Hilangnya Sense Of Chrisis Penguasa Kapitalis


Oleh : Hetty Kusmawati
 (Pemerhati Sosial) 

Para penguasa hari ini, seakan kehilangan sense of chrisis. rakyat yang seharusnya mereka riayah (diatur urusannya dan dijalankan dengan sebaik-baiknya), tidak lagi menjadi prioritas utama. justru para pengusaha lebih diutamakan, mereka yang memberikan modal dalam pencalonan partai tertentu yang berkuasa di Senayan. 

Banyaknya Skandal Penguasa

Pengamat ekonomi senior Faisal Basri, memprediksi bahwa pemerintahan Jokowi Ma'ruf Amin akan ambruk sebelum tahun 2024. 

Bukan tanpa alasan ekonom senior sekelas Faisal Basri mengatakan hal itu, pasalnya,  semakin tampak nyata, tanpa malu-malu dan tanpa hati nurani para penguasa yang memakai baju keadilan,  mengatasnamakan kesejahteraan  rakyat, malah berbuat 360 derajat berbanding terbalik dengan kenyataan.

Slogan yang di gaungkan oleh sistem Demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat seakan menjadi fatamorgana.

Kolaborasi penguasa dan pengusaha dalam sistem Demokrasi memang meniscayakan asas manfaat yang dianut oleh para kapitalis berdasi, terbukti dari kebijakan-kebijakan yang diambil oleh badan legislasi pemerintahan selalu  menguntungkan para pengusaha, terlebih lagi sebagian penguasa hari ini memiliki profesi ganda, selain menjadi penguasa juga menjadi pengusaha. 

Pemindahan IKN baru seakan menjadi bukti bahwa sistem Demokrasi melahirkan para oligarki yang bermain di atas tampuk kekuasaan, sekalipun sebagian besar rakyat Indonesia tidak setuju dengan perpindahan IKN baru, palu tetap diketuk. 

Salah satu penerima manfaat terbesar dari perpindahan IKN baru  adalah PT Perkebunan Kaltim Utama,  yang ternyata memiliki lahan seluas 17.000 hektar are.
Dan tidak kalah mengejutkan lagi adalah di sebutkannya nama Menko Marves LBP sebagai keluarga dari si penerima hak kuasa lahan itu. 

Sementara masih ada sebagian nama-nama lagi pemilik konsesi yang di hubungkan dengan para penguasa.  

Diantaranya,  anak dari Setya Novanto (tersangka kasus e-KTP) yang bernama Rheza Herwindo,  adik dari Prabowo Subianto selaku mentri pertahanan yaitu Hasyim Djoyo Hadikusumo, Yusril Ihza Mahendra dan Sukanto Tanoto.  

Demokrasi  Melahirkan Pemimpin Yang Tidak Amanah

Pemimpin yang amanah,  mustahil lahir dari rahim Demokrasi. Para pejabatpun karena keserakahannya akan menghalalkan segala cara agar dapat berkuasa. 

Simbiosis  mutualisme adalah istilah yang cocok untuk menghubungkan antara penguasa dan pengusaha. 

Sedangkan penguasa atau pejabat pemerintahan yang juga pengusaha,  diragukan tidak akan mampu secara totalitas  mengurusi urusan umat,  ketika bertabrakan dengan  bisnis yang sementara di kelolanya. 

Pada saat inilah rentan terjadi  Abuse Of Power,  yang akhirnya tujuan untuk menjadi penguasa atau pemimpin yang notabene harus meriayah rakyat menjadi kabur dan tidak jelas. 

Moral Penguasa Dalam Islam


Rasulullaah ï·º bersabda "Imam atau Kholifah adalah raain (pengurus rakyat) dan ia bertanggungjawab atas pengurusan rakyatnya". (HR al Bukhari) 

Atas kesadaran  akan hal ini, para pemimpin yang terlahir dari sistem Islam akan memprioritaskan pengurusan rakyat. 

Hal ini nampak terlihat jelas dari kisah-kisah kepemimpinan dalam Islam,  antara lain ada seorang Khalifah yang merasa tdk pantas  menggunakan fasilitas negara untuk urusan pribadinya. 
 
Dan dari kisah yang lain,  ada seorang Khalifah dengan sukarela memikul bahan makanan setelah dia berjalan malam dan mengetahui bahwa ada rakyatnya yang sangat miskin tidak memiliki sesuatu untuk di masak.

Dalam sistem pemerintahan Islam, para penguasa sangat berhati-hati dalam meriayah umat,  karena mereka meyakini bahwa menjadi pemimpin adalah sebuah amanah yang akan di pertanggungjawabkan kelak di hari akhir. 

Dalam mangambil setiap kebijakan, para  pemimpin dalam Islam menjadikan Al-Quran dan Al Hadist sebagai standar hukumnya, itulah mengapa kemaslahatan hanya bisa terjadi jika hukum Islam diterapkan. 

Hanya sistem Islam yang bisa melahirkan pemimpin-pemimpin amanah dan bertanggung jawab serta memiliki kapabilitas yang tinggi dan mampu menyelesaikan masalah yang kompleks sekalipun,  yang terjadi di tengah umat. 

Wallahua'lam

Post a Comment

Previous Post Next Post