Aneh, Muslim Kok Meragukan Allah Swt?





Oleh Daliyem
(Pengusaha Peduli Umat)

Direktur keamanan negara badan intelijen keamanan mabes Polri brigadir jenderal Umar Effendi mengatakan bakal melakukan pemetaan terhadap masjid-masjid untuk mencegah penyebaran paham terorisme.

Hal itu disampaikan dalam agenda halaqah kebangsaan optimalisasi  Islam washatiyah dalam mencegah ekstremisme dan terorisme yang dikeluarkan MUI dan disiarkan di Chanel YouTube MUI (HarianAceh,26/1).

Lagi-lagi bidikan selalu mengarah pada Agama Islam, tidakkah mereka menyadari mereka juga Muslim. Harusnya mereka berkaca sebelum membuat pernyataan dan bertindak lebih jauh lagi. Tindakan mereka sudah melampaui batas seolah-olah kerusakan yang terjadi saat ini disebabkan oleh mereka yang beragama Islam. 

Seolah-olah para koruptor itu adalah orang-orang yang mempelajari Islam secara lurus. Padahal mereka adalah sekelompok manusia berlabelkan agama Islam namun mereka justru menyalahgunakan Islam dengan melakukan berbagai macam tindakan keji. Seperti korupsi seperti menjual aset-aset negeri.

Coba tanyakan kepada mereka apakah mereka mempelajari Islam secara kafah? Apakah Islam mengajarkan mereka mencuri korupsi berzina? Bahkan melakukan penipuan penipuan dalam mengurusi rakyatnya. Mereka melakukan korupsi atas dana bantuan sosial bagi rakyat. Mereka memperjualbelikan rapid test dan PCR padahal rakyat sangat membutuhkan dan kondisi rakyat saat ini dalam keterpurukan. 

Apakah benar itu yang diajarkan di pesantren? Apakah itu benar yang diajarkan para kiai para ustaz, ustazah ketika mereka berceramah di masjid, ketika mereka dibina keimanannya dan dibina akhlaknya? 

Saat ini mereka sedang ketakutan dengan apa yang mereka lakukan. Sepertinya mereka belum cukup dengan cara memohon memonsterkan  Islam, memberikan cap radikal Islam, memoderasi Islam lewat majelis taklim. Bahkan sudah masuk dalam ranah kurikulum sekolah baik pesantren maupun sekolah umum.

Berbagai macam upaya mereka lakukan untuk mencegah tegaknya Islam. Semua yang mereka lakukan tidak lepas dari peran  Barat untuk memurtadkan umat Islam. Mereka melakukan berbagai upaya untuk menghancurkan Islam padahal Allah sudah menjanjikan bahwa Allah akan tetap menjaga orang-orang yang beriman dan beramal. Allah akan tetap memberikan pertolongan dan meninggikan kedudukan orang mukmin yang menolong agama Allah (QS. Muhammad (47) :7)

Allah Swt. berfirman:
"Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul, agar kamu tidak mengatakan, Tidak ada yang datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan. Sungguh, telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (TQS. Al-Ma'idah [5]: Ayat 19)

Betapa besar rahmat Allah kepada umat Islam bahwa ketika hidup di dunia ini hanya untuk beribadah kepada Allah dengan terikat terhadap hukum syara'. Hukum syara ini tidak hanya berlaku bagi aktivitas ibadah saja namun lebih kepada seluruh permasalahan kehidupan yang kompleks. Konsekuensi terikat terhadap perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah adalah konsekuensi daripada keimanan.

Artinya hukum Islam ini tidak dipilah-pilah, begitu mulianya agama Islam yang sangat menghargai perbedaan bagi agama yang lainnya. Konsekuensi ini yang akan mendapatkan ganjaran atau balasan disisi Allah. Ketika seorang muslim menjalankan ketaatan maka akan berbuah pahala dan akan Allah masukkan ke dalam surga namun ketika mereka melanggar perintah Allah maka konsekuensinya adalah dosa dan akan Allah masukan ke dalam neraka.

Sebagaimana kita saksikan  jaminan keamanan yang diberikan oleh Rasulullah saw. ketika beliau menjadi pemimpin di negara Madinah Al Mukaromah. Di mana Rasulullah saw. setiap pagi perjalanan di dekat pasar yang di sana ada seorang Yahudi tua dan buta dan setiap harinya Rasulullah memberikan suapan roti dari tangan Beliau. Adapun Yahudi tersebut setiap hari tidak lepas dari mencaci-maki Rasulullah saw. Akhlak dan kasih sayang yang diberikan Rasulullah kepada Yahudi tersebut adalah karena kemanusiaan dan karena menghormati yang lebih tua.

Adapun Rasulullah dengan tegas melakukan pengusiran terhadap Yahudi yang melakukan pelecehan kepada seorang Muslimah dengan cara mengepung kampung Yahudi tersebut dan mengancam akan membunuh seluruh Yahudi karena telah melakukan pelecehan terhadap Muslimah. Mereka juga melakukan pembunuhan terhadap seorang pemuda Muslim yang menolong Muslimah yang dilecehkan.

Islam mengajarkan kasih sayang Islam mengajarkan akhlak yang baik bahkan bertetangga pun dengan yang diluar agama Islam sekalipun tetap melakukan kebaikan. Bahkan didalam Islam satu nyawa manusia baik muslim maupun kafir lebih berharga dari dunia dan seisinya.

Kasih sayang yang diberikan oleh Rasulullah saw. kepada umat manusia dan juga memberikan ketegasan kepada orang-orang kafir menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang mulia yang selalu menjalankan ketaatan kepada Allah saw. dan juga mendorong setiap manusia untuk taat kepada Allah dan mengajak kepada kafir untuk memeluk agama Islam.

Dengan dakwah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. menggambarkan mengajak orang-orang kafir kepada Islam untuk menyelamatkan kehidupan mereka di dunia dan di akhirat. Pembinaan yang dilakukan oleh Rasulullah pertama kali di Mekah di rumah Arqam Bin Abil Arqam untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjadikan dan para sahabat yang terbina untuk menjadi duta-duta dakwah.

Duta dakwah ini akan mengajak setiap orang untuk taat kepada Allah menyelamatkan mereka dari penyembahan selain pada Allah. Kemuliaan yang dilakukan oleh Rasulullah saw. harusnya dapat kita contoh. Sistem Islam yang diberlakukan oleh para khalifah setelahnya justru menjadikan rahmatan lil alamin. 

Dalam sistem Islam, seorang penguasa harus memberikan tanggung jawabnya dalam mengurusi rakyatnya dengan pemenuhan seluruh kebutuhan pokok dan juga memberikan penjagaan terhadap jiwa, harta, kehormatan, nasab, keamanan dan negara.

Wajar saat ini kita merindukan sistem Islam yang memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Tanpa memilah-milah, dan pandang bulu. Bahkan tanpa memberikan kekebalan hukum pada sekelompok orang ataupun individu-individu.

Hukum Islam diperlakukan secara adil bagi siapapun yang melanggar hukum bahkan penguasa ataupun elit politik yang melakukan kezaliman. Mereka yang berkuasa tidak diberikan keistimewaan dalam hukum ketika melakukan pelanggaran terhadap hukum syara.  Hanya dengan sistem Islam lah rakyat menjadi sejahtera dan aman dalam perlindungan Islam. Keberkahan dan keberlimpahan akan rahmat Allah dengan kehidupan yang baik dengan mengharapkan keridhaan-Nya semata.

Wallahu a'lam bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post