> JANGAN JAUHKAN PERAN AGAMA DALAM BERPOLITIK - NusantaraNews

Latest News

JANGAN JAUHKAN PERAN AGAMA DALAM BERPOLITIK


Oleh : Wakini

Aktivis Muslimah


Indonesia adalah negara yang bermayoritaskan muslim, sudah sepatutnya segala sesuatunya harus berlandaskan Islam, termasuk berpolitik. Namun faktanya tidak demikian, peran agama dan politik tidak boleh berjalan bersamaan.


Menjelang Pilpres yang berlangsung pada tahun depan, Mentri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghimbau masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat, Menag Yaqut juga meminta masyarakat untuk tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan. " Agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat dan masyarakat. Umat Islam mengajarkan agar menebarkan Islam sebagai Rahmat untuk semesta alam. Bukan Rahmatan lil islami tok", ujarnya. ( Republika)


Dari pernyataan tersebut, nampak ada upaya memframing negatif terhadap ajaran Islam, menganggap bahwa agama sebagai sumber perpecahan, sehingga diartikan jangan bawa-bawa agama dalam berpolitik. Bukan kali ini saja pejabat bahkan tokoh Islam menolak muatan agama dalam kancah politik. Semuanya membuktikan bahwa ada upaya untuk menjauhkan agama dan pemerintahan.


Sejatinya, dengan menjauhkan agama dalam kancah politik, makin menunjukkan identitas kegagalan sistem demokrasi. Banyaknya penguasaan sumber daya alam yang beralih kepada kepemilikan individu, banyaknya para pejabat korup, maraknya kemaksiatan dan banyak lagi yang lainnya. Membuktikan betapa peran agama sangat dibutuhkan dalam berpolitik.


Sistem politik sekularisme meniscayakan politik uang, menurut standar internasional Indonesia menempati peringkat ketiga dalam politik uang sedunia, sebuah keniscayaan politik uang adalah suatu hal yang lumrah di Indonesia.


Kalau sudah terbukti sistem politik sekularisme membawa kerusakan, mengapa justru mengabaikan sistem Islam dan tidak mau menguji kelayakannya. Padahal sistem Islam adalah sistem politik yang telah teruji kelayakannya berabad-abad lamanya. Mulai dari nabi Muhammad Saw hingga Khalifah yang terakhir yakni Abdul Hamid ll yang berhasil membawa umat muslim bersatu dan menguasai sepertiga dunia. 


Apabila sistem politik Islam yakni Khilafah apabila diterapkan, maka syari'at Islam dapat ditegakkan, Al-Qur'an dan As- sunah dapat diterapkan. Sejatinya, sistem yang datang dari Allah Swt adalah sistem yang pasti membawa kemaslahatan bagi umat manusia. Umat Islam ibarat ikan yang seharusnya hidup di air yang jernih sehingga bisa bernapas dengan baik, bukan ikan yang hidup di air berlumpur.


Sudah seharusnya umat meluruskan pandangan soal politik dan kepemimpinan, bahwa pemimpin yang amanah bukan sekadar pemimpin yang saleh secara personal, tetapi juga menciptakan kesalehan secara menyeluruh dengan berhukum kepada hukum Islam.


Wallahu a'lam bishowwab

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.