MK : MR. ST. Moh. Rasjid Pantas Jadi Pahlawan Nasional

Nn, Padang -- Almarhum Mr. St.Moh. Rasjid seorang mantan Ketua KNIP, Residen keempat dan terlama, menjabat Gubernur Militer Sumatera Barat. Selama PDRI menjadi tokoh utama sesudah Mr. Syafruddin Prawiranegara dan mereka bersama kabinet PDRI memimpin pemerintahan nasional di Sumatera Barat. Mengingat peranan beliau, kepribadian, idealisme NKRI dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, pantas menjadi Pahlawan Nasional.

Ini disampaikan Wakil Gubernur Muslim Kasim dalam pembukaan Seminar Nasional Pengusulan Mr. St. Moh. Rasjid  sebagai Pahlawan Nasional, di Padang (4/5). Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD RI Irman Gusman, Para Nara Sumber, Prof.DR Taufik Abdullah, Prof.Dr. H. Syafei Ma'arif, Prof.Dr. Mustika Zed, Prof.Dr. Gustiadnan, Tuanku H. Bgd. Mhd.Letter, Dr. Magdalia, Dr. Amrin Imran, Putra Mr. St. Moh. Rasjid, H.Arwin Rasjid, Rasjid Prawiranegara, Bupati/Walikota Se Sumatera Barat, Ketua LKAAM, MUI, Ketua DHD 45, Forkopinda Sumbar, serta beberapa Kepala SKPD dilingkungan Pemprov. Sumbar.

Lebih jauh Muslim Kasim menyampaikan, semoga melalui kegiatan seminar hari ini dapat memberikan tambahan data dan bahan serta dukungan terhadap pengusulan Mr. St. Moh. Rasjid sebagai Pahlawan Nasional. Dan kepada pihak-pihak yang telah bekerja siang dan malam mempersiapkan kegiatan ini dengan baik, kita sampai apresiasi untuk kebangga kita semua.

Seminar ini, disamping utamanya memperkuat usulan Pahlawan Nasional bagi Almarhum, juga bermanfaat mengingatkan publik untuk melihat lebih dekat ketokohan perjuangan Mr. St. Moh. Rasjid yang mengutamakan perjuangan demi kepentingan umum. Dalam bahasa Minangkabau populer istilah " Lamak dek awak, katuju dek urang ", ini perlu kita pupolerkan kembali untuk mengatisipasi paham individualism, materialisme dan liberalisme yang sudah merasuki kehidupan masyarakat kita akhir-akhir ini.

Dengan moto " lamak dek awak, katuju dek urang " Mr. St. Moh. Rasjid bertahan dalam memimpin Sumatera Barat selama 3,5 tahun dimasa sulit dan kritis dibandingkan dengan pimpinan lain kondisi tersebut hanya mampu betahan selama 3,5 bulan saja. Sementara itu juga beliau juga mengemban peranan amanah sebagai, Gubernur Militer, Komisaris Keamanan Pemerintah Pusat dan beberapa jabat menteri Kabinet PDRI dalam dipikul secara baik, ungkapnya.

Muslim Kasim juga menegaskan, setiap peristiwa besar akan melahirkan orang-orang besar. Peristiwa PDRI telah melahirkan Pahlawan Nasional Mr. Syafruddin Prawiranegara, sesuai kepress no: 113/TK/Tahun 2011. Maka tidaklah berlebihan jika kita berharap Mr. St. Moh. Rasjid diakui tahun ini sebagai Pahlawan Nasional.

Karena catatan sejarah dan pengakuan banyak pihak, sejarahwan, tokoh nasional, pimpinan daerah, saksi sejarah, ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, budayawan, seniman, sastrawan , ahli hukum telah membaca dan melihat ketokohan dan kepemimpinan Mr.St. Moh Rasjid, sebagai pejuang yang tangguh, berani dan jujur dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, tegasnya.
Prof. Dr. Gutiadnan dalam akhir seminar menyampaikan, beberapa draf hasil seminar yang menyebutkan, pertama Mr. St. Moh Rasjid adalah Pahlawan Nasional, kedua Mr. St. Moh Rasjid seorang tokoh pejuang yang mementingkan kepentingan bangsanya dan juga terlibat pada perjuangan sosial, pendidikan dan wartawan.

Ketiga, Mr. St. Moh Rasjid memiliki peran penting dalam sejarah PDRI dan juga menjadi salah satu anggota utusan Indonesia dalam perundingan KMB di Belanda, keempat Mr. St. Moh Rasjid merupakan seseorang yang anti terhadap gerakan sparatis, terjadinya pergolakan daerah yang dilakukan adalah dalam rangka koreksi kepada pemerintah pada saat itu, bukan untuk menurunkan Presiden akan tetapi bahagian dari rasa kecintaan kepada NKRI. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post