Gas melon langkah, pemerintah kalah dengan mafia?


Oleh: Innayra


Menjelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, stok gas LPG ukuran 3 kilogram (gas melon) di wilayah Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah menghilang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang melalui Diskoperindag Kabupaten Pemalang sudah mengusulkan penambahan kuota gas ke Badan Pengaturan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).Informasi yang diperoleh, terdapat 8 Kecamatan di Kabupaten Pemalang yang mengalami kelangkaan gas melon yaitu Kecamatan Watukumpul, Belik, Moga, Pulosari, Randudongkal, Warungpring, dan Kecamatan Bantarbolang.


Seperti yang diungkapkan Waryo (52) warga Desa Belik, Kecamatan Belik mengeluhkan ketersediaan gas melon di warung pengecer ataupun pangkalan.Meskipun ada, harganya Rp 25.000 bahkan ada yang menjual Rp 30.000. Waryo yang sehari-harinya berjualan jajanan di kaki lima dekat pasar Belik itu mengeluhkan kelangkaan gas pada saat Minggu pertama bulan puasa. "Sejak awal puasa sebenarnya gas ukuran 3 kilogram susah dicari, dan pada Minggu-minggu ini gas sangat mahal bisa Rp 30.000 per tabung dan itu pun stoknya hanya sedikit," kata Waryo, Jumat (5/4/2024). 


Data Diskoperindag Kabupaten Pemalang pada Januari 2024, stok tabung gas 3 kg sebanyak 1.165.000 tabung yang tersebar pada 24 agen LPG, dan bulan Februari 2024 meningkat 1.315.760 tabung. Untuk menangani kelangkaan ini, sebelumnya sudah melayangkan permintaan tambahan stok tabung sebanyak 10 persen dari stok saat ini. Sudah didistribusikan mulai tanggal 25, 26, dan 27 Maret 2024. Tanggal 27 itu terakhir, dan di arahkan untuk recovery. Mudah-mudahan dengan adanya tambahan alokasi bisa menjadikan keadaan normal kembali. sebenarnya harga di tingkat agen hingga pangkalan sudah sesuai dengan HET, yakni Rp 15.500 per tabung. Namun, di tingkat pengecer harganya menjadi tidak terkendali. 


gas elpiji 3kg ini merupakan komoditi yang disubsidi dan juga harganya sudah lama tidak naik. menurut undang-undang subsidi hanya untuk kelompok masyarakat tidak mampu. Juga subsidi ini harus dilakukan secara tepat sasaran. gas elpiji 3kg sudah ditulis hanya untuk masyarakat miskin. “Namun faktanya, gas melon ini lebih banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya dibandingkan yang 12kg. Ini pertanda bahwa bahwa gas melon tersebut tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat miskin. Ini juga karena tidak adanya pembatasan.


fakta di lapangan masih banyak terjadi pengoplosan tabung. Jadi isi dari tabung 3kg ini dioplos ke tabung 12kg oleh oknum yang nakal sehingga harga jualnya menjadi lebih tinggi. Dari sini bisa kita ketahui bahwa pemerintah gagal dalam menjaga  keamanan Rakyat, sehingga  Kebutuhan gas menjelang lebaran justru di manfaatkan oleh mafia. 


Kisruh kelangkaan gas sampai saat ini sejatinya bukan disebabkan oleh Minimnya stok gas ditengah meningkatkannya permintaan, pasalnya pemerintah telah mengklaim bahwa stok gas aman selama idul fitri. Permasalan gas yang sampai sekarang belum selesai, semua ini tidak lepas dari campur tangan pemerintah yang seolah-olah lepas tangan dalam menjamin kebutuhan pokok rakyatnya. Dari Pernyataan-pernyataan di atas dapat kita ketahui bahwa pemerintah abai terhadap permasalahan yang ada sehingga permasalahan gas yang terjadi sampai sekarangpun masih belum bisa di selesaikan dengan cepat. 


Ini semua juga karena paradigma kepemimpinan yang di adopsi negara ini yang menghilangkan fungsi negara sebagai pengurus umat (raa'in),yang hanya berpihak pada sekelompok oligarki. Alhasil kebijakan ekonomi yang dikeluarkanpun tidak memihak pada kepentingan rakyat. Ditambah lagi sistem yang di terapkan sekarang adalah sistem kapitalisme  yang telah melegalkan leberalisasi migas, meski negri ini memiliki kekayaan migas namun rakyat tidak bisa merasakan pemanfaatannya dengan murah bahkan gratis. 


Berbeda dengan sistem islam, di dalam sistem islam negara wajib menyediakan kebutuhan pokok rakyat tanpa di bayangi dengan kelangkaan dan mahalnya harga bahan pokok sehari-hari,  negara dalam sistem islam  wajib menjamin setiap individu rakyat dapat terurus dengan baik, negara harus memudahkan mereka agar dapat mengakses berbagai kebutuhan sumber daya alam yang menguasai hajat publik termasuk minyak dan gas. Sistem ekonomi islam meniscayakan ketersediaan migas yang merupakan sumber energi untuk semua rakyat dengan harga murah atau gratis, karena islam mengharuskan pengelolaan SDA oleh negara, sehingga tidak ada yang dikelola oleh swasta atau para oligarki.


Didalam sistem islam tidak ada perbedaan laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, muslim atau non muslim semua bisa dengan adil merasakan pemanfaatan sumber daya alam. Namun semua itu mustahil terjadi di dalam sistem saat ini, yang di mana para pemimpin hanya berpihak pada para pemilik modal atau oligarki. Namun itu Semua bisa saja terjadi apabila sistem islam diterapkan dalam bingkai khilafah yang dimana keadilan dan kemaslahatan dapat kita rasakan dengan menerapkan islam secara kaffah dalam naungan khilafah. Untuk itu marilah kita sama-sama memperjuangkan tegaknya khilafah.

Post a Comment

Previous Post Next Post