Islam Terus Dihina, Tak Ada Efek Jera Bagi Pelakunya


Oleh : Ummu Yulia 
Ummahat Peduli Umat

Islam terus dihinakan, seolah tak ada ketakutan bagi yang melakukannya.
Sungguh miris hati ini mendengar dan melihat agama Islam yang terus dinistakan.

Tak lama ini, viral di media sosial, beredar sebuah vidio seorang bule Australia dengan inisial BCAA (43) pada Jumat (28/4/2023) lalu,  meludahi Imam Masjid Jami al Muhajir Bandung, dia sambil berkata kasar dan hendak memukul sang imam. Kejadian tersebut  terekam CCTV hingga viral di jagat maya.Bule tersebut kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenai pasal 335 dan 315 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dan penderitaan dengan ancaman hukuman penjara 9 tahun 2 bulan penjara.



Sebelumnya juga masih hangat dalam pemberitaan tentang penistaan ​​oleh Lina Mukherje. Demi konten, selebgram yang mengaku muslimah ini melakukan aksi makan babi (jelas haram dalam Islam). Aksi makan babi itu di awali  dengan membaca Basmallah. (CNN Indonesia, 29/4/2023).

Melihat kasus penistaan terhadap agama Islam  ​​ini terus berulang, nampak bahwa tindakan pemerintah tidak memiliki efek jera terhadap pelaku penista agama. Memang para pelakunya  mendapatkan hukuman. Namun, hukumannya ringan. Bahkan ada yang mendapatkan pembatalan manakala melakukan banding.

Kenapa bisa terjadi demikian ...?? 

Ternyata dalam sistem sekuler, sikap pemerintah terhadap pelaku penista agama tidak ada ketegasan,  karena urusan membela agama dan melindunginya dari para penista tidak dianggap penting. Agama hanya berperan sebagai ibadah ritual saja. Ditambah lagi paham kebebasan yang memisahkan agama dari kehidupan. Setiap orang dapat menyampaikan pendapat sebebas-bebasnya. Kebebasan ini bahkan dijamin oleh undang-undang. Pada akhirnya, para penista agama berlindung di balik kebebasan berpendapat. Kebiasaan  buruk yang terus berulang ini wajib kita bela.


Sebagai muslim, kita tidak boleh diam ketika terjadi penistaan ​​terhadap Islam. Umat ​​harus berani bangkit, bersuara dan bergerak untuk menghentikan penistaan ​​tersebut. Hal ini merupakan wujud dari keimanan kita kepada Allah Swt dan Rasulullah saw.


Islam memandang,  negara adalah salah satu pilar penjaga kemuliaan agama. Islam mempunyai cara untuk membuat para pelaku penista agama menjadi  jera. Jadi sangsi untuk para pelaku penista agama  harus dapat menimbulkan efek jera, sehingga bisa menciptakan kehidupan yang harmonis, saling menghargai  sesama pemeluk agama.

Bahkan, dalam sejarah penerapan Islam, tidak ditemukan penguasa yang lemah ketika menghadapi para penista agama, sebab  sistem pemerintahan  Islam merupakan junnah (perisai) bagi Islam dan kaum muslim dari dan serangan musuh-musuh Islam. 

Dalam sistem Islam kaum muslim akan menentang setiap pihak yang merusak kehormatan Islam dan kaum muslim. Negara dalam hal ini menindak tegas kepada pelaku penistaan ​​dan akan menutup setiap terjadinya penyimpangan dengan penerapan sistem sanksi yang tegas sesuai dengan Al-Qur'an dan as-Sunnah. Oleh karena itu, hanya sistem Islam yang dapat menghentikan segala bentuk penistaan ​​terhadap Islam.

Wallahu'alam bissawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post