah terbelenggu pemikirannya dengan pemikiran sekuler, padahal diam dan bungkamnya pemimpin saat Islam dinista atau Al Qur'an dibakar membuat kaum kafir semakin menjadi-jadi dalam menyebarkan Islamphobia,ingatlah diam dan bersabar saat Islam direndahkan bukanlah kebaikan melainkan sebuah kedunguan dan adalah dosa besar apabila mendiamkan kemungkaran.
مَنِ اسْتُغْضِبَ فَلَمْ يَغْضَبْ فَهُوَ حِمَارٌ
Siapa yang dibuat marah namun tidak marah maka ia adalah keledai (HR al-Baihaqi).
Islam hanya akan dapat terlindungi jika umat memiliki pelindung yang kuat. Seperti saat dulu Khilafah Utsmaniyah sanggup menghentikan rencana pementasan drama karya Voltaire yang akan menistakan kemuliaan Nabi SAW. Pemimpin Islam (Khalifah ) saat itu yakni, Sultan Abdul Hamid II langsung mengultimatum Kerajaan Inggris yang bersikukuh tetap akan mengizinkan pementasan drama murahan tersebut. Sultan berkata, “Kalau begitu, saya akan mengeluarkan perintah kepada umat Islam dengan mengatakan bahwa Inggris sedang menyerang dan menghina Rasul kita! Saya akan mengobarkan jihad akbar!” Kerajaan Inggris pun ketakutan mendengarnya. Pementasan itupun dibatalkan. Sungguh, saat ini umat Islam membutuhkan pelindung yang sejati. Itulah Khilafah ‘alâ minhâj an-nubuwwah.
Wallahu a'lam bishowwab.