Sekte Sesat Di Kenya, Keyakinan Buta Tanpa Rasional


Oleh: Sukey
Aktivis muslimah ngaji

Korban tewas ditemukan lebih dari 100 orang, tampak pula kuburan massal di hutan Shakahola berisi 101 mayat, bahkan kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, delapan orang lain juga ditemukan hidup kemudian meninggal. Ada kekhawatiran jumlah korban tewas bisa meningkat. Pasalnya, Kementerian Dalam Negeri Kenya mengatakan lebih dari 400 orang hilang.

Pihak berwenang Kenya mengatakan korban tewas adalah anggota Good News International Church dengan beberapa diyakini terkait dengan New Life Prayer Centre and Church. Mantan pengikut Good News, Titus Katana, mengatakan kepada AFP bahwa ada 'jadwal puasa' bagi semua pengikut sekte. Tahapannya, anak-anak dan orang lajang kelaparan terlebih dahulu, sebelum akhirnya wanita, kemudian pria. Para pengikutnya juga telah menjual properti, rumah, dan pabrik mereka karena mereka datang ke hutan belantara, disebut-sebut demi menunggu Tuhan di hutan Shakahola (health.detik.com;03/05/2023).

Aktivis dakwah asal Kenya Shabani Mwalimu menyatakan, Shakahola Massacre bukanlah kematian massal pertama akibat keyakinan buta tanpa rasionalitas.

“Peristiwa  ini bukanlah kejadian pertama yang terjadi di dunia kekristenan sepanjang sejarahnya. Pada 2000, pembantaian Kanungu terjadi oleh pendeta Uganda bernama Joseph Kibwetere membunuh lebih dari 900 umat Kristen. Awal 1978, pembantaian Jonestown di Guyana ketika Jim Jones membujuk para pengikutnya untuk bunuh diri dengan meminum racun dan doktrin yang lebih mengerikan dan ekstrem yang didasarkan pada emosi, keyakinan buta, dan peniruan tanpa rasionalitas,” jelasnya dalam sebuah media ideologis internasional.

Penyimpangan agama pasti ada yang melatarbelakanginya di antaranya karena motif ekonomi, kemiskinan, pendidikan yang rendah, dangkalnya akidah, minimnya informasi dan kemudahan mengakses khotbah hiburan melalui internet. Di mana gereja sesat selalu memanfaatkan peluang untuk mendapatkan simpati korban kemudian memerasnya. Tatkala telah menjadi jemaatnya, para korban tersebut diminta menyumbangkan sejumlah uang yang tinggi, lalu melalui doktrin dijanjikan masuk surga serta bertemu Tuhannya dengan melakukan ritual puasa. Mirisnya lagi, menurut profesor agama Stephen Akaranga, kepada ÀFP para pastor tersebut tidak pernah mengenyam pendidikan teologi. Meski demikian banyak masyarakat yang mengikutinya akibat kebodohan dan sedikitnya pengetahuan.

Pihak aparat Kenya menyadari, betapa berbahayanya sekte sesat tersebut. Hanya saja mereka tak bisa berkutik. Sebab, tersandung sistem hukum yang ada yaitu adanya aturan bebas beragama bagi warga negara. Sehingga, ketika ada persoalan penyesatan akidah warga tidak ada sanksi hukum yang jelas bagi pelaku aliran sesat. Tersebab kebebasan beragama justru dilindungi dan dijamin dalam sistem sekuler kapitalisme itu sendiri. Maka menjadi sangat wajar jika kemudian aliran-aliran sesat tumbuh subur bak jamur di musim hujan.

Sistem kapitalisme telah gagal total mengelola hubungan masyarakat yang menyebabkan penyimpangan keamanan, stagnasi ekonomi, pergolakan sosial, dan sistem pemerintahan demokratis yang korup sehingga menimbulkan keputusasaan di seluruh masyarakat.

Ajaran Islam sangat tegas mengantisipasi adanya sekte atau aliran menyimpang yang akan berkembang di kemudian hari. Jika berbagai upaya penyadaran dilakukan tidak digubris maka pelaku penyimpangan agama akan dieksekusi alias dibunuh. Selaras perintah Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 178 yang berbunyi, “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu melaksanakan qhisas berkenaan dengan orang yang dibunuh.”

Ideologi Islam memberi manusia pemikiran dan konsep untuk perkembangan dan kemajuan. Kami mengatakan bahwa Islam adalah satu-satunya ideologi berdasarkan akidah rasional yang sesuai dengan fitrah manusia yang menjamin ketenangan, keselamatan, kebahagiaan, dan harapan di kehidupan dunia dan akhirat. Salah satu tujuan utama Islam adalah perlindungan jiwa dan harta benda sehingga setiap tindakan yang menyebabkan hilangnya nyawa dan harta benda, sangat dikutuk Allah Swt.

Ketika negara Khilafah menjalankan fungsinya sebagai ra’in dan junnah, maka bisa dipastikan akidah, nyawa, harta, dan kehormatan umat terjaga dan terlindungi dari berbagai ancaman. Tidak akan ada yang berani melakukan penyimpangan agama dan keselamatan umat. Selain itu, Khilafah juga akan memastikan suasana keimanan umat tetap kondusif, mewajibkan kepada laki-laki atau perempuan untuk menuntut ilmu agama, ilmu pengetahuan, ilmu serapan, dan lain-lain. Serta kondisi lingkungan masyarakat yang aman dan saling peduli. 

Begitu indah dan harmonisnya ketika kehidupan umat manusia dalam aturan Islam kaffah. Setiap orang yang beriman wajib totalitas baik dalam ruang privat atau publik, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. Dengan demikian, sudah selayaknya kaum muslimin di seluruh dunia untuk terus memperjuangkan hukum-hukum Allah tegak di muka bumi ini dalam naungan Khilafah Rasyidah di bawah satu kepemimpinan yaitu seorang Khalifah. Wallahu a’lam bi ash-shawwab

Post a Comment

Previous Post Next Post