Kunjungan Komisi IX DPR RI ke Sumbar

Nn, Padang -- Ada perbedaan jumlah data penduduk Sumatera Barat menurut sensus tahun 2011 statistik jumlah penduduk Sumbar, 4,9 juta jiwa, sementara kemaren ini data e-KTP Kementerian Dalam Negeri Jumlah Penduduk 5,6 juta jiwa ada perbedaan mencolok 7 juta jiwa lebih. 

Tentu hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama, dalam hal data kemiskinan, pengangguran dan jumlah tenaga kerja Sumatera Barat yang tentu berpengaruh pada sisi pembangunan daerah. Ini disampaikan Wakil Gubernur Muslim Kasim, pada acara pertemuan Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI ke Sumbar yang membidangi kegiatan pembangunan Kesehatan, Tenaga Kerja, dan kependudukan, di Gubernuran. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua dan Anggota Komisi IX DPR RI, utusan lembaga kementrian terkait, Kadis Kesehatan Dr.Hj. Rosnini Syafitri,M.Kes, Jamsostek, BNP2TKI. Muslim Kasim juga menyampaikan, struktur ekonomi Sumbar tahun 2011 dari tahun ketahun didukung oleh tiga sektor, pertanian, perdagangan, jasa lebih dari 57 persen. Sektor pertanian menyumbang sebesar 23,50 persen agak sedikit menurun dibandingkan tahun 2010 sebesar 23,84 persen. 

Pertumbuhan ekonomi meningkat dari tahun 2010 sebesar 5,93 persen menjadi 6,22 persen pada tahun 2011. Hal ini tentunya dukungan dorongan kegiatan program pembangunan Sumatera Barat berjalan dengan baik, bergitu juga dengan program-program pembangunan melalui dana APBN. 

Namun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, tahun 2011 jumlah usia kerja mencapai 3,33 juta orang, dibandingkan tahun 2010 meningkat sekitar 38 ribu orang dari 3.306 juta orang. Dan jumlah angkatan kerja mencapai 2,213 juta orang tahun 2011, bertambah sebesar 19.5 persen. Pada Februari 2012, jumlah angkatan kerja mencapai 2,351 juta naik sebesar 17 ribu orang dibandingkan februari 2011.

Jumlah perangguran terbuka turun dari 7,14 persen menjadi 6,25 persen, hal ini disebabkan semakin meningkatnya jumlah lapangan pekerjaan.Sumatera Barat melalui Dinas Nakertrans telah melakukan berbagai program antara lain, pelatihan Kerja berbasis kompetensi, pelatihan berbasis masyarakat, Program Pemagangan, Kemitraan, Pelatiha Kewiusahaan, ungkapnya. 

Wagub Muslim Kasim Juga menyampaikan, pembanguna sektor kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator pembanguna SDM, seperti meningkatnya derajat kesehatan, status gizi, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya perlindungan anak, terkendali laju pertumbuhan penduduk serta menurun tingkat kesenjangan antar individu, antar kelompok antar daerah. 

Saat ini fasilitas Rumah Sakit 64 unit ( 22 RS pemerintah ) 36 RS swasta, 4 RS TNI/Polri. Pukesmas 256 unit, pustu 907 unit, polindes 1.761 unit, Posyandu 7.230 unit dan Poskesdes 1.379 unit. tenaga Kesehatan Dokter sepecialis terhadap jumlah penduduk 1 :11.111 orang, dokter umum 1:3.333, orang, perawat 1:1.333, sanitarian 1: 10.000, hal ini dirasakan sangat kurang, ujarnya. 

Selama di Sumatera Barat Komisi IX berserta rombongan melakukan peninjauan terhadap beberapa rumah sakit, Balai Tenaga Kerja dan lain-lain. Dan pada acara pertemuan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan dari BNP2TKI untuk tenaga kerja masih dalam rawat inap pengobatan. Zardi

Previous Post Next Post