Ingin Viral Berujung Petaka




Oleh: Siti Hajar
Aktivis Dakwah

 

Tak diduga, seorang wanita berinisial W (21) di Bogor, tadinya hanya membuat konten gantung diri dengan kain melilit dileher, malah berujung petaka. Pasalnya, menurut saksi waktu itu ketika dia video call sama teman-temannya dan bilang mau bikin konten bunuh diri, kursinya yang dipakai buat pijakan di bawah itu terpeleset dan menyebabkan ia tewas seketika. Padahal sebelumnya teman-temannya sudah memperingatinya dan meminta jangan membuat konten yang membahayakan tersebut.

Sungguh miris nasibnya. Alih-alih buat konten pengen jadi viral dan dianggap keren, malah berujung kematian. Meski hasilnya tampak kreatif dan viral, tapi nyawa menjadi taruhannya. Ternyata, kasus ini tidak hanya terjadi pada korban W saja. Sebelumnya banyak para konten kreator terkenal baik itu di luar negeri juga  membuat aksi yang sama sampai berujung maut.

Memang, saat ini banyak orang mencoba tren viral dengan sesuatu konten yang dapat membahayakan diri. Ditambah pula aksinya tersebut ditonton dan ditiru banyak orang. Sungguh terlalu. Namun memang itulah faktanya. Pasalnya, pemuda-pemudi saat ini tujuan hidupnya hanya untuk kesenangan duniawi saja tanpa memikirkan keselamatan nyawa. Generasi seperti ini bukanlah sosok yang  ideal yang didambakan siapa pun, baik keluarga, masyarakat maupun bangsa.

Sosok pemuda hari ini seolah-olah harga diri hingga nyawa pun tidak ada harganya. Apa pun akan dilakukakan apalagi bisa menghasilkan banyak cuan dan ingin  terkenal. Maka halal haram, membahayakan atau tidak itu urusan belakangan. Jika sudah begini, apa yang akan dibanggakan dengan kondisi generasi saat ini? Apakah pemuda yang hedonis, paras yang bagus, terkenal, kaya dan mapan yang bisa dibanggakan?

Ternyata, yang akan dibanggakan itu adalah pemuda yang akan membawa kebaikan untuk dirinya dan sekitarnya. Itulah pemuda dambaan. Namun, pemuda dambaan itu hanya bisa terwujud ketika mereka mempunyai kepribadian Islam, yaitu mempunyai pola pikir Islam dan pola sikap Islam.

Seorang Muslim yang berkepribadian Islam akan membuat ide konten kreatif yang baik seperti: konten nasihat, kajian Islam, dakwah, akhlak, adab serta mengajak orang untuk melaksanakan hal tersebut. Karena Islam  memandang ukuran baik  dari  seseorang  bukan dari viral dan banyaknya cuan yang dihasilkan. Namun karena kontennya untuk meraih pahala dan ridha Allah SWT.

Dengan berkepribadian Islam, perilaku membahayakan diri tidak akan terjadi. Islam justru mendidik umatnya melakukan hal yang bermanfaat dengan tempaan akidah Islam yang lurus dan kuat. Begitu pun jika ingin viral dan kaya tidak ada salahnya. Namun jika itu telah melanggar perintah Allah maka harus ditinggalkan. Apalagi sampai mencelakai diri sendiri. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surah an-Nisa ayat 29 yang artinya, “Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh Allah Maha Penyayang kepadamu.”

Islam juga mendidik umatnya menjadi sosok yang mulia, kokoh dan teguh dengan prinsip Islam dan perilakunya dikendalikan syariat Islam. Dan seseorang yang berkepribadian Islam akan selalu muhasabah diri selalu mengisi masa mudanya dengan penuh manfaat dan keberkahan. Mengajak orang lain kepada petunjuk kebaikan. Karena setiap perbuatan akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Rasulullah SAW pun bersabda, “Barang siapa yang mengajak kepada jalan petunjuk (kebaikan), maka ia akan mendapatkan pahala semisal dengan pahala orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapatkan dosa semisal dengan dosa orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun” (HR. Muslim no. 4831).

Demikian, Islam mampu menghantarkan individu menjadi sosok yang mulia. Maka pada saat Islam diterapkan dalam sebuah peradaban lahirlah generasi yang cerdas. Sudah saatnya umat menjadikan tegaknya Islam sebagai cita-citanya agar generasi yang terwujud generasi yang kreatif, cemerlang, bukan generasi abal-abal yang miris dan menyedihkan bahkan sampai mencelakai dirinya sendiri.[]


Post a Comment

Previous Post Next Post