LONJAKAN KASUS COVID LUAR JAWA, MENGAPA TAK ADA ANTISIPASI..??


Oleh : Ummu Fahri

Lonjakan kasus virus Corona terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, terutama baru-baru ini pelonjakan terjadi Per 5 Agustus 2021 setidaknya ada 5 provinsi di luar Jawa-Bali yang mencatatkan kasus aktif Covid-19 tinggi. Provinsi Kalimantan Timur menduduki peringkat pertama dengan 22.529 kasus aktif. Disusul Sumatra Utara dengan 21.876 kasus aktif, Papua 14.989 kasus aktif, Sumatera Barat 14.496 kasus aktif, dan Riau 13.958 kasus aktif. Sehari kemudian, (6/8/2021) kasus aktif Covid-19 di Sumatra Utara naik jadi 22.892 kasus, Riau 14.993 kasus, Sumatra Barat 14.712 kasus.

Berdasarkan data yang dipaparkan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, daftar 7 provinsi dengan kasus aktif tertinggi tercatat hingga 8/8/2021. Sumatera Utara menjadi provinsi di luar Jawa dan Bali yang masih memiliki kasus aktif tertinggi. Disusul Kalimantan Timur dan Sumatera Barat di urutan kedua dan ketiga. 

Peningkatan kasus virus Corona ini tidak hanya berdampak pada masyarakat umumnya,tetapi juga tenaga kesehatan yang semakin berkurang jumlahnya.

Temuan kasus positif harian yang semula ada di kisaran 5.000 kasus pada Senin (21/6/2021), angkanya sudah melebihi 14.000 kasus.Jumlah kasus baru dihari itu pun memecahkan rekor sebagai kasus harian tertinggi sejauh pandemi yang berlangsung di Indonesia.

Berbagai kebijakan sudah digalakkan oleh Pemerintah,namun pandemi Covid 19 tak kunjung usai, malahan kenaikan jumlah kasus pandemi semakin tinggi.Banyak sudah korban yang berjatuhan dikarenakan pandemi ini,terutama tenaga medis yang sistem kerjanya sebagai garda terdepan dalam menangani virus Covid 19, telah banyak yang bertumbangan.

Ketua Satgas penanggulangan Covid- 19 IDI Yogyakarta,dr Tri Wijaya, mengatakan sebanyak 150 dokter di Yogyakarta dinyatakan positif virus Covid-19. Jumlah 150 dokter positif Covid-19 itu keseluruhannya hanya dokter,belum sama perawat dan tenaga kesehatan lainnya.

Jelas ini adalah faktor kelalaian dalam menangani virus Covid- 19, sekalipun hingga sekarang tidak ada pengakuan kegagalan Penguasa dalam penanganan pandemi Covid 19 ini,dari mulai PSBB yang terjadi dibeberapa bulan yang lalu, dan kebijakan yang baru ini yaitu PPKM darurat untuk kesekian kalinya yang banyak menuai bentrok antara aparat kepolisian dan masyarakat. Dan ini jelas memunculkan spekulasi negatif ditengah-tengah masyarakat.

Seandainya sajak awal pemerintah mengambil kebijakan lock down total sebelum penyebaran virus Covid-19  mengalami peningkatan yang signifikan, peningkatan kasus covid-19 tidak akan mengalami pelonjakan saat sekarang ini,  tapi nyatanya pemerintah tidak melakukan kebijakan itu.

Sudah terprediksi, pemerintah lalai dalam menangani pandemi, ledakan kasus covid-19 di luar pulau Jawa -bali merupakan peristiwa membuka realitas bahwa pemerintah tidak bersungguh-sungguh menghentikan mobilitas masyarakat sehingga ledakan kasus covid-19 tidak bisa terbendung.

Inilah realitas Penerapan sistem pemerintahan Demokrasi Kapitalis,setiap kebijakan  hanya menimbulkan pro kontra ditengah masyarakat, betapa malang nasib masyarakat Indonesia.Memiliki negara dan pemerintah, tetapi seperti tidak ada periayahan yang benar-benar murni dari ketulusan seorang pemimpin.

Rakyat harus selalu dihadapkan dengan kebijakan yang semu, kalau hanya antisipasi sekedar PPKM dengan segala levelnya, pasti Jawa-Bali akan mengalami pelonjakan yang sangat tinggi.Sungguh rezim tergagap yang pernah ada, dan sistem Kapitalis tak punya kapasitas yang memadai dalam mengurusi urusan rakyat termasuk mengatasi pandemi.

Solusi Islam lah satu-satunya yang dapat mengakhiri pandemi ini, karena telah terbukti efektif dalam menangani virus dalam masa-masa kejayaan nya, seperti yang sudah dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Khattab ketika menghadapi wabah tha'un pada masa pemerintahannya, beliau menegaskan untuk lock down pada wilayah yang terjangkit wabah tersebut.

Solusi Islam lah satu-satunya yang dapat mengakhiri pandemi ini, karena telah terbukti efektif dalam menangani virus dalam masa-masa kejayaan nya. Islam juga sebagai obat yang mujarab dalam mengobati penyakit-penyakit yang diderita negara saat ini, karena memang telah terbukti ampuh, berbeda halnya dengan obat yang ditawarkan negara Demokrasi, yang tidak bisa menyembuhkan, malah menambah penyakit-penyakit lainnya.

Adalah islam sebagai satu-satunya jalan kebangkitan. Karena islam bukan sekedar agama ritual tapi juga mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Ingatlah bahwa bumi kita adalah milik Allah SWT. Maka, sudah selayaknya kita tunduk pada aturan dari sang pencipta. Yakni dengan mewujudkan sistem pemerintahan islam (Khilafah) untuk mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Karena Khilafah bersumber dari wahyu bukan nafsu.

Sepanjang sejarahnya, Khilafah merupakan sistem pemerintahan yang telah terbukti berdiri selama 1300 tahun dan selalu menerapkan konsep syariah islam dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya, bahkan dalam penyelesaian wabah pernah terjadi didalam islam.

Ketika terjadi wabah di massa pemerintahan Khalifah Umar Bin Khathtab tepatnya pada tahun 18 Hijriyah. Wabah Tha’un terjadi di Amawas, yang kemudian menyebar cepat ke dataran rendah Yordania hingga terus menginfeksi orang-orang yang ada disana. Sang Khalifah memerintahkan untuk tidak memasuki kawasan yang terkena wabah atau menerapkan lockdown total. Karena berdasarkan sabda Nabi SAW :

“Apabila kalian mendengar ada suatu wabah di suatu daerah, maka janganlah kalian mendatanginya. Sebaliknya, kalau wabah tersebut berjangkit di suatu daerah sedangkan kalian berada disana, maka janganlah kalian keluar melarikan diri darinya.”

Inilah hukum syara’ dalam islam, mengunci daerah yang terdampak wabah untuk menghindari tersebarnya virus semakin besar. Dan kepada daerah yang dikunci akan dicukupkan kebutuhan pokoknya, sehingga mereka bisa fokus dalam upaya penyembuhan.

Khilafah merupakan ajaran islam berasal dari sang pencipta. Oleh karena itu, tak pantas kita sebagai muslim menghalang-halangi berdirinya Khilafah. Karena tegaknya Khilafah adalah sebuah keniscayaan bahkan tidak akan ada yang mampu menghalangi kembalinya sistem yang shahih ini. Maka, Khilafah adalah solusi bagi dunia. Karena menerapkan tatanan kehidupan yang benar adalah jika sistem yang berdiri atasnya sesuai syariat islam.

Wallahu a’lam bishowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post