Minimnya Lapangan Kerja Di Negeri Tercinta


Oleh: Rahmatul Aini S.Sos

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masih ada sebanyak 7,99 juta pengangguran per Februari 2023. Jumlah tersebut setara dengan 5,45 persen dari sebanyak 146,62 juta orang angkatan kerja. (CCN Indonesia)
Tak hanya itu SMK pun menyumbang pengangguran terbesar ketimbang SMA
Dilihat dari jenjang pendidikan, tingkat pengangguran pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada 2022 merupakan yang tertinggi dibanding jenjang pendidikan lainnya. Data BPS menunjukkan bahwa pengangguran lulusan SMK sebanyak 9,42 persen, lebih banyak dibanding SMA (8,57 persen). (tempo.co)

Banyaknya pengangguran dan sulitnya mencari kerja di Indonesia menjadi alasan sebagian orang mengadu nasib ke negri tetangga, bahkan tak sedikit dari mereka yang harus menanggung siksa bahkan jadi korban perdagangan manusia. 
Faktanya, 20 WNI yang termakan modus dua pelaku justru diduga telah disekap, disiksa, diperbudak, dan diperjualbelikan di Myanmar. (Kompas.com) 

Sebenarnya kalau bandingkan Indonesia dengan negeri Jiran, Malaysia dari segi kekayaan nya Indonesia jauh lebih subur dan kaya raya dibandingkan Malaysia, mulai dari sumber daya manusia, sumber daya alam. Namun faktanya justru kebanyakan warga negara Indonesia (WNI) justru mengadu nasib ke Malaysia, dan sangat di sayangkan pri bumi justru tak terlibat untuk mengelola negeri sendiri, hal ini di buktikan dengan banyak nya tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat, jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia mencapai 111.537 orang pada 2022. Jumlah tersebut melonjak 26,36% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 88.271 orang. (DataIndonesia.id) 

Sebenarnya hal ini adalah bukti bahwa lemahnya negara memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Disisi lain juga menunjukan lemahnya industri, karena industri yang ada bukan untuk kebutuhan rakyat tapi untuk kepentingan oligarki, sehingga wajar jika masyarakat tak ambil bagian didalam nya, jikalau pun ada paling mereka hanya menjadi buruh kecil yang bergaji kecil pula, beda dengan oligarki dan para investor yang mengeruk kekayaan tanpa mereka bekerja.

Dalam sistem kapitalisme hari ini Pengangguran akan terus meningkat, mulai dari lulusan SD, SMP, SMA/SMK bahkan Sarjana. Karena diakibatkan lemahnya negara dalam memberikan peluang pekerjaan, dan sistem kapitalisme yang men standarkan manfaat menjadi tujuan, sehingga lapangan pekerjaan di penuhi oleh orang asing.

Islam mewajibkan negara menyediakan lapangan kerja yang memadai sebagai  salah satu mekanisme untuk mewujudkan kesejahteraan umat.
Islam juga merancang sistem pendidikan yang tepat sehingga tidak ada lulusan yang tidak termanfaatkan. Lebih dari itu, Islam memiliki model pembangunan yang mensejahterakan umat. Maka dari itu komperansi antara sistem kapitalisme dan sistem Islam jauh berbeda memberikan kesejahteraan bagai ummat. 
Negara Islam adalah negara yang independen (berdiri sendiri) tak akan mudah disetir oleh negara penjajah, sehingga kekayaan alam dan kekayaan manusia mampu dimanfaatkan untuk kemaslahatan ummat bukan untuk kepentingan para konglomerat.
Maka satu-satunya solusi untuk menuntaskan pengangguran adalah dengan menerapkan sistem Islam secara kaffah. Menjadikan semua aturan mulai dari sistem sosial, politik, ekonomi dan lainnya di standarkan pada aturan Islam maka negeri ini akan mendapatkan Rahmatan Lil Alamin.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Seandainya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mengingkari, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96).

Wallahu 'alam.

Post a Comment

Previous Post Next Post