Waspada, Bahaya Laten Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penulis : Peni Sayekti, S.Pd
(Pemerhati Kesehatan)

Sebagai negara tropis, ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia masih tinggi sampai sekarang. Seperti tahun- tahun sebelumnya pun kasus penyakit demam berdarah dengue ini telah menjadi momok yang menakutkan. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini adalah penyakit yang mematikan. Apalagi, saat musim penghujan seperti sekarang ini menjadi salah satu pemicu berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti dengan subur. Maka, waspadalah! Bisa saja anda terjangkit olehnya.

Seperti tahun - tahun sebelumnya, tahun ini pun kasus demam berdarah masih menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian di negri ini. Negara Indonesia merupakan salah satu negara di belahan bumi katulistiwa. Negara beriklim tropis yang menjadi tempat habitat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti. Bahkan disetiap tahunnya pada pertengahan musim penghujan yaitu pada bulan Januari biasanya banyak yang terjangkit penyakit ini. Karena pada musim ini banyak sekali nyamuk Aedes Aegypti berkembangbiak dengan cepat dan mematikan orang yang telah terkena gigitannya.

Seperti pada tahun 2015, Riskedas Kemenkes RI mencatat ada 1200 orang meninggal dunia dari total 126 ribu kasus DBD di Indonesia. Seperti dilansir dari wibsite Kementrian Kesehatan RI, pada bulan Januari 2016, Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementrian Kesehatan RI mencatat sebanyak 3.298 orang terkena DBD dan sebanyak 50 orang meninggal dunia. Pada tahun 2016 itu pula sebanyak 15, 2 juta kasus DBD tercatat di Asia Pasifik. Dari jumlah tersebut sebanyak 202.314 kasus, termasuk 1.593 kematian dilaporkan terjadi di Indonesia.

Namun, sebaliknya Dr. Suwito, Kasubdit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementrian Kesehatan RI, selama tiga tahun terakhir ini, tingkat kasus kejadian demam berdarah di Indonesia cenderung menurun. Dalam paparannya Suwito menyebutkan, di hampir seluruh daerah berkisar antara 25 per 100.000 penduduk yang terjadi di Indonesia, diantaranya sebagian besar pulau Jawa, Sumatera dan Papua. Akan tetapi ia juga menyebutkan berbanding terbalik dengan peningkatan yang cukup tinggi pada daerah pulau Bali, Aceh, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

Mengapa penyakit DBD menyebabkan kematian?

Demam Berdarah Dengue adalah demam yang ditimbulkan oleh infeksi gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Di mana virus dengue disebarkan oleh infeksi gigitannya. Nah, infeksi dari virus tersebut menyebabkan berbagai gejala seperti demam tinggi, pusing, nyeri pada otot, sendi, tulang juga nyeri pada bola mata, mual dan muntah, lebih parah lagi akan terjadi pendarahan pada gusi/hidung juga terdapat ruam/bintik merah yang menyebar di kulit. Juga bisa menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan. 

Kemudian virus dengue ini akan berkembang menjadi hal yang dapat mengancam jiwa (severe dengue). Apabila terjadi nyeri perut, muntah, sulit bernafas, penurunan trombosit yang mengakibatkan pendarahan internal yang serius. Gejala pendarahan setelah terjadi demam selama  tiga sampai tujuh hari. Dan, demam tinggi berlangsung selama lima sampai enam hari (39 - 40 derajat celcius ) tapi akan turun kembali pada hari ke tiga atau keempat. Namun, itu hanya bersifat sementara dan nanti demam akan muncul kembali. Penurunan tekanan darah (syok) dan berujung kematian.

Ironinya, bahaya laten demam berdarah ini, kurang diperhatikan oleh masyarakat Indonesia. Karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat hingga masih kurang optimalnya kinerja petugas kesehatan.

Di mana Aedes Aegypti berkembang?

Sebagai negara yang beriklim tropis sangat besar sebagai tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti ini. Nyamuk yang mematikan ini   berkembangbiak dan bersarang di tempat - tempat baik di dalam ruangan atau pun di luar ruangan. Nyamuk ini sangat menyukai ruangan atau tempat - tempat yang gelap seperti lemari atau ruangan lain yang gelap.
Sedangkan di luar ruangan nyamuk ini sangat menyukai tempat yang dingin dan gelap. Di sanalah nyamuk betina bertelur. Dan telur akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa dalam waktu hanya sepuluh hari saja.

Bagaimana pencegahan demam berdarah?

Nah, dalam upaya pencegahan demam berdarah ini pemerintah melalui Dinas Kesehatan RI, telah menggalakkan program cara memberantas sarang nyamuk, dengan nama Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). PSN dilakukan dalam bentuk dua kali pengasapan insektisida atau foging. Juga melalui kegiatan (3M) menguras, menutup rapat tempat penampungan air, mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti. Kegiatan 3M diharapkan mampu mengurangi angka kematian akibat demam berdarah.

Oleh karena itu, pemerintah seyogyanya menyiapkan langkah antisipatif. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penyuluhan - penyuluhan kesehatan  dan pemberantasan sarang nyamuk serta mengoptimalkan kinerja petugas kesehatan. 

Seharusnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dibiasakan dalam kehidupan sehari - hari baik di rumah, di kampung - kampung, di sekolah juga di kantor - kantor. 

Dalam Islam kebersihan itu sumber dari iman dan merupakan bagian dari iman. Dengan demikian, kebersihan dalam islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral. Ajaran kebersihan tidak hanya merupakan slogan atau teori belaka. Tetapi, harus dijadikan pola hidup praktis yang mendidik manusia hidup bersih sepanjang masa. Bahkan dikembangkan dalam hukum Islam. Secara khusus, Rasulluallah SAW memberikan perhatian mengenai kebersihan. "Anadho fatum minal iman"
Yang artinya, kebersihan itu sebagian dari iman (HR. Ahmad) umat islam wajib menjaga kebersihan lahir dan batinnya. Menjaga kebersihan lahir dan batin merupakan ciri - ciri sebagian dari iman dalam kehidupannya. 

Waallahu a'lam Bishowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post