Kasihan! Pekerja Imigran Minim Perlindungan


By : Nur Asti

Maraknya Pekerja Migran Indonesia (PMI), menjadi bukti nyata tingginya angka kemiskinan dan sempitnya ketersediaan lapangan pekerjaaan di negeri ini. Sudah menjadi keharusan dan upaya bagi manusia yang berusaha keluar dari keterpurukkan hidup akibat kemiskinan untuk mencari dan berusaha mendapatkan pekerjaan, meski harus menjadi TKI diluar negeri. Dan tak jarang, mereka berangakt hanya modal nekat untuk merubah nasib agar dapat menafkahi anak, istri, ataupun membantu perekonomian keluarga.

Namun, Kondisi ini membuat para pekerja migran Indonesia (PMI) rentan  dengan kekerasan. Pada 2021, terdapat lebih dari 100 jenazah pekerja migran Indonesia yang dipulangkan dari Malaysia ke kampung halaman mereka di NTT. Di balik gelombang kepulangan jenazah PMI asal NTT yang disebut sebagian besar korban perdagangan orang dan penyelundupan, terdapat sekelompok orang yang bekerja ‘menghidupkan dan menyuarakan jeritan’ pekerja migran yang meninggal di perantauan (BBC Indonesia, 9/3/2023).

Lebih dari itu, buruh perempuan juga mengalami nasib yang lebih memprihatinkan. Sebagaimana yang dialami oleh Meriance, seorang mantan pekerja migran Indonesia yang mengaku mengalami penyiksaan yang kejam oleh majikannya di negeri Jiran selam delapan bulan, delapan tahun lalu.

Dilansir dari BBC news Indonesia, Meriance mengatakan mimpi buruknya dimulai setelah beberapa minggu bekerja. Ia mengatakan pada suatu malam, setelah pulang kantor, Serene tidak menemukan daging di kulkas. Meriance salah meletakkannya di tempat beku.

Meriance mengatakan Serene memanggilnya dan menghantam kepalanya dengan ikan beku. Kepalanya berdarah. Dan sejak itu, pukulan demi pukulan ia alami setiap hari, kata Meri, tanpa tahu kesalahannya apa. Ia takut bertanya karena itu berarti semakin banyak pukulan yang akan ia alami.

Sungguh miris nasib para pekerja migran yang mendapatkan perlakuan buruk oleh para majikannya. Yang seharusnya tugas seorang wanita menjadi ibu rumah tangga, namun kondisi ekonomi yang memprihatinkan mengharuskan seorang ibu mencari pekerjaan demi sesuap nasi malah mendapatkan siksaan bertubi-tubi oleh majikannya.

Walaupun pemerintah telah mengadakan tanggal 1 Mei sebagai peringatan hari buruh Internasional. Namun, tak bisa dipungkiri setiap tahunnya buruh tetap menuntut kesejahteraan. Namun, faktanya tuntutan mereka tidak pernah terealisasi, justru nasib mereka masih saja memprihatikan.

Disistem saat ini, Migrasi yang aman pun hanya isapan jempol belaka. Bahkan, selama sistem yang ada berlandaskan Kapitalisme, maka keamanan dan kesejahteraan pekerja akan mustahil didapatkan. Apalagi, Kapitalisme mendorong perempuan untuk ikut bekerja menopang perekonomian keluarga, bahkan negara. Sedang, yang lebih diuntungkan adalah para pemilik modal.

Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa sih ada TKI yang memilih untuk bekerja di luar negeri, apakah lapangan perkerjaan di Indonesia ini kurang? Ya bisa jadi. Kalau dilihat dari Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia, sangat melimpah. Tetapi kenapa lapangan pekerjaan masih kurang memadai?

Disistem Kapitalisme saat ini, nyatanya justru membolehkan perampasan SDA oleh Asing. Bahkan banyak SDA di Indonesia ini sudah dikuasai oleh Asing. SDA di Indonesia yang pengolahannya seharusnya mampu membuka lapangan pekerjaan yang banyak dan dapat mensejahterakan para pekerjaanya, malah diambil alih oleh pekerja Asing.

Sehingga kemiskinan di Indonesia selalu meningkat dikarenakan sistem ekonomi yang kurang stabil. Sangat disayangkan, ketika kekayaan negeri ini perlahan-lahan namun pasti dikuasai oleh Asing. Kita sebagai warga negara Indonesia (WNI), yang seharusnya dapat menikmati kekayaan SDA negeri ini, malah masih banyak kemiskinan yang dialami oleh negeri ini.

Islam memiliki sistem ekonomi yang mampu memberikan jaminan kesejahteraan rakyat dan juga membuka lapangan kerja yang Luas.  Dalam Islam, rakyat tak perlu menjadi PMI untuk mencari sesuap nasi dalam memperbaiki perekonomian, karena dinegeri sendiri banyak tersedia lapangan pekerjaan. Dari SDA yang banyak itu akan mampu menjadi sumber pemasukan negara untuk mensejahterakan rakyat.

Sistem ekonomi Islam adalah satu-satunya sistem yang mampu mengelola SDA dengan baik dan menjamin kebutuhan-kebutuhan pokok demi menciptakan kesejahteraan rakyatnya.
Wallahu'alam bisshowab

Post a Comment

Previous Post Next Post