Heat Wave Butuh Solusi Global



 Oleh: Asmawati 

(Aktivis Dakwah)


Heat Wave atau biasa disebut dengan gelombang panas, kini terjadi di berbagai negara di dunia. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa fenomena iklim ini turut melanda tanah air meski tak seburuk negara lainnya.


Di China,  Yuanyang melaporkan suhunya mencapai 42,4°C. Di Jepang  menurut pakar dan sejarah Maximiliao Herrera mencapai 30°C. Thailand pun menurut departemen Meteorologi Thailand, suhu udaranya mencapai 43°C. Myanmar juga tak kalah bahkan hingga 44°C.


Meski di Indonesia tidak termasuk dalam suhu yang tinggi, hanya dengan suhu hariannya maksimum 37,2°C juga membuat masyarakat khawatir. Lantaran kondisi geografis Indonesia yang berupa banyaknya kepulauan, membuat gelombang panas ini nihil terjadi. Ibarat seperti adanya pendingin. Gelombang panas ini akibat dari pemanasan global dan perubahan iklim.


Di Indonesia memang tidak mengalami gelombang panas namun suhu diberbagai wilayah menjadi naik. Tak sedikit masyarakat yang merasakan panas. Dan dalam hal ini membuat para petani khawatir lantaran bulan ini mulai memasuki musim kemarau yang pastinya di pengaruhi fenomena El-Nino, yakni kemarau panjang yang tidak seperti biasanya.


Namun, dari gelombang panas ini banyak bermunculan kekhawatiran dan kepanikan dikalangan para petani. Dan pengamat pertanian mengantisipasi kekeringan yang akan melanda mulai April hingga juni ini.


Setidaknya negara harus memiliki solusi yang terstruktur yang mampu menyelesaikan problema para petani, dari Optimalisasi produksi yakni mengoptimalisasikan keseluruhan  potensi lahan yang melakukan usaha lanjutan pertanian. Negara dapat menerapkan sistem intensifikasi dan ekstensifikasi  pertanian. Yang mana Intensifikasi pertanian disini maksudnya yakni upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang dilakukan dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang telah ada. Dan Ekstentifikasi pertanian yakni usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru. Sehingga dalam pengelolaan lahan dilakukan secara baik dan maksimal.


Negara juga harus membuat pengaturan dalam management logistik seperti irigasi, pupuk, anti hama sepenuhnya dikendalikan negara dengan memperbanyak cadangan saat produksi berlimpah dan mendistribusikannya secara selektif pada saat ketersediaan berkurang.


Bukan hanya dari persoalan cuaca, pertanian di Indonesia terancam gagal dikarenakan adanya persoalan sistemik yang justru lebih mendominasi. Seperti permasalahan permodalan, Kemudian lahan yang semakin sulit, Teknologi pertanian yg masih manual (tidak modern),  Persoalan pupuk, dan soal pemasarannya.


Seperti pada persoalan pupuk misalnya, untuk mendapatkan pupuk subsidi, para petani harus bergabung dalam kelompok tani dengan berdasarkan ketentuan lahan yang digarap. Dan pupuk bersubsidi tidak boleh dijual diluar kelompok dan hanya boleh dijual kepada petani yang terdaftar pada RDKK. Dan yang menentukan alokasi pupuk subsidi disetiap wilayah adalah pemerintah.


Dari sini bisa kita ketahui bahwa kegagalan pertanian di Indonesia lantaran kesalahan dalam pengelolaan negara dalam mengatur strategi persoalan pertanian. Dan juga dalam persoalan pemasaran, ketika hasil pertanian berlimpah negara harusnya tidak Impor sehingga hasil pertanian negara menjadi stabil dan tidak menurun drastis, tersebab inilah yang membuat para petani mengalami kerugian yang besar.


ketika pengelolaan pertanian tidak sesuai dengan yang seharusnya maka kerugian tidak akan bisa dihindari, sehingga meskipun rakyat mengalami kerugian besar selama ada keuntungan bagi para penguasa tak akan digubrisnya. Gambaran pengaturan yang menyengsarakan rakyat lantaran aturannya dibuat berdasarkan keuntungan dan manfaat semata tanpa memandang aspek lainnya. Beginilah kapitalisme mengatur kita, dimana keuntungan lebih penting dibanding kerugian rakyatnya.


Ketika era kekhilafahan berjaya, di dalam sektor pertanian, segala pengaturan tertata secara sistemik dengan melihat berbagai aspeknya bukan hanya sekedar untung tidaknya. Pertanian adalah satu hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat sehingga khalifah akan memberikan perhatian penuh pada masalah pertanian. Sebab peningkatan pertanian akan terus diupayakan  dengan tunjangan bibit, pupuk, teknologi juga skill para petaninya sehingga produktivitas pertanian semakin meningkat dan kedaulatan pangan meningkat dan tidak sampai membuat kekhawatiran dan kecemasan para petani meskipun dalam keadaan kemarau panjang sekalipun.


Sistem Islam lah satu satunya solusi dalam menyoal segala problematika manusia, sebab datangnya aturan dari sang maha pencipta dan sudah pasti jelas kebenarannya sesuai fitrah manusia. Karena sudah terbukti dari ribuan tahun lamanya ketika Islam dijadikan aturan dalam mengatur negara.

Wallahu' Alam bisshowab

Post a Comment

Previous Post Next Post