Mardion Fernandes : Performa Kuda Pacu Asal Payakumbuh Sudah Dikenal Daerah Lain Sejak Dulunya

Mardion Fernandez dengan kudanya bernama California



Nusantaranews.net, Payakumbuh - Iven Pacu Kuda Payakumbuh Lebaran Cup 2024 yang digelar pada Minggu 14 April 2024 menjadi momen bagi kuda pacu Payakumbuh untuk tampil dan menunjukkan kualitasnya.


Disamping itu, pada momen yang menarik minat para peserta dari kota maupun kabupaten lain di provinsi Sumatera Barat. Bahkan dari luar provinsi pun banyak yang antusias untuk turut serta dalam Pacu Kuda Payakumbuh Lebaran Cup 2024 ini. Tentu saja penonton dan rombongan pesertapun akan meramaikan kota Payakumbuh.


Dengan adanya iven Pacu Kuda Payakumbuh Lebaran Cup 2024 ini masyarakat dapat mengambil manfaat dari sisi ekonomi dan bisnis seperti berbagai usaha jasa kuliner, penginapan, transportasi dan lainnya.


Hal ini disampaikan Mardion Fernandes dalam wawancarana dengan awak media di kediamannya di Fakhira Stable Ngalau Sampik. Sebagai seorang peternak kuda pacu di Payakumbuh, Mardion Fernades telah banyak mengalami suka dan duka dalam dunia peternakan kuda. (6/4)


Dunia kuda pacu telah di alami Dion sejak kecil umur 5 tahun dan kemudian usaha ini dirintisnya seiring waktu dan mulai fokus di tahun 2009. Dimulai dengan susah payah dan dengan pengorbanan yang tidak sedikit. Tapi Dion terus berusaha dan bertekad untuk terus menggali semua potensi untuk mengembangkan usaha peternakan kuda pacu ini walaupun biaya investasi dan resiko cukup besar.


Dalam dunia peternakan kuda, kita mesti memiliki keahlian spesifik di dalamnya karena memelihara kuda berarti merawat, mengawasi, membersihkan, memberi makan, dan mengatasi masalah selama 365 hari setahun . 


Juga didalam bidang ini banyak menyerap tenaga kerja seperti groom (perawat kuda), joki, pelatih kuda, tukang arit rumput yang menompangkan keahliannya dalam menafkahi keluarga.


Mungkin ada hal yang luput dari pantauan kita bersama bahwa iven Pacu Kuda di Payakumbuh bukan hanya sekedar kuda berpacu di lapangan saja. Tapi lebih kepada penilaian dan evaluasi terhadap performa kuda itu sendiri.


Maksudnya, setelah melihat performa dari kuda pacu yang kita miliki di Payakumbuh, maka akan mengundang minat pembeli yang datang untuk membeli kuda tersebut. 


"Banyak orang tidak tahu bahwa Kuda Payakumbuh sudah memiliki branding tersendiri bagi orang luar daerah. Performa kuda Payakumbuh sudah dibuktikan pada beberapa iven Pacu Kuda yang diadakan Pordasi daerah lain di Indonesia", ungkap Dion.


Banyak pembeli datang ke Payakumbuh dari Jawa, Medan dan daerah lain di luar Sumbar. Untuk anak kuda harganya sekitar 75 juta sampai 150 juta. Sedangkan kuda pacu siap latih berkisar 150 juta sampai 200 juta.


Dan bagi kuda pacu yang jadi juara pada iven pacuan kuda, seandainya di tawar harganya bisa mencapai milyaran rupiah.


Dion mengatakan bahwa keturunan kuda pacu di Payakumbuh sudah mencapai level G7. Dimana perkawinan kuda betina G6 dengan kuda import unggul sehingga menjadi keturuan G7. 


"Setiap proses perkawinan kuda ini terdaftar dan memiliki sertifikat sebagai bukti garis keturunannya nanti. Dan untuk mengawinkan betina dengan pejantan unggul ini biayanya lumayan mahal", pungkas Dion. (Rstp)

Post a Comment

Previous Post Next Post