Marak Bunvh diri, Rendahnya Mental Health Generasi


Oleh : Ummu Nabila

Seorang mahasiswi UI (Universitas Indonesia) berinisial MPD (21) ditemukan meninggal dunia di sebuah apartemen di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Korban di duga bunuh diri dengan melompat dari lantai 18 sebuah apartemen pada Rabu (8/3) sekitar pukul 23.45 WIB. MPD sempat meninggalkan pesan yang berisi meminta maaf kepada keluarga dan teman-teman melalui unggahan di media sosialnya. Kasus bunuh diri juga di laporan di Bantul, NS lelaki berumur 38 tahun ditemukan gantung diri di dapur rumahnya. NS di temukan gantung diri setelah pulang dari rantau.

Kasus bunuh diri menyentuh angka yang mengkhawatirkan. Dilansir dari BBC.com (25/1/2023) insiden bunuh diri di Indonesia bisa empat kali lebih tinggi dari data resmi. Hal ini didukung dari dari sampel SRS pada tahun 2018 yang sudah di sesuaikan dengan estimasi kelengkapan survei 55%, angka kematian akibat bunuh diri di Indonesia sebesar 1,12 per 100.000 penduduk. Menurut bank dunia, jumlah penduduk Indonesia pada 2018 adalah 267,1 juta jiwa. Ini berarti ada 2.992 kematian akibat bunuh diri di tahun tersebut.

Maraknya kasus bunuh diri yang semakin hari semakin sering terjadi sejatinya mencerminkan terganggunya kesehatan mental warga, apalagi kasus tersebut terjadi di berbagai usia. Apalagi keputusan bunuh diri diakibatkan oleh banyak faktor, mulai dari tekanan ekonomi, pemahaman agama yang kurang akibat sedikitnya jam pelajaran agama, kurikulum yang hanya berfokus pada materi hingga pola asuh yang salah sehingga generasi menjadi rapuh. Dari faktor-faktor tersebut jika dikerucutkan akan sampai kepada faktor mendasar yakni buruknya sistem kehidupan yang diterapkan saat ini dan abainya penguasa terhadap rakyat. Paham sekularisme membuat agama dipisahkan dari kehidupan, konsekuensinya manusia tumbuh dengan jiwa yang rapuh, kadar keimanan yang minim dan mudah putus asa. Sekulerisme membuat negara abai terhadap rakyat, negara hanya memandang bahwa manusia hanyalah sekumpulan warga yang berada di wilayah tertentu. Kalaupun ada program-program kesehatan mental tidak mampu menjadikan generasi terbebas dari gangguan mental karena program tetap berasaskan sekulerisme. Program tersebut tidak mampu menjadikan generasi menjadi mulia.

Satu satunya sistem yang mampu dan terbukti menjaga kesehatan mental warganya adalah sistem Islam.  Syariat Islam telah memerintahkan posisi negara adalah sebagai khadimatul ummat (pelayan umat). Rasulullah SAW bersabda yang artinya : "Imam (Khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya" HR. Al Bukhari. Karena imam akan mengurus warganya dengan sebaik-baik pengurusan sebagimana perintah syariat. Islam memandang manusia secara utuh dan menyeluruh, karena itu pembangunan manusia tidak hanya aspek fisik namun juga mental dan menjadikan akidah Islam sebagai dasar. Negara Islam tidak akan mengajarkan moderasi agama karena  ajaran itu akan membuat Islam terdikotomi hanya pada masalah ritual semata. Akidah Islam akan diajarkan secara menyeluruh kepada generasinya. Akidah ini akan menuntun mereka memahami tujuan hidup di dunia hanyalah untuk beribadah kepada Allah, bahagia ketika mendapat Ridha Allah, baik cobaan dan kenikmatan adalah bagian yang Allah berikan kepada manusia. Karenanya sikap seorang muslim ketika merasa mendapatkan kenikmatan dia akan bersyukur namun saat dia di timpa cobaan dia akan bersabar menghadapinya dan terus bertawakal kepada Allah. Mereka faham bahwa kedua kondisi ini baik untuknya. Seorang yang beriman tidak akan pernah berfikir untuk bunuh diri karena dia faham semua ketetapan Allah adalah yang terbaik dan setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban. Jadi dia faham bahwa bunuh diri adalah perbuatan yang di larang oleh syariat. Nabi Saw bersabda yang artinya : "Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu kelak akan berada di tangannya dan akan dia gunakan untuk menikam perutnya sendiri di dalam neraka jahanam, kekal di sana selama lamanya. Barangsiapa nuhun diri dengan minum racun, maka kelak ia akan meminumnya sedikit demi sedikit di dalam neraka jahanam, ia kekal di sana selama lamanya. Barangsiapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari atas gunung, maka dia akan dijatuhkan dari tempat yang tinggi di dalam neraka jahanam, kekal di sana selama lamanya". HR. Bukhari Muslim). 

Kehidupan yang didasarkan akidah Islam akan menghasilkan manusia yang tangguh, sabar akan cobaan dan yakin akan janji akhirat. Ini konsep kehidupan yang di ajarkan oleh Islam kepada pemeluknya. Disisi lain negara Islam juga akan menjamin warganya sehingga mengurangi adanya tekanan kehidupan. 
WalLahu a'lam bi ash shawwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post