Pemprov Sumbar Melalui PSLB Disdik Dorong Transisi PAUD ke SD

 


Nusantaranews.net - Kepedulian dan tanggung jawab moral terhadap pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus menjadi tanggung jawab bersama. Inilah yang melatarbelakangi Pemprov Sumbar melalui Bidang Pendidikan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar mengemban amanah program kerja perbantuan PAUD di Sumbar.


Komitmen ini ditunjukan dalam penguatan karakter Anak Usia Dini (AUD), termasuk mengadakan Rakor pengelola PAUD mulai dari Bunda PAUD, Pokja PAUD, Kabid-Kabid PAUD di Disdik kabupaten/kota termasuk pengawas pendidikan serta tenaga-tenaga ahli lainnya yang berhubungan dengan PAUD.


Kegiatan ini dilaksanakan di pekan keempat November-pekan pertama Desember di berbagai kabupaten/kota di Sumbar dengan melibatkan 550 peserta yang terdiri 150 orang dari Padang, Kab Solok, Ko Solok, Dharmasraya, Sijunjung, Sawahlunto, Pessel, Solsel dan Padangpanjang masing-masingnya 50 orang. 

Kepala Dinas Pendidikan Drs. Barlius, MM bersama 
Bunda PAUD Sumatera Barat ibu Harneli Mahyeldi menyaksikan penandatanganan 
komitmen bersama Pendidikan Karakter Anak Usia Dini di HW Hotel Padang


Dan diharapkan bisa menyasar 19 kabupaten/kota pada 2024. Dengan dikoordinatori Bidang Pembinaan PSLB Devian, S.Sos serta Devi Damayanti sebagai pembantu PPTK.


“Kenapa Bidang PSLB mengurusi PAUD, pertama memang tidak ada pos khususnya. Karena dulunya program PAUD langsung dari pusat melalui balai. Namun sejak menjadi PPG tidak adalagi yang mengurusi PAUD secara serius. Maka kita dititipkan anggaran salah satunya untuk mendukung pelaksanaan pembinaan pendidikan karakter PAUD di mulai dari guru. Kedua program ini kita akan menjadikan ikon untuk terus bisa dilaksanakan ke depannya,” ujar Kabid PSLB Disdik Sumbar, Abinul Hakim. 


Melalui program ini nantinya bisa diketahui bagaimana sinergi kepala daerah dan Disdik terkait apa yang dibutuhkan PAUD, agar bisa diakomodir dan disinkronkan dengan program Disdik Sumbar. Karena selama ini, kondisi guru PAUD berdasarkan pengalaman dan kompetensi masing-masing, belum terarah.

Untuk itu, dengan adanya bimtek yang rutin dan sosialisasi regulasi-regulasi yang baru, hendaknya bisa berdampak pada peningkatan kompetensi guru-guru, khususnya dalam hal pendidikan karakter AUD. Karena bagaimana pun, karakter bangsa ini sangat ditentukan bagaimana pendidikan di usia dini. Sehingga perlu ditekankan betul urgensi dari pendidikan karakter AUD.


Kadisdik Sumbar, Barlius dalam suatu kesempatan juga menilai perlu memberikan perhatian khusus terhadap pembinaan guru-guru dan anak-anak PAUD, tanpa mendikotomi mana yang kewenangan provinsi, mana yang kabupaten/kota. Karena anak-anak yang ada di PAUD juga bagian dari anak-anak bangsa Indonesia. 


PAUD ini juga bagian dari upaya menjalankan Surat Edaran (SE) Mendikbud Ristek terkait transisi PAUD ke SD. Karena selama ini untuk bisa masuk ke SD, diperyaratkan bica membaca, menulis dan berhitung (calistung). Dengan adanya edaran dari menteri, bahwa transisi PAUD ke SD adalah suatu kenicayaan yang harus dilaksanakan.


Artinya anak-anak usia dini baik yang melalui PAUD atau yang tidak, ada kesiapan mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Karena sebagai bidang PSLB, dengan bekerja sama dengan PAUD maka bisa mendeteksi sejak awal adanya kemungkinan-kemungkinan anak penyandang disabilitas sejak dini. 


Sehingga pada saat melanjutkan pendidikan di SD, SLTP, SLTA didapatkan data terkait anak-anak penyandang disabilitas. Jadi tidak hanya fokus pada PSLB, namun juga memiliki tugas perbantuan untuk PAUD yang anggarannya dititipkan pada bidang PSLB. Salah satunya adalah pendidikan karakter anak usia dini.


Bunda PAUD Sumbar, Harneli yang ikut menjadi narasumber menyebutkan, apresiasi perilaku positif anak pada waktu dan proporsi yang tepat merupakan hal yang penting dalam pembentukan karakter anak. Untuk itu perlu, pertama, pengasuh positif yakni pengasuh yang berdasarkan kasih sayang, saling menghargai, membangun hubungan yang hangat antara anak dan orang tua, saling membangun, serta mendukung tumbuh kembang anak. 


Kedua, pendekatan yang mengedepankan penghargaan, pemenuhan, dan perlindungan hak anak, serta kepentingan terbaik anak. Ketiga upaya untuk memberikan lingkungan yang bersahabat dan ramah sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang lebih baik. Pengasuh posisit itu harus dimulai dari lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat.


Seperti diketahui Bidang PSLB Disdik Sumbar khususnya urusan kurikulum memiliki kegiatan pendidikan khusus, bimtek pembuatan perangkat pembelajaran kurikulum merdeka untuk SLB, kegiatan KOSP, sekolah penggerak untuk SLB, bimtek implementasi kurikulum merdeka dari dana pokir anggota DPRD, workshop sekolah inklusi, penguatan karakter bagi anak usia dini.(adv)

Post a Comment

Previous Post Next Post