Masjid dan Gereja Menyatu, Bukti Toleransi Beragama di Pati

Pati, nusantaranews.net - Kehidupan bertoleransi antar umat beragama di Pati Jateng sangat nyata adanya. Hal ini terbukti dengan adanya masjid dan gereja yang berdiri di satu gang. Tepatnya di Desa Winong, Pati. Masjid Al Muqorrobin dan GKMI Winong saling berhadapan dan hanya dipisahkan oleh jalan desa. Hebatnya lagi, diatas jalan tersebut ditutup kanopi sehingga terlintas bahwa masjid dan gereja itu menyatu. Jumat (7/4/2023).


Toleransi tidak hanya nampak bagian luarnya saja, akan tetapi kegiatan keagamaan juga terlihat saling menjaga kerukunan. Hal tersebut dikatakan oleh Babinsa Serma Soleh  dan  Bhabinkamtibmas setempat Aipda Eko Pratama. Kehidupan beragama di Desa Winong selama ini sangat kondusif. Hal ini sudah berlangsung sejak lama, seperti awal ramadan lalu adanya pawai anak-anak TPQ dalam rangka menyambut bulan ramadan yang berjalan dengan lancar.

" Seperti kemarin ketika (Kamis 6/4/2023) pihak gereja memajukan jadwal ibadahnya yang biasanya dilakukan pukul 18.00 menjadi pukul 17.00 sehingga tidak bersamaan ketika masjid mengadakan pembagian takjil dan buka bersama," ungkap Eko.

.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Pendeta Didik Hartono M.Th, menurutnya komunikasi yang terjalin antara pihak gereja dan takmir masjid selama ini berjalan dengan baik. Seperti beberapa hari ini ketika kita melaksanakan ibadah Kamis Putih waktunya kita majukan agar tidak bersamaan ketika takmir masjid membagikan takjil dan buka puasa bersama.

" Seperti hari ini, kami melaksanakan ibadah Jumat Agung di pagi hari, hal ini hasil dari kordinasi bersama takmir sehingga sebelum umat muslim melaksanakan ibadah Sholat Jumat, kami sudah selesai," ungkap Didik.



Bukan hanya kali ini saja toleransi diperlihatkan oleh warga Winong, seperti ketika Idul Fitri tahun lalu, pihak gereja membuka pintu gerbangnya sehingga halaman gereja bisa dipakai untuk pelasanaan Sholat Idul Fitri. Demikian setiap pelaksanaan ibadah lainnya, karena pihak gereja tidak ada lahan parkir, jemaat gereja bisa memarkirkan kendaraannya di tempat parkir depan masjid. Selain itu ketika pihak gereja GKMI Winong  menerima kunjungan dari pihak gereja dari Amerika, diadakanlah sarasehan antara pihak gereja dan takmir masjid yang dilaksanakan di jalan pembatas gereja dan masjid yang ditutupi kanopi diatasnya. 


Toleransi sudah menjadi budaya di Desa  Winong, terutama lingkungan warga di RT 14/03 dimana gereja dan masjid ini berada. Dengan adanya toleransi ini diharapkan antar umat beragama bisa menjalankan ibadahnya dengan tenang dan khusuk. (m@s)



Post a Comment

Previous Post Next Post