BULAN RAJAB DAN MOMEN PERUBAHAN UMAT


Oleh: Susiana Edward  

Umat muslim sudah mulai memasuki bulan Rajab 2022 sejak dimulai Rabu (2/2/2022) kemarin,  Bulan ini juga dikenal sebagai bulan yang istimewa dalam Islam karena bertepatan dengan sejumlah peristiwa penting di dalamnya.
Rajab menjadi satu dari empat bulan suci sesuai firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 36. Melalui ayat ini, Allah SWT berfirman mengenai bulan-bulan yang diagungkan,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."

Kemudian Rasulullah juga bersabda " Sungguh waktu itu telah diputar sebagaimana keadaannya saat Allah SWT menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga berurutan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Lalu Rajab bulan Mudharr yang terdapat di antara Jumadi dan Sya’ban. (HR. Muslim".

Begitu mulianya bulan-bulan tersebut hingga pahala dan dosa manusia pun dilipatgandakan.

Begitu sangat istimewa bulan Rajab ini sehingga banyak juga peristiwa penting lainnya yang ummat wajib mengetahui 
Diantara nya;

1. Turun wahyu sholat

pertama kali
Peristiwa Isra' Mi'raj yang dilakukan oleh Rasulullah SAW berlangsung pada tanggal 27 Rajab tahun kesepuluh kenabian. Tepatnya, sebelum beliau hijrah ke Madinah.

"Isra' Mi'raj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi'tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab," 
Isra' Mi'raj sendiri merupakan perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga Sidratul Muntaha. Saat peristiwa inilah, Allah SWT memerintahkan salat lima waktu sebagaimana yang tertuang dalam hadits berikut

هِيَ خَمْسٌ، وَهِيَ خَمْسُونَ، لاَ يُبَدَّلُ القَوْلُ لَدَيَّ". قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى، فَقَالَ: رَاجِعْ رَبَّكَ. فَقُلْتُ: اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي

Artinya: "Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusan-Ku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, 'Kembalilah menemui Rabbmu'. Kujawab, 'Aku malu pada Rabbku'." (HR Bukhari).

2. Perang Tabuk

Salah satu perang terbesar dalam cerita Nabi Muhammad SAW ini terjadi pada bulan Rajab tahun ke-9 setelah hijrah. Rasulullah SAW baru kembali ke Madinah pada 26 Ramadhan, usai perang yang tejadi sekitar satu bulan.

Perang ini berbeda dengan peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya. Rasulullah SAW menampakkan seluruh rencana perang, padahal biasanya menggunakan kode atau sandi yang tidak mudah diketahui musuh.

Rasulullah juga berangkat bersama 30 ribu pasukan saat musim panas sehingga terasa sangat sulit bagi pasukan muslim. Pasukan ini kemudian disebut dengan jaisyul usrrah akibat kesulitan tersebut.

Pada Perang Tabuk, diketahui pula pelaksanaan salat jamak mulai disyariatkan. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang berbunyi,

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ أَخَرَّ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ، ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخارى)

Artinya: Dari Anas RA, ia berkata, "Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat dzuhur ke waktu ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat dzuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan." (HR Bukhari).

3. Pembebasan Baitul Maqdis

Sesuai ajaran Islam, Allah SWT memerintahkan untuk menghindari pertumpahan darah kecuali atas namaNya atau umat Islam diserang lebih dulu. Hal inilah yang terjadi pada pembebasan Baitul Maqdis atau Al-Aqsa di Palestina pada 28 Rajab 583 Hijriah atau 2 Oktober 1187.

Baitul Maqdis berhasil dibebaskan Salahuddin Al-Ayubi atau Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi. Salahuddin mulai menggerakkan pasukkannya pada Jumadil Awal 583 Hijriah. Kemudian, mulai melakukan penyerangan pada 26 Rabi Al-Thani 583 Hijriah.

Setelah berhasil merobohkan dinding Palestina pada 25 Rajab 583 Hijriah, Salahuddin merebut kembali kota suci tiga agama tersebut dan membebaskan Baitul Maqdis. Salahuddin selanjutnya mempersilahkan penguasa Palestina sebelumnya angkat kaki tanpa ada pertumpahan darah.

4. Berakhirnya sistem khilafah

Terakhir, peristiwa penting di bulan Rajab adalah berakhirnya sistem khilafah yang pemimpinnya disebut khalifah. Khilafah terakhir adalah Dinasti Utsmaniyyah yang runtuh pada 27 Rajab 1342 Hijriyah atau 3 Maret 1924.

Khilafah yang menguasai Turki ini dihapuskan oleh Mustafa Kemal Attaturk. Sebelumnya khilafah Islam berhasil menguasai 2/3 dunia selama beberapa generasi. Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah adalah khilafah yang berhasil memberi nama baik dalam sistem pemerintahan Islam dengan masa paling gemilang.

Namun kondisi ini sangat jauh dari pengetahuan umat disebabkan pasca kehancuran nya daulah Islam semua telah dirancang oleh penjajah untuk menjauhkan umat dari sejarah yang teramat penting bagi giroh dan semangat kaum muslim,
Hari ini kondisi umat berada dalam kegelapan tanpa cahaya Islam, semua gambaran jelas tentang Islam dikaburkan bahkan dikubur sehingga umat buta akan sejarah, umat didangkalkan dengan tsaqofah barat yang melenakan sehingga berat untuk bangkit dari sistem kapitalis sekuler hari ini.

Maka dalam momen Rajab untuk setiap tahunnya dilakukan upaya upaya untuk memperingati dan mengambil ibroh dari banyak peristiwa penting yang ada.
Termasuk peristiwa Runtuh nya sebuah peradaban Islam yaitu sistem kekhilafan yang dahulu pernah gemilang.
Dan umat wajib 
Mengembalikan Khilafah
Tak ada jalan lain kecuali umat Islam harus kembali pada syariat dan meninggalkan kapitalisme beserta ide-ide turunannya. Untuk itu, perlu adanya perubahan mendasar dan menyeluruh di tengah-tengah umat hingga pemikiran dan perasaannya tertunjuki oleh cahaya Islam. Inilah yang nantinya akan mendorong umat untuk menuntut penerapan syariat secara total. Dan satu-satunya institusi yang dapat mewujudkannya hanyalah khilafah.

Menegakkan khilafah hukumnya wajib. Allah SWT berfirman: Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".  (TQS. Al Baqarah [2]: 30)

Imam al Qurthubi dalam tafsirnya menyatakan ayat tersebut merupakan dalil pokok pengangkatan khalifah, yang wajib didengar dan ditaati, agar dengannya suara kaum muslim satu dan hukum-hukum khalifah itu bisa dilaksanakan. (al-Jami’ li Ahkami al-Qur’an, cet. I, 2004 M/1425 H)

Di bulan Rajab yang mulia ini, seyogyanya kita melipatgandakan amal saleh. Tidak hanya dengan memperbanyak amal yang sifatnya personal, seperti salat, puasa, dan lainnya, melainkan juga dengan memperjuangkan tegaknya khilafah dengan cara mengangkat dan membaiat seorang khalifah. Dialah yang nantinya akan menerapkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Dengan penerapan ini, niscaya Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Wallahu a' lam biassawwab

Post a Comment

Previous Post Next Post