> Maraknya Aborsi, Buah Sekulerasi di dalam Negeri - NusantaraNews

Latest News

Maraknya Aborsi, Buah Sekulerasi di dalam Negeri


Oleh.  Netty al Kayyisa 

 

Aborsi adalah salah satu masalah generasi hari ini dari sekian banyak masalah yang ada. Miras, narkoba, tawuran, bullying, seks bebas yang berujung aborsi ini. Masalah aborsi bukan masalah baru di negara ini. Sudah terjadi sejak lama hingga hari ini tak kunjung terselesaikan. Bahkan semakin besar dan meningkat tajam.  

 

Sebagaimana baru-baru ini juga ditemukan, praktik aborsi illegal berkedok salon kecantikan, di jalan Tanah Merdeka Ciracas Jakarta Timur sebagaimana dilansir dari tribunjatim  pada hari Minggu, 5 November 2023. Siapa sangka salon kecantikan yang dimaksud adalah praktek pembunuhan janin sebelum dilahirkan. Ijin usaha yang dilaporkan berupa salon kecantikan dan kantor advokat. Aparat  setempat merasa tertipu dan kecolongan dengan terbongkarnya kasus ini yang memalukan seluruh negeri.  

 

Jika menilik kasus aborsi yang tak kunjung selesai, setidaknya ada tiga sebab utama, 

 

Pertama, sistem pendidikan yang hanya orientasi pekerjaan tak dapat membentuk akhlak anak-anak didiknya. Tidak jelas tujuan pendidikan yang diharapkan. Kurikulum yang selalu berubah tak tentu arah, yang diliputi semangat  pemisahan agama dari kehidupannya. Jadi tak heran di sebuah sekolah negeri, pembiasaan keagamaan dilakukan, didorong untuk berkerudung bagi siswa perempuan, salat Dhuha berjamaah, bahkan pembiasaan melafadzkan asmaul husna. Tetapi ketika puncak tema P5, yang digadang-gadang menampilkan budaya bangsa, malah berisi tampilan muda mudi dengan pakaian seronoknya, berjoget ria dengan istilah yang lagi viral akhir-akhir ini, cek sound. 

  

Dalam sistem pendidikan anak-anak diajarkan kebebasan. Bebas berekspresi, bebas bertingkah laku. Orientasi kesenangan fisik yang semu. Maka tak heran, pacaran menjadi budaya. Seks bebas merajalela, aborsi solusi akhirnya. 

 

Kedua, sistem informasi juga sangat mempengaruhi. Muda mudi lebih mudah mengakses informasi apapun yang diinginkannya. Tetapi juga disuguhkan kehidupan hedonis, glamour dan menuruti syahwatnya. Hubungan lawan jenis selalu tersaji apik lewat platform-platform media sosial apa saja. Isinya tak jauh-jauh dari pacaran, kemesraan dan seksualitas semata. Maka ini mendorong munculnya naluri ketertarikan terhadap lawan jenisnya. Jika sudah tak kuasa membendungnya, maka seks bebas solusinya, aborsi pada akhirnya. Dengan sistem informasi dalam genggaman maka mudah bagi mereka menemukan klinik-klinik aborsi illegal.  


Ketiga, sistem sanksi yang tak ada ketegasan. Pelaku aborsi ilegal tak mendapat hukuman yang membuat jera. Paling hanya beberapa bulan penjara saja. Setelahnya  mereka bisa kembali beterbaran di dunia nyata. Dan bisa jadi melakukan kembali praktek aborsinya. Bisa juga dengan pemberitaan media, maka lebih banyak menginspirasi yang lainnya. Melihat sanksi yang tak tegas, menjadikan muncul kembali praktik aborsi dengan aktor yang berbeda. 

 

Ketiga sebab ini harus dipahami dan disadari oleh penguasa. Sehingga ketika ingin menyelesaikan aborsi illegal, dapat memilih solusi yang tepat dan mendasar. Solusi yang sampai ke akar. Bukan solusi yang abal-abal yang justru semakin menyuburkan kebebasan.  

 

Sebagaimana yang ditawarkan untuk mengatasi aborsi illegal ini dengan jargon aborsi aman. Jadi aborsi tidak dilarang, boleh tetapi harus aman. Harus tenaga medis yang melakukan. Sama saja dengan mengatakan, silakan seks bebas, silakan hamil di luar nikah, toh nanti ada klinik aborsi legal yang bisa menyelamatkan kehidupan. Tetapi mematikan kehidupan yang lainnya.  

 

Atau denagn pemberian hak pada perempuan untuk bereproduksi kapanpun sesuai keinginan. Maka jika dia tidak ingin hamil dan melahirkan, aborsi adalah pilihan. Bukankah ini sangat mencengangkan? Justru mendorong seks bebas dan memberikan solusi jika terjadi kehamilan. Bukan memberantas seks bebas itu sendiri sebagai masalah pokok dari kasus aborsi. 

 

Islam memberikan solusi yang tepat sasaran. Dalam Islam aborsi jelas haram. Sama hukumnya dengan membunuh jiwa manusia yang sudah terlahirkan. Tak ada layanan aborsi aman. Justru yang diupayakan adalah menutup akses penyebab aborsi dari akar.  

 

Aborsi terjadi karena hamil diluar nikah. Karena seks bebas yang menjadi budaya. Maka Islam akan menutup akses terjadinya zina dan seks bebas. Dengan seluruh aturan pergaulannya. Dilarang berduaan antara laki-laki dan perempuan. Kehidupan yang terpisah antara laki-laki dan perempuan, meminimalkan interaksi yang bisa membangkitkan syahwat dan menuntut pemenuhan. Mewajibkan para wanita menutup auratnya, sehingga laki-laki tak terpedaya dengan kecantikannya. Tidak condong dalam hatinya untuk melakukan kemaksiatan. Ketika perjalanan jauhpun seorang perempuan juga harus ditemani mahramnya, untuk menghilangkan peluang kejahatan seksual terhadapnya. 

 

Islam juga mendukung sistem pergaulan dengan penjagaan sistem informasinya. Informasi yang beredar adalah informasi yang bisa menguatkan akidahnya. Ketaatan  kepada Rabbnya. Informasi seputar hubungan seksualitas antara laki-laki dan perempuan tak mendapat akses dan layanan. 

 

Demikian juga sistem sanksi yang tegas. Mencegah pelaku maksiat menjalankan misinya. Merasa segan sendiri dengan hukuman yang ada. Dan akan berpikir beratus kali untuk melakukannya. 

 

Sistem pendidikan pun memilki visi misi yang jelas. Menjadikan anak didik berkepribadian Islam. Taat syariah dan memperjuangkan Islam, hingga tersebar ke seluruh penjuru alam. Menjadikan Islam satu-satunya sistem kehidupannya. Mengisi peradaban Islam dengan keahlian yang menjamin kemaslahatan umat. Menjadi ulama sekaligus ilmuwan. Menjadi ulama dan umara yang bisa menjadi teladan umat secara keseluruhan.  

 

Dan pelaksanaan sistem Islam dalam seluruh aspek kehidupan, menjamin pelaksanaan sistem –sistem lainnya. Sehingga keberhasilannya akan terwujud gemilang, dalam naungan kekhilafahan Islam.

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.