Lautan Sampah Demi Apa?



Oleh: Yulia Ummu Haritsah
Ibu Rumah Tangga dan Pendidik Generasi 

Pada tanggal 16 November 2022 pagelaran Akbar dilangsungkan di Gelora Bung Karno GBK yang diselenggarakan oleh relawan Jokowi dengan tema Nusantara bersatu.

Beredar di media, dalam acara tersebut, mengemukakan capaian kinerja pemerintahan Jokowi, terutama di infrastruktur yang dikatakan mengalami peningkatan. Meski sebagian masyarakat yang datang ke sanapun tidak mengetahui tujuan dari acara tersebut. 

Dilansir dari CCN, Pesta Akbar tersebut menyisakan sampah sebanyak 31 ton. Untuk membersihkan sampah sebanyak itu membuat Pemkot menurunkan 500 personil dari dinas kebersihan.

Di sisi lain, warga Cianjur tengah berduka,  pasca gempa bumi dahsyat yang menewaskan 318 jiwa dan 14 jiwa masih dinyatakan hilang, serta kerugian material seperti, rumah tinggal, fasiltas umum, tempat ibadah, dan bangunan lainnya. Sungguh ironis sekali, di satu tempat bersukacita, di tempat yang lain berdukacita, hal ini jelas menandakan bahwa empati dan simpati di negeri ini semakin terkikis. 

Begitulah tabiat manusia di era kapitalis yang hanya mementingkan urusan pribadi dan kroninya dari pada mengurusi rakyat secara nyata. Ketika mendatangi korban bencana pun, hanya pencitraan belaka, tak ada keseriusan dalam penanggulangannya. Rakyat pun seolah berjuang sendiri dalam menghadapi musibah ini.

Padahal dalam pandangan Islam, penguasa harus menjalin kedekatan dengan rakyatnya, bagaikan sebuah bangunan, rakyat sebagai pilar dan simpul, dan penguasa sebagai atapnya, untuk tegaknya suatu negara, dan kuatnya suatu negara. Penguasa dan rakyat harus memiliki satu kesinambungan, penguasa sebagai pelayan masyarakat dan masyarakat sebagai pengabdi negara.

Maka akan Saling menguatkan dan saling menopang. Sehingga kemaslahatan tercipta untuk yang dipimpinannya, dan penguasa pun mengurus rakyatnya dengan sepenuh hati, tidak untuk eksistensi pribadi. Wallahu'alam bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post