Siswa SMA 2 Padang Dikeluarkan Sekolah Pasca Cekcok Dengan Guru di Toilet

Foto bersama, Kepala Sekolah SMA N 2 Padang Nuagusman Eka, Wakil Kehumasan dan Media Nusantaranews.net, saat konfirmasi di ruang kepala sekolah (12/9)


Akibat dituduh melakukan pemukulan guru di toilet sekolah, Dhafy Azhari Zildane biasa dipanggil Zidan, salah seorang siswa di SMA Negeri 2 Padang harus dikeluarkan pihak sekolah.


Kondisi ini mengundang ragam tanggapan di tengah masyarakat. Apalagi siswa tersebut telah duduk di bangku kelas XII, tentu keputusan arogansi tersebut dinilai tidak tepat karena dianggap telah merenggut masa depan anak untuk mengecap pendidikan.


Kepada media ini Lusi selaku orang tua Zidane menjelaskan kronologis kejadian, hingga anaknya sampai dikeluarkan pihak sekolah. 


Kejadian berawal pada hari Jumat tanggal 1 September 2023 pukul 09.16 wib, Ia di telfon oleh guru BK bernama, Indah Permata Sari yang menyatakan anaknya Zidan sudah memukul guru di toilet sekolah pada saat dilakukan Razia dan Kulmi. Dan ada saksi pada kejadian tersebut yaitu guru biologi bernama Anum.


Setelah menerima laporan ini sekira pukul 11.28 wib saya di telfon anak dari sekolah dan ternyata anak saya sudah ditenangkan oleh Bapak Guru Bernama Maidon.


Saya diajak bertemu oleh Pak Maidon di kantin depan SMA 2. Disitu saya masih menerima laporan dengan versi yang sama yaitu zidan memukul guru pada saat di toilet siswa. Dari Pak Maidon memberi saran kepada anak supaya minta maaf kepada guru yang Bernama Adam Smith. 


Sampai saat itu saya belum tahu betul kronologis kejadiaannya seperti apa.


Lalu Ia kembali ke rumah dan mulai mengira ngira kenapa sampai terjadi pemukulan oleh Zidan, karena Ia tahu karakter anaknya, 


Merasa kurang puas, sekitar pukul 11.58 wib Ia berinisiatif telepon guru BK Zidan, untuk menanyakan

kronologis kejadiannya. Menurut guru BK beliau tidak ada di lokasi pada saat kejadian. Dan Ia meminta ke guru

BK siapa saksi yang melihat kejadian ini. Menurut guru BK ada guru yang melihat kejadian ini tersebut.


Sambil berbicara di hp, guru BK berusaha mencari guru yang menjadi saksi kejadian. Setelah bertemu, guru BK memberikan hp kepada guru yang menjadi saksi kejadian. 


Saya lalu memperkenalkan diri kepada guru tersebut kalau saya mama Zidan. Saya mau minta keterangan dari ibu tentang kronologis kejadian ini. Ibu guru menjawab dia berada jauh dari lokasi kejadian dan tidak melihat secara jelas. Biar saya tidak bisa pegang keterangan ibu sebagai saksi.


Guru BK menawari saya untuk berbicara langsung dengan bapak adam smith, tetapi saya menolak karena tidak baik saya meminta keterangan dari yang bersangkutan secara langsung. Walau bagaimanapun juga sang guru sedang bermasalah dengan anak saya.


Pada pukul 13.53 saya ditelpon wakil kepala sekolah, tetapi tidak terjawab karena lagi sholat.


Pada pukul 13.55 wib, bapak kepala sekolah kirim wa ke saya supaya saya datang ke sekolah terkait kejadian pagi tadi 


Yang hadir di ruangan Kepsek tersebut, Kepala Sekolah, wakasek kesiswaan, walas dan guru BK. Lalu kepala sekolah menerangkan tentang kejadian pemukulan oleh Zidan terhadap guru di toilet sekolah pada saat kegiatan kulmi. 


Pada saat itu Ia hanya mendengarkan cerita versi sekolah dan tidak tahu kejadiannya seperti apa.


Kemudian kepsek mengatakan akibat kejadian ini anak saya dikeluarkan dari sekolah. Dan dari kepsek juga menceritakan bahwa permasalahan ini sudah tersebar luas dilingkungan dinas dan sudah turun pada hari itu juga. Sebagai jalan keluar pihak dinas merekomendasikan anak saya keluar dari sekolah, mengutip komentar pihak sekolah saat itu.


Tiba-tiba anak saya berkata pada wakasek supaya beliau mengirimkan video kejadian tadi pagi, tetapi bapak wakasek enggan memberikan. Anak saya dengan tegas menyatakan kepada wakasek agar melihatkan video tersebut kepada orang tuanya. Orang tua saya harus melihat video itu pak, kalau bapak dak mau melihatkan video itu untuk apa ortu saya dipanggil kata si anak.


Dengan terpaksa bapak wakasek mengirim video ke saya. Setelah melihat video berulang kali di hadapan bapak wakasek, walas dan guru BK, terlihat bahwa dari video terlihat kronologisnya seperti apa. Dan Ia menilai apa yang diceritakan oleh guru tersebut terlihat sekali mereka menyalahkan anak saya. 


Pada rekaman video terlihat guru yang memulai dengan perkataan menantang kepada anak, sehingga mengundang reaksi dari anak.


Dan saat di rumah kami bertanya kepada anak tentang kronologis kejadian. Ia menceritakan bajwa dia izin ke toilet kepada bu Anum guru biologi. Tetapi sampai di toilet memang banyak anak ada disana. 


Yang disayangkam belum sempat dia BAB karena toilet penuh, tiba-tiba datang guru mevideokan kondisi anak di toilet. Merasa tidak nyaman di videokan dan mendengar perkataan guru yang menantang kepada dia, si anak mendorong tangan guru tersebut supaya dak mevideokan lagi. 


Ironisnya, guru tidak terima dan langsung menonjok perut anak dan di tangkis oleh anak. Terjadilah saling balas antara guru dan Zidan. Berdasar kejadian di toilet, bukan Zidan meninju guru, tetapi Zidan bertinju dengan guru.


Ternyata guru yang diminta izin oleh Zidan ke toilet itu pula yang melaporkan kepada adam smith bahwa banyak anak di toilet. 


Disini saya bisa menilai guru ini sudah “ memasang jebakan batman untuk anak saya”. Oleh oknum guru biologi ini baju anak saya juga ditarik sampai buah bajunya copot.


Kepala sekolah SMA Negeri 2 Padang Nuragusman Eka di dampingi Wakil kehumasan  Nurmalinda saat dikonfirmasi mengakui bahwa memang Zidan siswa kls XII tersebut telah di keluarkan dari sekolah.


"Sebenarnya, telah banyak rentetan kejadian dan teguran, baik lisan maupun surat perjanjian yang dibuat untuk melakukan pembinaan terhadap perbuatan Zidane", ucap Nuragusman.


Dan semua itu, tidak ada yang berhasil. Sehingga pihak sekolah harus mengambil keputusan yang berat. 


Ia juga menyayangkan narasi dan sikap di atas yang dibangun orang tua Zidane terhadap  sekolah. 


Dikatakanya, kedua orang tua Zidane pernah datang memperlihatkan sikap arogan, bahkan membentak-bentak dan menunjuk nunjuk wakil Kesiswaan.


Selain itu, Nuragusman juga mengklarifikasi beberapa kalimat bahasa dari orang tua Zidane yang dianggap tidak sesuai dengan fakta.


"Bukan "bertinju" tetapi meninju Guru, melawan guru, menantang guru dan mengancam guru, hingga berakhir ditangkap dengan senjata tajam ditangan Zidane", terang Nuragusman.


Dan yang paling tidak bisa ditolerir, pasca peristiwa itu, Ia kedapatan membawa senjata tajam. Tetapi untung senjata tajam tersebut diketahui dan diamankan cepat oleh guru.


Karena perbuatan dengan membawa senjata tajam itu telah mengarah pada tindakan kriminal, dan mengancam keselamatan orang lain, maka pihak sekolah mengambil keputusan, tetapi juga mencari jalan keluar atas keputusan tersebut", ucapnya.


Adapun jalan keluar tersebut, Zidan diberi pilihan untuk pindah dibeberapa sekolah negeri yang kita rekomendasikan, jelasnya.


Dan Ia berharap, dengan suasana di tempat sekolah baru, mudah-mudahan akan dapat merubah sifat-sifatnya yang dinilai tidak patut bagi seorang peserta didik. Pintanya


Sementara itu, Wakil kehumasan SMK Negeri 2 Padang menambahkan, bahwa persoalan ini juga telah ditangani KPAI. Dan mereka datang ke sekolah untuk menelusuri dan meminta penjelasan yang komplit terkait persoalan di atas.


Pada saat itu, kami dari sekolah telah menjelaskan seterang terangnya kepada pihak KPAI, dan disertai bukti bukti, baik itu surat perjanjian dan senjata tajam yang berhasil diamankan, tambahnya.


Dikatakannya, bahwa dasar dasar keputusan yang kami ambil untuk mengeluarkan Zidane dari sekolah, bisa dipahami.


(hingga berita ini tayang, redaksi masih berupaya meminta tanggapan pihak-pihak terkait)001/002

Post a Comment

Previous Post Next Post