Aku Dihamili Bos Ku (Part II)

Ku hamil duluan, sudah tiga bulan. Gara gara sering lembur berduaan. Sepenggal lagu dangdut berjudul Hamil Duluan itu, membuatku semakin terbenam luka yang dalam. Tak terbayangkan, apa yang akan terjadi, setelah benih yang ditanam bos ku ini, makin membesar. Cinta terlarang  dengan Bos ku ini, bakal menjadi aib berkepanjangan. 

Ilustrasi Foto Diperagakan Model
Ku tak tahu lagi, apa yang ku lakukan. Penyesalan dan air mata tak lagi mampu menghapus duka ini. Nikmat sesaat bersama Bos ku menjadi sebuah penderitaan yang panjang. Rasa malu, cemas dan takut berkecamuk dalam diri ku menghadapi hari hari yang berat bersama bayi yang kukandung ini.

Ku coba bersikap cuek, namun tak bisa menutupi rasa malu ini. Semuanya mata pegawai tempat ku bekerja dinas basah ini, selalu memandang hina, saat aku masuk kerja. Apalagi menuju ruangan bos ku, tempat kami melampiaskan nafsu dan menikmati cinta terlarang itu. Ruang berukuran besar itu, menjadi saksi nikmat dan derita yang kualami.

Samar-samar terbayang kembali, malam itu, aku badan ku terasa lelah dan letih, karena beban pekerjaan yang teramat berat, membuat. rasa kantuk tak bisa ku bendung lagi. Bagiku melepas lelah dan pingin tidur, hanya cara untuk meleburkan rasa lelah dan ngantuk berat ini dikursi tempat dudu ku.

Saat itu, bos ku kembali mencoba memberi perhatian dengan memindahkan ku dari kursi kerja ke sofa yang ada diruangan itu. Namun setelah aku direbahkan, bukannya berlalu, malahan ia masih duduk disamping ku, seakan mencoba menina bobokkan ku, sambil jemarinya yang kokoh terasa bermain dan menghelus lembut kepalaku.

Dalam setengah sadar antara tertidur dan tidak, secara perlahan, jemarinya terasa mulai kreatif dan berpindah keposisi lain yang lebih sensitif, menghelus lembut leherku. Sempatku tersentak, merasakan sentuhan nikmat, dan satu persatu bulu yang ada ditubuh ku pun mulai bereaksi. Namun karena rasa ngantuk ku seakan mengalahkan kenikmatan itu. Mungkin, karena aku terkesan diam, disebabkan ketiduran, bos ku menyangka aku pasrah dengan elusan yang dilakukannnya.

Tangan bos ku mulai menari nari diantara lekukan tubuhku. Aku sempat tersentak dan mendesah panjang, saat tangan bos ku merayap diantara dua gunung yang menempel didadaku. Rasa kantukku berubah menjadi sebuah kenikmatan dan akupun memegang tangan bosku yang menempel didadaku.

Mungkin sudah profesional dan ahli meluluhlantakan hati wanita, bos ku tak mengurangi aktifitas dan kreasinya, meski tangannya kupegang agar tak bergerak leluasa. Hidung dan bibirnya, bergerak diantara wajah ku yang terlihat pasrah dan menyentuh diujung telingaku. 

Sepertinya, bos ku mengerti dan paham, lokasi yang sensitif bagi wanita dan awal rangsangan yang membangkitkan gairah wanita. Bibirnya bergerak lincah diantara telinga dan leherku. Aku mulai terbawa nafsu dan pasrah saat tangan bos ku yang lepas dari dadaku, mulai bergerak bebas diantara tubuhku yang masih berbungkus pakaian.

Bos ku semakin berani menjamah dan bermain dilekukan tubuhku, saat melihat kepasrahanku. Satu persatu kecing bajuku terbuka. Dengan lincah bos ku membuka baju dan penutup dadaku. Aku mulai sadar dan menikmati semuanya itu. Rasa kantukku berubah menjadi nafsu dan siap melayani permainan bos ku. Lalu apa yang terjadi. NV  sebelumnya diceritakan.........................
Previous Post Next Post