> Pemuda Sosok Pelopor Sebuah Perubahan - NusantaraNews

Latest News

Pemuda Sosok Pelopor Sebuah Perubahan

Oleh : Neni Murniati (Muslimah Peduli Umat)


Setiap tanggal 28 Oktober kita bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda. Dimana pada tahun 1928 silam para pemuda Indonesia berikrar : 

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang  satu, tanah Indonesia. 

2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia 

3. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Dilansir dari Beritasatu.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Indonesia memiliki peluang besar untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 berkat bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Untuk Jokowi mengajak masyarakat bersama memajukan Indonesia.


"Indonesia memiliki peluang besar dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045 berupa bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030-an. Saat itu, penduduk usia produktif kita melimpah," kata Jokowi.


Presiden Jokowi menekankan bahwa bangsa Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang ini melalui dua strategi utama. Pertama, mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia agar siap memasuki pasar tenaga kerja dengan produktivitas yang tinggi. Kedua, meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan rakyat melalui eksploitasi sumber daya alam yang dimiliki.


Tapi sangat disayangkan keadaan pemuda pada saat ini tidak yang seperti diharapkan seperti pemuda jaman dulu waktu sumpah pemuda di ikrarkan. Pemuda jaman sekarang akan sulit menjadi sosok pelopor sebuah proses perubahan yang lebih baik. Apalagi kondisi pemuda muslim saat ini masih sangat jauh dari harapan. Kasus pergaulan bebas, kenakalan remaja, tawuran, perundungan bahkan kriminalitas yang dilakukan remaja sudah melampaui batas. Krisis moral tengah terjadi di kalangan pemuda.


Maka bonus demografi yang akan terjadi nanti akan menjadi sebuah musibah apabila keadaan pemuda sekarang ini dibiarkan saja hanya untuk mengejar dunia tanpa dibarengi dengan pembinaan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Selama sistem sekularisme yang dianut, para pemuda pemudi kita dapat dipastikan tidak akan bisa memanfaatkan peluang bonus demografi ini. Bonus demografi ini malah menjadikan peningkatan atas kejahatin kriminal sebab tak ada pihak yang mampu memanfaatkannya 


Berbeda kalo sistem Islam ditegakkan, para pemuda akan terus dibina dengan berbagai macam skill yang bermanfaat bagi kehidupan  masyarakat juga dibarengi dengan meningkatkan iman dan taqwa setiap individu sehingga mencetak pribadi yang cemerlang dan gemilang, itulah yang akan terjadi bila bonus demografi ini terjadi bila sistem Islam telah ditegakkan maka pemuda pun bisa menjadi pelopor sebuah proses perubahan yang hakiki yaitu tegaknya Khilafah.


Wallahu' alam bishawab

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.