Hujan Berkah jadi Musibah, Mengapa?



Oleh : Ade Rosanah

Hujan yang awalnya merupakan rahmat dari Allah swt. berubah menjadi sebuah bencana. Seperti itulah gambaran ketika hujan turun deras disertai angin pada Sabtu 17 Desember 2022 yang mengguyur wilayah Jatinangor, Cimanggung dan Rancaekek. Tidak perlu waktu lama, wilayah-wilayah tersebut langsung terkepung banjir. Bahkan, sebuah desa di Kecamatan Cimanggung terkena longsoran tanah. 

Pasalnya, kondisi ini disebabkan oleh lingkungan kita yang tak mampu lagi menampung air hujan dengan debit besar. Air hujan yang mengaliri selokan dan sungai meluap membanjiri jalanan hingga masuk ke rumah-rumah warga. Selain banjir, longsor pun menjadi ancaman lain bagi masyarakat ketika turun hujan. Lantas, apakah terjadinya banjir dan longsor dikarenakan hujan besar saja? 

Sesungguhnya, banjir dan longsor terjadi bukan semata karena tingginya intensitas curah hujan. Akan tetapi, kedua  bencana ini tak lain dampak dari alam serta lingkungan yang telah kehilangan keseimbangan. Hingga, lingkungan dan alam mengalami kerusakan. 

Mulai dari kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah secara sembarang ke selokan ataupun ke sungai, membuat selokan dan sungai tersumbat. Ketambah memang kadang kala buruknya sistem drainase, hingga terjadi penyempitan dan pendangkalan di selokan dan sungai. 

Lahan resapan air yang saat ini berkurang pun dikarenakan dari pembangunan kapitalistik mesti kita kritisi. Sebagaimana alih fungsi lahan yang dijadikan kawasan pemukiman ataupun apartemen. Selain itu pembangunan infrastruktur jalan tol telah mengubah kawasan-kawasan yang tadinya aman dari banjir menjadi daerah rawan banjir.

Banjir merupakan masalah kita bersama. Maka, butuh penanganan serius agar banjir tidak terus berulang. Sebab, banjir dan longsor selalu memakan korban jiwa serta menimbulkan kerugian yang sangat besar. Dengan mengembalikan keseimbangan lingkungan dan alam merupakan cara yang dapat ditempuh negara guna mencegah bencana alam.

Masyarakat mesti disadarkan untuk mengubah perilaku buruk membuang sampah sembarangan agar alam dan lingkungan tetap terjaga kelestarian serta kebersihannya. Memperbaiki sistem drainase serta menghentikan seluruh pembangunan yang bertumpu pada keuntungan materi semata bisa dilakukan negara. Sebab, pembangunan hari ini hanya mengedepankan keuntungan namun biasanya tidak memperhatikan dampak negatif yang akan dirasakan ke depannya. 

Untuk itu, sekali lagi bahwa negaralah yang memiliki andil besar dalam menerapkan suatu kebijakan guna mengatur tata kelola dan pemanfaatan tanah dalam pembangunan. Pun negara wajib memberikan sanksi tegas bagi siapa saja yang melanggarnya agar pelaku jera. 

Maka, ketika pun hujan lebat alam masih ramah sebab manusia memeliharanya dengan baik. Menjaga alam berarti menerima kucuran air hujan yang turun dari langit yang sebenarnya merupakan berkah dari Sang pemilik alam semesta ini.

Wallahu'alam...

Post a Comment

Previous Post Next Post