Tolak! Kaum Pelangi di Konser Coldplay


Oleh Rumaisha
Pejuang Literasi

Masyarakat yang masih terjaga kesalehannya, tiba-tiba tersentak, kala tersebar berita akan berlangsungnya konser band Coldplay di negeri mayoritas muslim ini. Coldplay yang indentik dengan kaum pelangi sedang menjalankan ide busuknya agar manusia keluar dari kondratnya. Pro kontra pun merebak di tengah-tengah masyarakat.

Coldplay dipastikan akan menggelar konser di  negeri ini. Tepatnya, pada Rabu 15 November 2023 di Gelora Bung Karno Stadium. Tiket termahal dengan harga Rp11 juta dan termurah Rp8 juta pun terjual habis tak tersisa. Padahal, harga tiket tersebut belum termasuk pajak pemerintah 15 persen, convenience fee 5 persen, dan biaya tambahan lainnya. Menurut sang promotor Harry Sudarma mengungkapkan, bakal menjual lebih dari 50 ribu tiket untuk konser Coldplay tersebut. Angka itu lebih dari setengah daya tampung SUGBK yang hanya sekitar 77,1 ribu penonton. (cnnindonesia.com, 11/5/2023)

Rencana konser Coldplay, band asal Inggris ini mendapatkan penentangan dari Parsaudaraan Alumni (PA) 212. Menurut Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin mengatakan, apabila konser ini jadi digelar di Jakarta, pihaknya akan siap menggelar aksi besar-besaran. Menurutnya, Chris Martin dan kawan-kawannya adalah pendukung L68T dan atheis yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai agama dan pancasila. (beritasatu.com, 13/5/2023)

Di tengah penolakan terhadap konser Coldplay yang kerap mengkampanyekan L68T, pernyataan muncul dari Mahfud MD, Menkopolhukam yang mengatakan bahwa L68T adalah kodrat. Hal tersebut ia sampaikan di depan Rakernas KAHMI di Puncak Bogor (20/5) "Orang L68T kan diciptakan oleh Tuhan. Oleh sebab itu tidak boleh dilarang wong Tuhan yang menyebabkan dia hidupnya menjadi homo, lesbi, tetapi perilakunya yang ditunjukan kepada orang itulah yang tidak boleh." Pernyataan ini menuai sorotan dari berbagai pihak. 

Padahal, bukan lagi rahasia. Konser Coldplay, bukan semata-mata konser musik biasa yang di dalamnya menyuguhkan lirik-lirik lagu. Tetapi, lebih dari itu, kampanye L68T melekat di konser tersebut. Walaupun tidak ada ajakan secara langsung mempromosikan atau pernyataan mendukung L68T, namun semua aksesoris yang dipakai mengindikasikan ada pelangi di sana. Mulai dari syal, kain mirip selendang, bendera, handband, gelang, hingga kaos menggunakan ornamen pelangi. Ditambah, belum lama ini, ada akun twitter @ColdplayXtra yang membeberkan fakta kalau Chris Martin sang vokalis adalah memang benar pendukung L68T.

Arus propaganda L68T yang masif adalah buah diterapkannya sistem kapitalisme liberal. Ide  kebebasan yang dijunjung tinggi oleh negara telah mengajarkan manusia hidup bebas tanpa batas, bahkan di sistem ini derajat manusia lebih rendah dari binatang. Untuk melindungi nafsu bejatnya, mereka berlindung di balik HAM dan kebebasan bertingkah laku yang lahir dari demokrasi yang rusak.

Sebagai sebuah ideologi yang datang dari Allah Swt. Islam memandang bahwa ide dan perilaku L68T adalah menyimpang, abnormal dan termasuk perilaku yang mendatangkan dosa. Negara tidak boleh melindunginya dengan alasan apapun. Maka, sangat disayangkan kalau ada pejabat di negeri ini yang menyebutkan bahwa L68T adalah kodrat, pelakunya tidak boleh dihukum. Pernyataan ini adalah batil dan menyesatkan.

Eksistensi L68T juga akan mengancam kehidupan masyarakat. Sebab generasi tidak akan terlahir dari hubungan sesama jenis. Perilaku menyimpang L68T ini juga telah gagal menjaga keberlangsungan manusia, belum lagi perilakunya memicu munculnya penyakit menular seksual yakni HIV/AIDS.

Maka, hanya penerapan Islam kafah yang diberlakukan oleh negara yang bisa mencegah dan memberantas perilaku menyimpang L68T secara hakiki. Negara akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama, negara akan menanamkan iman dan takwa kepada seluruh warga negaranya agar menjauhi perilaku maksiat seperti L68T.

Kedua, negara akan menutup rapat-rapat penyebaran pornografi dan pornoaksi yang dilakukan oleh kaum pelangi maupun beda jenis.

Ketiga, negara akan  menerapkan sistem ekonomi Islam  agar pelaku L68T tidak punya alasan melakukan perilaku kaum Nabi Luth karena alasan ekonomi.

Keempat, negara akan menjatuhkan sanksi berat, jika masih ada yang melakukan. Karena sanksi dalam Islam bersipat jawazir (pencegah) dan jawabir (penebus) sekaligus akan menjadi benteng yang akan melindungi masyarakat dari pengaruh L68T.

Oleh karena itu, umat harus menolak konser Codyplay yang jelas-jelas mendukung dan mempropagandakan kaum pelangi. Masyarakat wajib melakukan muhasabah kepada penguasa agar membatalkan konser tersebut. Bukan malah memberi panggung untuk  menyebarkan eksistensi mereka dan mengakuinya. Mari, segera berjuang untuk menegakkan khilafah, karena keberadaan khilafah akan menjadi perisai agar kaum pelangi tidak akan berani lagi unjuk gigi di tengah-tengah umat.

Wallahu a'lam bishshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post