> BANYAK PROYEK STRATEGIS BELUM BERJALAN, BURUKNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN - NusantaraNews

Latest News

BANYAK PROYEK STRATEGIS BELUM BERJALAN, BURUKNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN


Oleh Yeni Aryani


Ada 58 proyek PSN  infrastruktur yang belum dimulai pembangunannya, padahal ditargetkan 2024 harus selesai. Lebih mirisnya lagi proyek-proyek mangkraknya itu dipastikan tidak memberikan manfaat yang optimal kepada masyarakat. Sebut saja pembangunan kereta cepat Bandung, yang mana sejak perencanaan pertama kali pada tahun 2016, banyak pihak yang menentang proyek ini. Namun pemerintah masih tetap melanjutkan proyek tersebut dengan dalih itu adalah business to business.


Apa yang dikhawatirkan oleh banyak pihak terbukti. Saat pemerintahan cina meminta APBN sebagai jaminan hutang proyek. Pemerintah Indonesia kini dalam kesulitan yang besar. Dengan mangkraknya puluhan proyek-proyek strategis ini mengambarkan lemahnya perencanaan pemerintah. Sepertinya istilah "Besar pasak daripada tiang" tepat disandangkan untuk mangkraknya  sebuah proyek nasional. Bahkan ada Proyek Strategis Nasional (PSN) yang belum dimulai sama sekali pembangunannya di penghujung masa berkuasanya rezim ini.


Seperti yang dilansir oleh CNN Indonesia, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengatakan ada 58 proyek strategis nasional (PSN) era Jokowi yang belum rampung sampai saat ini Namun mereka mengklaim proyek tersebut tidak mangkrak. Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian sekaligus Ketua Tim KPPIP Wahyu Utomo mengatakan 27 PSN masih ditargetkan rampung hingga akhir tahun ini sementara sisanya bakal dikebut hingga semester 1 2024."Tidak mangkrak ujarnya, yang penting pembiayaan sudah ada. Pengadaan tanah masih berlangsung, tapi bukan berarti mangkrak kan pemerintahan presiden (Jokowi) sampai semester 1 akan terus kita dorong tutur Wahyu di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan, Senin 3/7/23


Pemerintah Indonesia seharusnya berpikir ulang sebelum melakukan pembangunan apapun apalagi sampai harus melakukan peminjaman ke negara komunis seperti Cina. Negara ini mungkin lupa atau memang sengaja menutup mata atas apa yang terjadi pada negara yang berhutang kepada cina seperti Srilangka pada tahun 2017, negara ini tidak mampu membayar atau melunasi  hutang-hutangnya dengan konsekuensi yakni Srilangka harus merelakan asetnya di kuasai oleh pemberi hutang dengan menandatangani kontrak untuk melayani perusahaan cina selama  99 tahun. Dan satu lagi  negara yang masuk kedalam jebakan hutang cina adalah Uganda, Afrika Utara pada tahun 2021. Hutang negara ini terkait dalam pengembangan Bandara Internasional Entebbe, Uganda. Cina mengambil alih aset negara tersebut, walaupun pemerintahan Uganda menepis berita tersebut. Realitas ini menegaskan bahwa jeratan hutang merupakan alat intervensi atau pendudukan negara pemberi hutang terhadap negara yang penerima hutang.


Sangat disayangkan pemerintah yang berkuasa saat ini tidak mengambil pembelajaran dari sebuah kesalahan yang telah dilakukan oleh negara negara yang sudah dikuasi oleh negara penjajah. Didukung dengan keputusan, kebijakan  negara yang jauh dari syariat Islam sudah barang tentu akan menyingkirkan segala macam urusannya dari ajaran Islam Kaffa 

Negara ini tidak  memakai hukum Allah SWT untuk mengatur, mengurus urusan negaranya karena sistem yang ada saat ini hanya mengedepankan kepentingan segelintir orang yang berkepentingan bukan untuk kepentingan seluruh masyarakatnya. Karena itu pula penguasa saat ini gemar membebani umat (rakyatnya )dengan hutang, yang sangat jelas dilarang oleh ajaran Islam. 


Dalam AL-QUR'AN An-Nisa ayat 141 menyebutkan yang artinya: "Tidak akan pernah Allah menjadikan  jalan orang-orang kafir menguasai kaum orang-orang mukmin" TQS surat An-nisa 141. Dalam tafsirnya Imam Sa'dl menyebutkan bahkan Allah SWT tidak akan menjadikan kaum kafir menguasai kaum Mukminin artinya haram bagi kaum mukminin menjadikan jalan apapun yang mengakibatkan orang-orang kafir dapat menguasai kaum mukmin. Dan terkait hutang piutang untuk pembangunan infrastruktur yang mangkrak ini jelas jeratan hutang yang dapat menguasai negara yang masyarakatnya mayoritas muslim 


Rasulullah Saw bersabda   "Janganlah kalian meneror diri kalian sendiri, padahal sebelumnya kalian dalam keadaan aman. "Para sahabat bertanya, Apakah itu, wahai Rasulullah? "Rasulullah menjawab. "Itulah hutang!" (HR Ahmad dan Ath-Thabarani). Dan Rasulullah Saw juga mendoakan pemimpin yang membebani kehidupan rakyatnya. "Ya Allah, Siapa saja yang memimpin (mengurus)urusan umatku ini, kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah dia. Siapa saja yang menyusahkan mereka maka susahkanlah dia."(HR Muslim)


Wallahu a'lam


Palembang 24 Juli 2023

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.