Oleh Humaira Alhajar
Ibu Pemerhati Umat
Warganet Indonesia ramai membicarakan penerapan frugal living. Isu ini bermula dari unggahan beberapa warganet di TikTok, tentang keluarga yang menerapkan frugal living hingga bisa membeli mobil dan rumah.
Bermula dari salah satu konten TikTok dengan judul "Berawal dari game 3,5 juta kalo ga nerapin frugal living gak akan ngerasain." Itu juga banyak dibahas di berbagai konten kreator TikTok, Bismillah next umroh dan haji, jalan- jalan keluar negeri, hemat ala aku." Tulisnya dalam keterangan video tersebut.
Walaupun viral, tidak serta-merta warganet percaya.Tidak sedikit yang mempertanyakan kebenaran dari konten tersebut, bahkan mengkritik salah satu konten yang menyarankan untuk tidak menghadiri undangan pernikahan atau menjenguk orang sakit.
Terlepas dari semua itu, sebenarnya apa itu frugal living?
Makna frugal living saat ini di mana masyarakatnya hidup dalam atmosfer sekularisme, yaitu anjuran agar seseorang bersikap irit, hidup hemat, baik untuk diri sendiri maupun keluarganya.
Terkadang sampai bisa menelantarkan diri dengan mengambil pilihan memenuhi kebutuhan dengan tidak layak, misalnya ia makan seadanya padahal sebenarnya masih bisa mendapatkan makanan yang lebih layak, sehat, dan bergizi. (media online Republika, 22 Juli 2023)
Hanya saja di saat kondisi serba sulit seperti saat ini, konsep frugal living mulai dilirik banyak orang sebagai salah satu tren mengelola keuangan. Konsep ini dinilai mampu menyiasati gaya hidup di tengah melambungnya harga kebutuhan sehari-hari yang kian mahal. Selain itu dianggap menjadi jalan bagi mereka agar bisa cepat kaya.
Konsep ini pun ternyata mulai banyak dilirik kaum muda. Anak muda menerapkan frugal living agar bisa menabung sebanyak-banyaknya demi masa depan. Dalam penerapannya, konsep ini berkaitan dengan kesadaran untuk mengalokasikan dana demi mencapai kondisi keuangan di masa depan yang lebih jelas. Sebab, pada faktanya penerapan sistem ekonomi kapitalis telah membuat masyarakat untuk bisa berusaha sendiri tanpa bantuan dari negara. Seperti solusi padahal hanya pengalihan tanggung jawab dari negara kepada individu.
Dalam Islam, frugal living dalam arti hidup sederhana bisa diambil, hanya saja harus tetap seimbang dan tidak berlebih-lebihan. Jadi sebenarnya konsep frugal living ini dibolehkan dalam Islam, tetapi Islam menghendaki agar tidak bertujuan untuk duniawi semata. Sebab, yang saat ini sedang tren hal itu hanya untuk meraih keinginan duniawi.
Rasulullah saw. mengajarkan nilai ini dalam hidup, yakni gaya hidup yang sederhana, kanaah, tidak berlebih-lebihan dalam mengatur keuangan.
Gaya hidup sederhana ini bisa mendorong seseorang untuk menjadi pribadi yang qanaah dan menghargai nikmat yang telah Allah berikan, sekecil apa pun. Dengan begitu, kita juga bisa berempati terhadap kehidupan orang lain yang secara ekonomi berada di bawah kita.
Selain itu keimanan dan rasa syukur kita pun bisa ikut bertambah. Allah Swt. senang melihat kita hidup sederhana, apa adanya, dan suka berbagi. Namun di sisi lain, dalam Islam negara tetap wajib memenuhi kebutuhan masyarakatnya agar tidak hidup kesusahan seperti saat ini. Oleh karena itu, ketika kita terapkan frugal living harus semata untuk meraih rida Allah Swt. bukan untuk sekadar meraih keinginan duniawi semata. Selain itu, harus dijelaskan kepada masyarakat bahwa solusi dari berbagai kesulitan hidup yang serba mahal bukan sekadar frugal living, tetapi menerapkan sistem ekonomi Islam yang akan menjamin rakyat hidup sejahtera.
Wallahualam bissawab.