Sumbar Kembali Terima SLHD Terbaik 2013

 

Jakarta, Nn -- Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno kembali menerima penghargaan bidang lingkungan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Lingkungan Hidup tingkat Nasional tanggal 10 Juni 2013 di Istana Negara, Jakarta. Peringatan hari lingkungan hidup se-dunia tahun ini mengambil tema : “ Think, Eat, Save, Reduce Your Food Print” (ubah prilaku dan pola konsumsi untuk keselamatan lingkungan). Terdapat sesuatu yang khas setiap peringatan hari lingkungan hidup, yaitu ditandai dengan diberikannya berbagai penghargaan lingkungan kepada Pemerintah Daerah, kelompok masyarakat dan perorang yang dianggap telah melakukan upaya penyelamatan/pelestarian lingkungan. Beruntung tahun ini Sumatera Barat meneriman 24 Jenis Penghargaan tingkat nasional, Adipura, Adiwiyata, Kalpataru dan SLHD.   

Presiden RI pada acara pemberian anugrah menyampaikan  tujuan pemberian penghargaan yang dilakukan setiap tahunnya tidak lain sebagai bentuk motivasi bagi seluruh komponen masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Sesuai dengan tema, mengubah prilaku dan pola konsumsi bukan sesuatu yang mudah, sampai saat ini masih diperlukan bentuk insentif yang diantaranya melalui berbagai bentuk penghargaan . Seberapa efektif penghargaan ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sebenarnya tergantung pada Program Kerja Pemerintah Daerah itu sendiri. Lingkungan ini tidak akan beres hanya dilakukan oleh Institusi Lingkungan Hidup di daerah saja tetapi kekuatannya justru pada perlibatan masyarakat dan koordinasi dari berbagai institusi.

Sehubungan dengan hal tersebut Gubernur Sumatera Barat menyampaikan terimakasih kepada seluruh komponen masyarakat, pihak swasta, perguruan tinggi, LSM dan institusi/lembaga terkait yang telah saling bersinergi dan berkoordinasi sehingga Sumatera Barat memperoleh cukup banyak penghargaan lingkungan tahun ini, juga mengingatkan bahwa penghargaan itu sebenarnya juga merupakan tanggung jawab social yang mesti diemban. Pemerintah Daerah berkewajiban membuktikan secara nyata bahwa upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan bukan sesuatu yang sifatnya sesaat tetapi  secara berkesinambungan sebagai itikad baik  dari pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau. Hal ini tentunya akan terus dipantau dan dinilai masyarakat. Karena itu kita perlu terus berupaya mendorong pemerintah daerah baik Provinsi dan Kab/Kota maupun kalangan dunia usaha untuk meningkatkan program kerjanya terhadap lingkungan.

Irwan mengatakan basis data yang disajikan dalam buku Status Lingkungan Hidup Daerah hendaknya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam mengevaluasi dan merumuskan kebijakan di Bidang Lingkungan. Apalagi dalam buku tersebut sudah menyebutkan media dan dimana lingkungan terkritis yang perlu diperhatikan, sumber tekanan dari kegiatan apa saja yang dominan mempengaruhi perubahan kualitas lingkungan serta effektif atau tidaknya upaya yang telah dilakukan Pemerintah Daerah terhadap komponen lingkungan dari berbagai sektor.

Beberapa program pemberdayaan masyarakat perlu saling bersinergi. Gubernur melihat bahwa masing-masing dinas memiliki program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara parsial yang apabila diperluas ruang lingkupnya akan menjadi lebih effektif sehinga dapat mengintegrasikan aspek ekonomi sekaligus aspek lingkungan.  Sebagai contoh pengembangan pertanian organic dapat sekaligus disinergikan dengan program pemberdayaan masyarakat  pengelolaan pasar untuk mengelola sampah melalui 3 R pada instiusi lain. Demikian pula pengembangan peternakan dapat disinergikan dengan pengembangan energy artenatif melalui biogas. Demikianpula dengan program yang dilakukan oleh pihak swasta melalui program Coorporate Soscial Responsibiliy (CSR) dapat disinergikan dengan program Pemerintah Daerah Setempat agar tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat dan isu lingkungan kritis serta tidak tupang tindih.

Adipura  Wujud Dari Komitmen
Dengan bertambahnya indicator penilaian tidak hanya bersih dan hijau, juga kualitas air dan kualitas udara (untuk kota besar) yang dipertimbangkan sebagai indicator penilaian maka penghargaan Adipura tidak  hanya menunjukkan kinerja beberapa institusi berkaitan dengan sampah dan penghijauan tetapi sudah melibatkan seluruh institusi. Untuk menjaga Air dan udara tetap bersih bebas pencemaran maka perlu upaya pengendalian sumber pencemaran dari berbagai sektor. Tentu saja yang paling utama adalah keterlibatan seluruh  komponen masyarakat dimana Pemerintah Daerah melalui program kerja berkewajiban menfasilitasi dan menstimulasi masyarakat agar mampu secara mandiri menyelesaikan permasalahan lingkungannya.

Irwan Prayitno juga meminta supaya SKPD supaya meninjau pengadaan sarana dan prasarana terutama yang dibeli melalui Dana Alokasi Khusus maupun Tugas Perbantuan agar  azas manfaat dari pengadaan sarana dan prasarana tersebut dapat dipenuhi. Untuk itu komunikasi aktif dengan Pemerintah Pusat diperlukan agar sarana dan prasana yang dibeli dari dana tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat serta mampu mendorong untuk menstimulasi keterlibatan masyarakat. Hal ini dikemukakan Irwan karena menyadari beberapa daerah sangat terbatas sumber Pendapatan Daerah, Dana dari pusat ini hendaknya dimanfaatkan secara baik yang salah satunya diarahkan kepada mengatasi permasalahan lingkungan.

Adiwiyata Dan Pembentukkan Karakter Anak Bangsa
Salah satu hal yang menggembirakan Irwan bahwa himbauan Gubernur agar Bupati dan Walikota meningkatkan peran pendidikan intelektual anak dan juga mentalitas anak melalui pendidikan berkarakter. Salah satu karakter yang harusnya menjadi perhatian pihak sekolah adalah anak yang peduli terhadap lingkungan. Program Adiwiyata  sebagai program yang dikembangkan oleh Pemerintah Pusat untuk mewujudkan Sekolah Peduli Lingkungan sebenarnya sudah dicanangkan sebelum tahun 2010 tetapi perkembangannya sangat lambat dengan hanya satu, dua sekolah yang muncul dan diakui oleh Pemerintah Pusat sebagai sekolah Adiwiyata.

Tapi dalam 2 (dua) tahun terakhir mulai bermunculan minat sekolah terhadap pengembangan sekolah Adiwiyata. Pihak sekolah mulai menyadari melalui program Adiwiyata yang sebenarnya tidak memberatkan sekolah karena penekanannya bukan pada fisik melainkan lebih menekankan pada pengembangan kebijakan sekolah dalam mengintegrasikan pembelajaran dan pembiasaan ramah lingkungan dalam keseharian  anak-anak di sekolah, meningkatkan partisipasi seluruh komponen masyarakat serta mendoring kreatifitas anak melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran. Fisik sekolah yang bersih dan hijau merupakan dampak dari proses pembelajaran dan pembiasaan yang diterapkan di sekolah. Untuk itu Gubernur mengharapkan bahwa program Adiwiyata dapat dilaksanakan di seluruh sekolah di Kab./Kota  Sumatera Barat secara berkesinambungan dengan maupun tanpa penilaian Adiwiyata sekali pun karena hal ini sudah seharusnya menjadi jiwa bagi pendidikan di Indonesia umumnya dan Sumatera Barat khususnya.

Kalpataru Sebagai Peningkatan Peran Kepedulian Masyarakat

Dari berbagai kategori Kalpataru, pembina lingkungan, pengabdi lingkungan, penyelamat lingkungan dan pemerhati lingkungan, maka dengan didapatkannya penghargaan kalpataru tahun ini menunjukkan bahwa tingkat kepedulian masyarakat Sumatera Barat, baik dari perorangan maupun kelompok semakin tinggi. Irwan Prayitno mengemukakan, tentunya hal ini perlu kita apresiasi dan dapat berkesinambungan di masa mendatang. **
Previous Post Next Post