Sudah Optimal? Tapi Masih ada yang Kelaparan


Oleh : Annisa Utami

Sudah hampir 2 tahun, pandemi tidak kunjung berakhir. Di lansir dari OKENEWS JAKARTA - Pada masa darurat Covid-19 saat ini, pemerintah memastikan negara hadir dan tidak akan membiarkan masyarakat atau setiap warga negara dibiarkan kelaparan.

“Bapak Ibu, sebangsa se-Tanah Air, sekali lagi negara hadir. Tidak ada warga negara yang akan dibiarkan dalam kelaparan,” tegas Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi dalam konferensi pers PPKM Darurat secara virtual, Minggu (11/7/2021).
Pemerintah memastikan semua bantuan akan sampai kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. “Baik pemerintah pusat pemerintah daerah, TNI-Polri relawan dan kita semua akan memastikan bahwa pertolongan akan sampai kepada saudara-saudara kita yang betul-betul membutuhkan,” tegasnya.

PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) semakin di perketat. Merdeka.com - Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Luhut Binsar Panjaitan telah menekankan kepada jajaran pemerintah dan aparat keamanan untuk memastikan tidak ada masyarakat di wilayahnya yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan pokok.

"Menko Luhut, memberikan arahan kepada TNI/Polri untuk mencari lokasi marjinal di tiap daerah dan memastikan ketersediaan makanan khususnya beras untuk masyarakat yang betul-betul membutuhkan," ujar Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi saat menyampaikan perkembangan terkini terkait dengan implementasi PPKM Darurat, Minggu (11/7).
Namun masih banyak rakyat dari kalangan menengah ke bawah yang berjuang mencari nafkah di tengah pandemi demi memenuhi kebutuhannya. Jika di ulas ke belakang, pembagian bansos masih amburadul, dan parahnya bansos masih di korupsi oleh pejabat sendiri. Mengapa hal ini bisa terjadi? Inilah karakter penguasa di sistem kapitalis yang dzolim ini, yaitu bermental pencitraan.
Di sadur dari Kompas.com - Laporan terbaru organisasi anti-kemiskinan atau Oxfam, mengatakan bahwa 11 orang meninggal karena kelaparan setiap menitnya di seluruh dunia. Jumlah kasus kelaparan di seluruh dunia telah meningkat enam kali lipat selama setahun terakhir. Jika di tilik lagi, hal ini merupakan kelalaian dari sistem kapitalis ini.

Dalam islam, penguasa atau khalifah yang mengurus rakyat tidak akan ada yang bermental pencitraan. Sebab mereka paham, bahwa kekuasaan yang sedang di embannya adalah amanah yang akan di pertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak. Mereka tidak akan membuat janji-janji yang tidak bisa di tepati, karena sadar akan penagihan janji oleh rakyat di akhirat kelak.

Oleh karena itu, pemimpin dalam khilafah yang akan di temui adalah mereka yang berjiwa sebagai pengurus kebutuhan umat. Hal ini sangat jelas dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Khattab, salah satu pemimpin terbaik yang di miliki Islam. 
Pada masa krisis, bangsa Arab dari berbagai penjuru datang ke Madinah. Khalifah Umar Ra., menugaskan beberapa jajarannya untuk mengurui mereka. Di ketahui pada awalnya, orang yang membutuhkan bantuan sebanyak 4000 orang. Namun jumlah ini terus bertambah hingga 60.000 orang. Di antara mereka banyak yang meninggal, sekitar 1/3nya. Sedangkan tungku-tungku Umar sudah di nyalakan pekerja sejak sebelum subuh, untuk memasak bubur. 

Khalifah Umar memberi makanan kepada orang-orang badui dari Dar Ad-Daqiq, sebuah lembaga perekonomian yang ada di masa pemerintahan Umar. Lembaga ini bertugas membagi makanan yang ada di gudang kepada orang yang datang ke Madinah sebelum bantuan dari Mesir, Syam dan Iraq datang. 

Tidak lama kemudian, Allah mengirimkan awan. Saat hujan turun Khalifah Umar mengaskan orang-orang untuk mengantarkan rakyatnya kembali ke perkampungan, dan memberikan pakaian dan makanan.

Sistem Islam begitu memperhatikan kebutuhan manusia, hingga membuat penguasa yang lahir dari sistem ini menjadi penguasa dambaan rakyat. Mengurus mereka tanpa memilah-milah menggunakan kartu, yang itupun tidak tepat sasaran. Memenuhi kebutuhan rakyat hingga ke pelosok desa. Pada masa Khalifah Umar saja mampu menghidupi 60.000 orang di masa panceklik. Khilafah dengan kekatan sistem ekonomi Islam, pasti mampu menghidupi rakyat saat ini.
Beginilah khilafah menjamin kesejahteraan rakyatnya, tidak hanya kesejahteraan, bahkan keamanan pun akan terjamin oleh negara, karena sejarah pernah mencatat kegemilangan islam yang menguasai 2/3 dunia selama 1400 tahun.

Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka.” (QS Ar-Ra’d: 11)
Wallahu’alam Bissawaf

Post a Comment

Previous Post Next Post