Aktivis Muslimah Ngaji
Pelaku penembakan kantor MUI Mustopa NR warga Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Pesawaran yang diamankan beberapa saat usai kejadian, Selasa, 2 Mei 2023, dinyatakan tewas karena serangan jantung. Terkait latar belakang Mustopa NR, Kombes Hengki Haryadi menyebutkan, pada 1997 silam, lelaki itu pernah mengumpulkan warga dan tokoh agama. Tujuannya meminta pengakuan bahwa dirinya adalah merupakan wakil nabi. Selain itu, Mustopa NR kerap mendatangi MUI Lampung guna meminta pengakuan bahwa dirinya wakil nabi, (radarlampung.disway.id;08/05/2023).
Deklarasi yang Mustopa sampaikan, jelas menunjukkan adanya fenomena krisis akidah. Mimpi bertemu Rasulullah saw. memang mungkin saja terjadi pada orang-orang saleh. Namun, jika mimpi tersebut kemudian menjadi dalih bahwa seseorang dapat menjadi “wakil nabi”, ini tentu saja bertentangan dengan akidah Islam. Di samping itu, tidak ada satu pun indikasi dalam Al-Qur’an maupun Sunah yang menyatakan bahwa Rasulullah saw. memiliki wakil pada akhir zaman ini dalam rangka membantu peran beliau sebagai Nabi dan Rasul.
Direktur Indonesia Justice Monitor Ustaz Agung Wisnu Wardhana mengatakan umat harus semakin mewaspadai setiap upaya untuk menjatuhkan Islam dan umat Islam. Lebih lanjut ia menyampaikan tindakan oknum tersebut sangat berbahaya karena mengancam nyawa orang serta berpotensi mengganggu stabilitas keamanan negara,melalui kanal Justice Monitor, Selasa (2-5-2023).
Pengamat politik sekaligus aktivis muslimah Iffah Ainur Rochmah memberikan tanggapan bahwa pengakuan sebagai nabi, orang yang mendapat wahyu, atau reinkarnasi bunda Maria itu sudah banyak terjadi, bahkan sejak zaman dahulu. Iffah, begitu ia disapa, menceritakan ada Musailamah dari Yamamah atau Thulaihah dari Yaman yang mengaku nabi sepeninggal Nabi Muhammad. “Mereka semua adalah nabi palsu,” tegasnya dalam acara Mozaik Perubahan “Terduga Penembakan MUI Mengaku Nabi, Fenomena Apa Ini? ” pada Rabu (3-5-2023).
Kembali terjadi ‘pengakuan’ terkait Nabi. Hal semacam ini sering terjadi ketika situasi politik dan ekonomi tidak stabil. Keruwetan kondisi semacam ini memunculkan orang-orang yang mencari kesempatan menaikkan popularitas, ingin mendapat dukungan banyak orang, dan ingin ambisinya terwujud.
Dalam alam sekuler, krisis akidah sekaligus upaya desakralisasi Islam akan terus berpeluang terjadi. Munculnya orang-orang serupa mengaku “wakil nabi” bukanlah yang pertama terjadi. Suasana kehidupan sekuler meniscayakan tumbuh suburnya cara berpikir serba bebas (liberal). Pemikiran liberal bahkan akan selalu mendapatkan ruang kendati pemikiran tersebut merusak umat. Fenomena ini wajar muncul dalam sistem sekuler, yang menganggap agama sekedar urusan privat. Agama hanya sekedar urusan mesjid saja, tetapi dalam kehidupan agama di abaikan. Sistem sekuler menggeser peran "Allah" dalam mengatur kehidupan. Maka banyak terjadi kerusakan di muka bumi ini. Ditambah lagi para oligarki menguasai negri untuk banyak mendapatkan manfaat pribadi yang mereka jalankan dengan sistem kapitalisme. Kejadian seperti ini akan terus berulang, apalagi negera tidak mampu memberikan efek kera kepada para pelaku
Dalam sistem kapitalisme saat ini agama hanya sekedar kepercayaan saja, di tambah dengan kurangnya pemahaman tentang Islam. Menyebabkan masyarakat yang rusak dalam berfikir dan beragama, dikarenakan menganggap aturan Allah itu sesuatu yg asing yang harus dijauhi. Amerika dengan segala program yang dibuatnya telah merencanakan agama yang sesai dengan agenda barat dan untuk memecah belah umat Islam. Amerika gencar menanamkan di negri negri muslim bahwa "Islam adalah terorisme". Hakikatnya tidak ada perang melawan terorisme yang ada perang terhadap umat Islam dengan menggunakan alasan "Terorisme".
Islam adalah Rahmat bagi seluruh alam, bukan 8diologi merusak. Islam memiliki aturan secara kaffah sesuai dengan fitrah manusia berisi akidah dan syariah. Darinya kahir peradaban agung dan mulia, dengan tatan politik, pemerintahan, hukum, ekonomi, sosial, budaya,pendidikan, pertahanan yang unik dan khas. Islam pernah jaya memimpin dunia hingga dua per tiga dunia sepanjang 14 abad, setelah peradaban Islam masuk maka pembebasan perbudakan, eksploitasi, dan penindasan sepanjang berabad abad.
Islam menjadikan agama sebagai sesuatu yang wajib dibela, bahkan negara punya mekanisme akan hal ini.
Terorisme diharamkan dalam Islam, Terorisme bukan jihad, dan jihad bukan terorisme. Islam Mengajarkan jihad bahkan menetapkan jihad sebagai mahkota Islam dan mengharamkan terorisme.
Tegaknya agama sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan umat dari krisis multi dimensi saat ini. Hanya dengan aturan Islam yang mampu membawa perdamaian dan mensejahterakan serta memberi perlindungan bagi penduduknya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّا سِ تَأْمُرُوْنَ بِا لْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَا نَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَ كْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 110)
Hendaklah kita mengingat dan merenungi nasihat Abu Bakar ra. Ketika Rasulullah saw. wafat, “Ketahuilah, barang siapa yang menyembah Muhammad saw., maka Muhammad sekarang sudah wafat. Dan barang siapa yang menyembah Allah, maka Allah Maha Hidup tidak wafat, dan beliau lanjutkan ‘Sesungguhnya engkau akan mati, dan sesungguhnya mereka pun akan mati pula’ dan membaca ayat ‘Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur’. Beliau (Abu Bakar) kemudian berkata, ‘Maka mulai terdengar isak tangis para sahabat yang lain…’” (HR Bukhari).