LGBT HARUSNYA DI LARANG BUKAN DI KASIH PANGGUNG


Oleh. Yunita Rachmawati 
(Aktivis Kampus Palembang)

Baru-baru ini, isu mengenai LGBT sedang ramai kembali diperbincangkan di tanah air kita. Awal mulanya adalah bersumber dari sebuah podcast Deddy Corbuzier yang mewawancari pasangan homoseksual dalam kanal Youtubenya. Video podcats yang diberi judul “Tutorial Jadi G4y di Indo!!” itu tentunya begitu memprovokasi masyarakat Indonesia yang notabenenya mayoritas beragama Islam.

Setelah beberapa saat menimbulkan kontroversi yang hebat, Deddy akhirnya meminta maaf dan menghapus video berkonten LGBT itu. Dalam klarifikasinya, dia sebenarnya tidak mendukung paham LGBT ini, namun hanya berusaha menunjukkan bahwa keberadaan mereka itu nyata di tengah-tengah kita.

Niat Deddy barangkali hanya sekedar memberi tahu masyarakat bahwa keberadaan mereka adalah sebuah hal yang tidak bisa dinafikan di tengah-tengah kita, namun sayangnya Deddy lupa bahwa latar belakang filosofi bangsa kita tidaklah cocok dengan paham LGBT ini.

Bangsa kita memanglah sebuah bangsa yang kaya akan perbedaan di dalamnya, namun perlu kita tegaskan bahwa tidak semua perbedaan dapat diterima oleh nilai dan norma yang berlaku di Indonesia.
 
Respon keras masyarakat terhadap podcast LGBT ini menunjukkan kepada kita bahwa ada hal-hal yang itu bisa ditoleransi perbedaannya dan ada hal-hal yang itu tidak bisa ditoleransi keberadaannya. “Kami memang toleransi terhadap perbedaan, namun bukan pada penyimpangan”, adalah respon yang paling sering dituliskan di kolom komentar podcast tersebut.

Ketika isu ini mulai di take down karena mendapat berbagai kecaman keras dari berbagai pihak, Dr. Adian Husaini dalam tulisannya mengajak untuk bersyukur atas fakta bahwa masyarakat Indonesia, terkhusus umat Islam masih memiliki kepekaan terhadap promosi sebuah penyimpangan yang dilakukan secara terang-terangan. ( Riaunews.com 10/5/22) 

Sungguh sangat menyedihkan sekali ketika keburukan dipromosikan luas, sementara kebenaran dan kebaikan malah diejek dan dibully,  “Smart itu cerdas, cerdas itu memikirkan akhirat dengan manfaatin dunia, bukan jual akhirat untuk kepentingan dunia,”.
Dalam al-Qur'an juga sdh di jelaskan terdapat sejumlah ayat yang dijelaskan tentang siapa ”kaum yang melakukan kerusakan itu”.

Pertama, kaum Nabi Luth yang melakukan perbuatan yang sangat hina, seperti firman Allah, ”Dan (Kami juga telah mengutus Nabi) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka, “Mengapa mengerjakan pekerjaan yang sangat hina itu, yang belum pernah dilakukan oleh kalian (di dunia ini) sebelum kalian?” (TQS. al-A'raaf/7:80).
 
Kedua, kaum Nabi Luth yang menyukai sesama jenis,
Allah SWt Berfirman: “Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampaui batas” (TQS. al-A'raaf/7 : 81). 

Jadi sangat jelas bahwasanya LGBT itu sangat di larang dalam islam. Apalagi mempromosikan hal maksiat dan negatif seperti LGBT sangat tidak dibenarkan oleh agama dan syariat Islam. Karena hal tersebut sangat tidak layak untuk menjadi tontonan, dan hal tersebut jelas akan merusak generasi, juga tentu akan mengundang azab Allah SWT bagi bangsa ini. Apalagi sebagai negara yang berketuhanan, seharusnya negeri ini lebih religius dan menjauhi perkara maksiat. Bukan malah mentoleransi zina dan jadi ajang promosi.

Maka, sudah saatnya negeri ini tegas dalam membasmi dan menutup segala bentuk perilaku menyimpang, konten dan tontonan yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan syariat Islam. Dengan mengembalikan kembali peradaban Islam ditengah-tengah umat. Wallahu a'lam

Post a Comment

Previous Post Next Post