Buah Sekularisme, Demi Konten Nyawa Melayang




Oleh  Imroatus Sholeha 
(Freelance Writer) 

Akhir-akhir ini fenomen membuat konten supaya bisa viral marak terjadi. Mulai dari hal yang masuk akal sampai aksi berbahaya yang berakhir hilangnya nyawa.

Seperti dilansir dari Detiknews (4/3/2023), terjadi insiden ketika seorang wanita di Bogor sedang membuat konten yang mengakibatkan wanita tersebut meninggal dunia, tergantung di rumah kontrakannya di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Korban diketahui hendak membuat konten melalui panggilan video atau video call dengan teman-temannya.

Kejadian seperti ini cukup sering terjadi. Demi sebuah konten mereka rela melakukan hal berbahaya, mirisnya hal ini dilakukan oleh kalangan remaja sebagai pengguna sosial media aktif. Sungguh miris karena ini bisa menjadi potret generasi muda kita yang berada dalam dekapan sistem liberal. 

Jika kita telisik lebih dalam sikap seorang  dipengaruhi oleh pola sikap atau arah pandang seseorang. Begitupun dengan perilaku para remaja di atas. Hal ini terjadi akibat rendahnya taraf berpikir yang menyebabkan kesalahan arah pandang tentang kehidupan. Sistem yang diterapkan di tengah kehidupan tentu mempengaruhi arah pandang seseorang. 

Begitulah yang terjadi hari ini, karena penerapan sistem kapitalis-sekuler telah melahirkan perilaku bebas. Akibatnya banyak hal dilakukan untuk meraih eksistensi dan kepuasan diri tanpa memandang apakah hal ini baik atau buruk bahkan sesuatu yang membayahakan nyawa. 

Sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan membuat perilaku bebas semakin masif. Generasi muda seolah hilang arah sebab aturan agama tak lagi dipandang atau menjadi tolok ukur perbuatan. 

Ditambah sistem kapitalisme yang menganggap keuntungan materi atau kesenangan dunia sebagai tujuan utama. Sistem ini telah melahirkan generasi yang rela melakukan apa saja demi sebuah pengakuan dan meraup materi sebanyak-banyaknya. Dampaknya semakin hari membuat arah pandang manusia hari ini jauh dari kemuliaan. 

Mirisnya, negara yang harusnya berperan sebagai pelindung malah semakin mengukuhkan rusaknya sistem hari ini. Membiarkan tayangan tentang gaya hidup hedon dan konsumtif yang berseliweran di sosial media. Tentu hal inilah semakin  memancing masyarakat khususnya generasi muda saling bersaing demi sebuah popularitas dan lagi yang diuntungkan tentu para kapitalis. 

Maka sudah saatnya generasi hari ini diselamatkan dengan cara mengubah arah pandang yang benar tentang kehidupan agar bisa meraih kemuliaan sebagai makhluk yang berakal. Di dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Swt.  Sebagaimana firman-Nya 

ÙˆَÙ…َا Ø®َÙ„َÙ‚ْتُ ٱلْجِÙ†َّ ÙˆَٱلْØ¥ِنسَ Ø¥ِÙ„َّا Ù„ِÙŠَعْبُدُون


Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.s Az-Zariyat : 56) 

Jika seorang Muslim memahami hakikat penciptaannya maka pasti memahami bahwa tujuan hidup di dunia adalah untuk meraih rida Allah Swt. Jika demikian tentu akan terhindar dari perilaku bebas dan gaya hidup konsumtif terlebih yang membahayakan. Sebab seorang Muslim akan menjauhkan diri dari hal-hal yang unfaedah atau sia-sia yang tidak mendatangkan rida Allah Swt.

Konten yang diproduksi hanya yang bermanfaat dan menginspirasi untuk lebih tunduk kepada Sang Pencipta.

Maka dari itu kita harus kembali kepada aturan yang berasal dari Sang Pencipta. Hal ini bisa dilakukan  dengan menerapkan Islam secara keseluruhan tak hanya sebagai agama tetapi sebagai sistem hidup. Sistem Islam yang diterapkan secara menyeluruh akan menghadirkan pemimpin yang amanah karena munculnya khauf (takut) kepada Sang Pencipta. 

Para pemimpin akan melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab karena mereka paham bahwa semua akan dihisab.


ÙƒُÙ„ُّÙƒُÙ…ْ رَاعٍ ÙˆَÙƒُÙ„ُّÙƒُÙ…ْ Ù…َسْئُولٌ عَÙ†ْ رَعِÙŠَّتِÙ‡ِ

Artinya: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Maka dari itu seorang pemimpin yang bertakwa akan selalu memastikan seluruh rakyatnya tercukupi kebutuhannya dan menciptakan kondisi yang membuat rakyat beriman kepada sang pencipta dan menjauhkan konten-konten negatif yang mengarah pada perilaku amoral. Hal ini akan mudah terealisasi hanya dibawah penerapan Islam secara total, Sistem yang datang dari Sang Pencipta dan pengatur alam semesta. 

Wallahu a'lam bishawwab 

Post a Comment

Previous Post Next Post